Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)

Kerentananketahanan Pangan Wilayah dan Hubungannya dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani dalam Konsep “Wellbeing” Yamin, Muhammad; Putri, Nurilla Elysa; Mulyana, Eka
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.13 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.5

Abstract

Gambaran kondisi kerentanan ketahanan pangan ditingkat wilayah dan rumahtangga sehingga mampu memberikan rekomnedasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan rumahtangga petani serta peningkatan ketahanan pangan wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat kerentanan ketahanan pangan wilayah Sumatera Selatan, mengukur welllbeing melalui tingkat kesejahteraan objektif dan kesejahteraan subyektif keluarga petani sawah di Sumatera Selatan, memberikan rekomendasi upaya antisipasi kerentanan ketahanan pangan dan peningkatan wellbeing petani sawah di Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah metode survey, data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data skunder.  Metode Analisis data yang dilakukan terdiri dari analisis Kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan melakukan penilaian tingkat komposit terhadap tingkat kerawanan pangan wilayah, selanjutnya dilakukan pengukuran objective wellbeing dan subjective wellbeing. Provinsi Sumatera Selatan berada pada kondisi tahan pangan, dimana nilai IFI berada pada range 0,00-0,43 yang memunjukkan bahwa di daerah ini belum rawan pangan, akan tetapi masih berada pada prioritas 4 dan 5 yang menunjukkan adanya potensi rawan pangan. Indeks komposit tertinggi yaitu di Kabupaten Banyuasin dan OKU Selatan serta OKU Timur.Berdasarkan Objective wellbeing diperoleh hasil bahwa petani yang memiliki pendapatan perkapita diatas garis kemiskinan di Desa Kayuara Batu sebesar 56,67 persen, sedangkan petani yang memiliki pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan sebesar 43,33 persen. Petani yang memiliki pendapatan perkapita diatas garis kemiskinan  18,51 persen, sedangkan petani yang memiliki pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan sebesar 81,49 persen. Skor total kesejahteraan subjektif petani padi di Desa Kayuara Batu memperoleh skor 2,84 dan Desa Segayam memperoleh skor 2,62 artinya secara keseluruhan kesejahteraan subjektif termasuk kriteria baik. Hal ini membuktikan petani puas terhadap kehidupan personal dan sosial, bahagia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan memiliki makna dalam hidupnya. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan diperoleh  hitung sebesar 0,201, nilai positif yang didapatkan artinya hubungan antara variabel pendapatan total dan kesejahteraan subjektif searah, dimana peningkatan pendapatan bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan subjektif Nilai signifikansi 0,314 > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang siginifikan antara pendapatan total dan kesejahteraan subjektif
Persepsi Petani Terhadap Asuransi Pertanian Sebagai Upaya Meminimalkan Risiko Gagal Panen di Lahan Sawah (Studi Kasus Petani Padi di Kabupaten OKI Sumatera Selatan) Nurilla Elysa Putri; Muhammad Yamin; Eries Anggraini; Ary Hayati
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.961 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.1

Abstract

Agricultural insurance is one solution for farmers to minimize the risk of crop failure. The condition of climate change, especially flooding that occurs in paddy fields, of course requires an effort to minimize the risk of crop failure for farmers, one of the efforts that have been made is to provide agricultural insurance for farmers. In Ogan Komering Ilir (OKI) Regency this agricultural insurance program has been implemented. Therefore research or study is needed on farmers 'perceptions of agricultural insurance as an effort to minimize the risk of crop failure, so the purpose of this study is to measure farmers' perceptions of agricultural insurance as an effort to minimize the risk of crop failure in rice fields.  Identify what factors support and hinder the implementation of insurance and formulate recommendations for developing agricultural insurance that can be done.  Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Persepsi Petani terhadap asuransi Pertanian secara umum sangat baik. Indikator yang masih perlu diperbaiki adalah sosialisasi asuransi pertanian yang baru dilakukan satu kali serta perbaikan pada jumlah klaim asuransi yang diajukan petani baik dari lamanya waktu pembayaran maupun dalam jumlah klaim yang dibayarkan. Rekomendasi pengembangan program yang diprioritaskan agar asuransi pertanian dapat berkelanjutan adalah kegiatan sosialisasi secara berkala dari pihak perusahaan penyedian asuransi pertanian, pemilahan tingkat premi dan klaim berdasarkan tipologi lahan, peninjauan langsung oleh pihak asuransi saat ada klaim yang diajukan petani sehingga lebih objektif.