Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikologi Jambi

NORMA EMPIRIK TES POTENSI AKADEMIK (TPA) UNIVERSITAS JAMBI UNTUK KELOMPOK MAHASISWA: Siti Raudhoh, Jelpa Periantalo Siti Raudhoh; Jelpa Periantalo
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.685 KB) | DOI: 10.22437/jpj.v2i2.4791

Abstract

EFEKTIVITAS PERMAINAN PLAYDOUGH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN IDENTIFIKASI WARNA PRIMER PADA ANAK AUTIS DI TK KHUSUS HARAPAN MULIA KOTA JAMBI: EFFECTIVITY OF PLAYDOUGH GAME TO UPGRADE THE ABILITY OF PRIMARY COLOR IDENTIFICATION IN AUTISTIC CHILDREN IN INCLUSION KINDERGARTEN HARAPAN MULIA JAMBI CITY Rizqiyah Nadirah; Siti Raudhoh
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.832 KB) | DOI: 10.22437/jpj.v4i1.8773

Abstract

Introduction One of the tasks of children development that a kindergarten child must undergo is to learn to recognize the physical environment based on color, shape, and size. The inconsistency of autistic children in mentioning primary colors such as red, blue, and yellow is certainly very influential to identify objects around them.Method This study used a quantitative research method with a quasi-experimental research approach. Sampling used purposive sampling technique. The number of research subjects were 3 subjects. This study used the checklist observation form. Hypothesis testing used descriptive techniques and Paired Sample T-test.Results This study showed an increasing mean value after playing playdough, pretest was 356.67 and at the posttest was 430.33. Based on the results of T-test it was known that the p value obtained is 0.008 <0.05, so it can be concluded that there was significant increasing primary color identification skills in autistic children at Inclusion Kindergarten Harapan Mulia Jambi City after being given treatment. Conclusions and Recomendations Playdough games can significantly improve primary color identification skills in autistic children. Autistic children have shown interest when they are given playdough games, and that has made them more focused when given instructions. Keywords: playdough, color identification, autistic children ABSTRAK Pendahuluan Salah satu tugas perkembangan masa kanak-kanak yang harus dijalani anak taman kanak-kanak ialah belajar mengenal lingkungan fisik berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Ketidakkonsistenan anak autis dalam menyebutkan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning tentunya sangat berpengaruh untuk mengidentifikasi benda-benda di sekitarnya. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian Kuasi-Eksperimen. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah subjek penelitian sebanyak 3 subjek. Penelitian ini menggunakan form observasi checklist. Uji hipotesis menggunakan teknik deskriptif dan Paired Sample T-test. Hasil Penelitian ini menunjukan terdapat peningkatan nilai rata-rata (mean) pretest sebesar 356.67 dan pada posttest sebesar 430.33. Berdasarkan hasil T-test diketahui p value yang didapat sebesar 0.008<0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan identifikasi warna pada anak autis di TK Khusus Harapan Mulia setelah diberikan perlakuan. Kesimpulan Dan Saran Permainan playdough secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan identifikasi warna primer pada anak autis. Anak autis menunjukan ketertarikan ketika mereka diberikan permainan playdough, dan hal itu membuat mereka lebih fokus pada saat diberikan intruksi. Kata Kunci : playdough, identifikasi warna, anak autis.      
PENGEMBANGAN MODUL PROGRAM PEER COUNSELOR UNTUK MAHASISWA: DEVELOPMENT OFF PEER COUNSELOR MODULE FOR STUDENTS Siti Raudhoh
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.317 KB) | DOI: 10.22437/jpj.v4i1.8785

Abstract

Background The purpose of this study is to get an empirical picture of the effectiveness of peer counselor training programs to increase peer counselor skills when providing peer counseling also to get an empirical picture of the effectiveness of the peer counseling implementation guide module to help students solve their problems.Method The number of participants in this study consisted of 21 students from several faculties at Jambi University, selected through interview. Program evaluation research design is part of field research conducted on the natural setting of the subject, in the sense that it is not an experiment placed in a laboratory. The data was collected by observing their micro skills in counseling role play, before and after the training. The statistical test that used is the Wilcoxon statistical test. The Wilcoxon test is a non-parametric statistical test to see the significant differences from two correlated samples.Result Statistical tests showed that there were four participants’ micro skills significantly different after the training with a significance value of p < 0.005. Micro skills paraphrasing and giving open questions significantly increase, while the behavior of giving forced questions and directly giving solutions that should not be showed by the peer counselor decreased significantly. This significant change in skill is indeed the main focus of the research. Some other micro skills have not significantly changed after the training: attending, clarifying, perception checking, closed question, suggesting a solution, giving information, conclusions given by the counselee and conclusions given by the counselor.Conclusions and Recommendation There were four counselor skills that differed significantly after the training, while eight other skills had not changed. For further research, experiment to more participants is needed. Improvements to the observation assessment method should be more effective and able to measure the variables appropriately. An evaluation at a higher stage is needed to see how the training impacts the counselee's satisfaction. Keywords: peer counselor, micro skill, wilcoxon test, observation ABSTRAK Latar Belakang Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran empiris mengenai efektifitas program pelatihan peer counselor dalam meningkatkan keterampilan peer counselor ketika memberikan konseling sebaya dan memberikan gambaran empiris efektifitas modul panduan pelaksanaan konseling sebaya membantu mahasiswa menyelesaikan permasalahannya. Metode Partisipan penelitian ini berjumlah 21 mahasiswa dari beberapa fakultas di Universitas Jambi. Partisipan di ambil melalui penyebaran kuesioner yang kemudian di seleksi melalui in-depth interview. Desain penelitian evaluasi program merupakan bagian dari penelitian lapangan yang dilakukan pada seting natural subjeknya, dalam artian bukan merupakan eksperimen yang ditempatkan pada sebuah laboratorium. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah observasi untuk menghitung frekuensi micro skill yang ditampilkan oleh peserta. Uji statistik yang digunakan adalah Uji statistik Wilcoxon. Uji Wilcoxon merupakan uji statistik non parametrik untuk melihat perbedaan signifikan dari dua sampel yang berkorelasi. Hasil Uji statistik menunjukkan terdapat empat micro skill yang dimiliki peserta berbeda secara signifikan setelah mengikuti pelatihan dengan nilai signifikansi p < 0.005. Micro skill paraphrasing dan memberikan pertanyaan terbuka meningkat secara signifikan, sedangkan perilaku memberikan forced questions dan memberikan solusi yang seharusnya tidak ditampilkan oleh konselor menurun secara siginifikan. Keterampilan yang mengalami perubahan secara siginifikan ini memang menjadi fokus utama dalam penelitian. Beberapa keterampilan lainnya belum mengalami perubahan signifikan setelah peserta mengikuti pelatihan: Attending, Clarifying, Perception checking, Closed Question, Menawarkan Usulan, Memberikan Informasi, Kesimpulan yang diberikan dari Konselee dan Kesimpulan dari konselor. Kesimpulan dan Saran Terdapat empat keterampilan konselor yang berbeda secara signifikan setelah mengikuti pelatihan, sedangkan delapan keterampilan lainnya belum ada perubahan. Saran untuk penelitian ini adalah untuk menambah lebih banyak lagi dan variasi subjek. Sebaiknya dilakukan perbaikan pada metode penilaian observasi agar lebih efektif lagi dan dapat mengukur variabelnya dengan tepat. Evalusi pada tahapan yang lebih tinggi diperlukan untuk melihat bagaimana dampak pelatihan terhadap kepuasan konseli. Kata Kunci: peer counselor, micro skill, wilcoxon test, observation    
HARGA DIRI MANTAN PECANDU NARKOBA YANG BEKERJA DI PUSAT REHABILITASI “X” JAMBI: THE SELF-ESTEEM OF EX-DRUG ADDICTS WORKING AT THE “X” REHABILITATION CENTER IN JAMBI Tira Nalvianti Rahmi; Siti Raudhoh; Amelia Dwi Fitri
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 5 No. 2 (2020): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i2.12635

Abstract

Introduction: Ex-drug addicts might potentially experience a relapse. Previous research had found that one of the factors that could affect ex-drug addicts to survive from a relapse was selfesteem. Self-esteem is essential for every human being, especially for the ones who are in their recovery, such as addiction recovery. This research aimed to describe the self-esteem of ex-drug addicts working at a rehabilitation center. Method: The participants of this research were three men working at a rehabilitation center and had stopped using drugs minimum in a year. This research was conducted in Jambi in 2018, used a qualitative research method with a phenomenology approach. The data collection technique used an in-depth interview. Result: All of the participants still disregarded some values yet had some appropriate experiences in other aspects of self-esteem. The main factors that significantly contributed to their self-esteem were relatively different. Conclusions and recommendation: It appears that the self-esteem of all the participants tendsto lead to the mediumcategory Keywords: addiction recovery, ex-drug addict, rehabilitation, self-esteem   ABSTRAKLatar Belakang: Mantan pecandu narkoba yang berhasil lepas dari ketergantungan narkoba berpotensi untuk mengalami kekambuhan. Penelitian sebelumnya menemukan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mantan pecandu narkoba mampu bertahan untuk tidak kembali menggunakan narkoba adalah harga diri. Harga diri penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi seseorang yang sedang dalam masa pemulihan, seperti pemulihan adiksi. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai harga diri pada mantan pecandu narkoba yang bekerja di pusat rehabilitasi “X” Jambi. Metode: Partisipan penelitian ialah tiga orang laki-laki dewasa yang berusia antara 25-45 tahun, sedang bekerja sebagai staf di pusat rehabilitasi “X” Jambi, dan telah berhenti menggunakan narkoba minimal satu tahun. Penelitian dilakukan di Kota Jambi pada tahun 2018, menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, serta metode pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam. Hasil: Ketiga partisipan masih belum memenuhi beberapa nilai-nilai kebajikan, namun partisipan telah berhasil memenuhi sebagian besar nilai yang terkandung dalam aspek harga diri. Faktor yang paling berperan dalam pembentukan harga diri masing-masing partisipan secara khusus memiliki perbedaan yang mendasar. Kesimpulan dan Saran: Harga diri ketiga partisipan cenderung mengarah ke dalam kategori harga diri sedang berdasarkan keseluruhan aspek yang hampir terpenuhi dan beberapa yang tidak terpenuhi. Kata kunci: harga diri, mantan pecandu narkoba, pemulihan adiksi, rehabilitasi
GAMBARAN ATTITUDE TOWARDS BEHAVIOR PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA SMA KOTA JAMBI: AN OVERVIEW OF ATTITUDE TOWARDS BEHAVIOR OF DRUG ABUSE IN SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN JAMBI CITY Ratu Aulia Qonita; Siti Raudhoh; Dessy Pramudiani
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v6i01.15126

Abstract

Introduction Drug abuse in adolescence is in high rate. Many factors that encourage adolescents to commit drug abuse behavior, one of which is attitude towards behavior, which is an individual's good or bad assessment of drug abuse behavior. Method This research was a quantitative study with a descriptive and cross-sectional method. This research was conducted at State and Private Senior High Schools in Jambi City with 380 sample who were determined through the Purposive Sampling Technique. Data collection is done online using Aida form.The analysis used descriptive statistics with the JASP 0.9.0.0 application. Results This study shows the results in the attitude towards behavior category are very negative at 8%, negative 28%, neutral by 30%, positive 26%, and very positive at 8%. Conclusion And Recommendation Jambi City High School adolescents have a neutral attitude towards behavior of drug abuse. By conducting this research, it is hoped that it can become a solution to prevent drug abuse in high school adolescents in Jambi City. Keywords: attitude towards behavior, drug abuse ABSTRAK Pendahuluan Penyalahgunaan narkoba di usia remaja berada pada angka yang tinggi. Banyak faktor yang dapat mendorong remaja memiliki intensi melakukan perilaku penyalahgunaan narkoba, diantaranya attitude towards behavior, subjective norm, perceived behavioral control. Setiap faktor tersebut memiliki peranan masing-masing dalam tinggi atau rendahnya intensi perilaku penyalahgunaan narkoba pada remaja khususnya siswa SMA Kota Jambi. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional dan bersifat cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Jambi dengan jumlah sampel 380 orang yang ditentukan melalui Teknik Purposive Sampling. Analisis yang dilakukan yaitu regresi berganda, uji korelasi, T- Test (Independen Sample) dan F-Test (Anova One Way) menggunakan aplikasi JASP 0.9.0.0. Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil attitude towards behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control memberikan kontribusi efektif sebesar 37% terhadap variabel intensi penyalahgunaan narkoba, dengan kontribusi tertinggi diberikan oleh perceivedbehavioral control. Kesimpulan Dan Saran Attitude towards behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control memiliki kontribusi dan hubungan dengan Intensi perilaku penyalahgunaan narkoba. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi pencegahan penyalahgunaan narkoba pada remaja SMA Kota Jambi.
SELF ACCEPTANCE ORANG TUA DENGAN ANAK SKIZOFRENIA DI KECAMATAN KUMUN DEBAI KOTA SUNGAI PENUH: SELF ACCEPTANCE OF PARENTS WITH SCHIZOPHRENIC CHILDREN IN KUMUN DEBAI DISTRICT, SUNGAI PENUH CITY Furqana Wahyuni; Siti Raudhoh
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v7i1.20132

Abstract

Introduction This study aims to determine the relationship between emotional intelligence and Organizational Citizenship Behavior (OCB). The measuring instrument used in this research is the Emotional Intelligence Scale and Organizational Citizenship Behavior (OCB) scale. Method The population in this study were employees of PT. Mitra Kerinci A total of 120 people. The sampling technique in this study used a saturated sample technique. The sample in this study were 120 employees of PT Mitra Kerinci. Results The validity coefficient of Organizational Citizenship Behavior (OCB) obtained corrected item-total correlation values ranging from 0.312 to 0.734, with a reliability coefficient of 0.968. For the validity coefficient of the emotional intelligence scale, the corrected item-total correlation values ranged from 0.333 to 0.769, with a reliability coefficient of 0.976. Hypothesis test results obtained 0.01 with a significant level of 0.000 which means that there is a relationship between emotional intelligence and Organizational Citizenship Behavior OCB on employees of PT. Mitra Kerinci in South Solok Regency which means the hypothesis is accepted. Conclusions This means that the effective contribution of the Emotional Intelligence variable to Organization Citizenship Behavior (OCB) is 48% and the other 52% is influenced by other factors where other factors include being good at knowing and managing one's own emotions and reading other people's emotions, oneself. -awareness, self-regulation, social skills and more. Keywords: Emotional Intelligence, Organization Citizenship Behavior (OCB),Employees. ABSTRAK Pendahuluan Orang tua berperan penting dalam pencegahan kekambuhan bahkan kesembuhan penderita skizofrenia. Orang tua memberikan perilaku serta sikap yang tepat meskipun terdapat permasalahan dan hambatan selama merawat anaknya yang menderita skizofrenia. Salah satu sikap yang diberikan orang tua adalah penerimaan diri. Penerimaan diri orang tua merupakan faktor penting dalam proses penyembuhan penderita skizofrenia. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi self acceptance orang tua dengan anak skizofrenia di Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai penuh. Metode Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Karakteristik partisipan adalah orang tua dengan anak skizofrenia di Kecamatan Kumun Debai kota Sungai Penuh berusia 40-75 tahun. Hasil Koefisien validitas organisasional Citizenship Behavior (OCB) diperoleh nilai corrected item-total correlation berkisaran antara 0,312 sampai dengan 0,734, dengan koefisien reabilitas sebesar 0,968. Untuk koefisien validitas skala kecerdasan emosi diperoleh nilai corrected item-total correlation berkisar antara 0,333 sampai dengan 0,769, dengan koefisien reabilitas sebesar 0,976. Hasil uji hipotesiS diperoleh 0,01 dengan taraf signifikan 0,000 yang berarti terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan organization citizenship behavior (OCB) pada Karyawan PT. Mitra Kerinci Di Kabupaten Solok Selatan yang berarti hipotesis diterima. Kesimpulan Hal ini berarti ada sumbangan efektif dari variabel kecerdasan emosional terhadap organization citizenship ehavior (OCB) adalah sebesar 48% dan 52% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang mana faktor lain itu diantaranya pandai mengetahui dan mengelolah emosi diri sendiri dan membaca emosi orang lain, kesadaran diri, pengaturan diri, keterampilan sosial dan lainnya. Kata kunci : Kecerdasan Emosional, Organisasional Citizenship Behavior (OCB), Karyawan