Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal)

Media Audio Visual Sebagai Sarana Edukasi Kesehatan Reproduksi pada Remaja Seri Wahyuni; Greiny Arisani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 05 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i05.1778

Abstract

endidikan kesehatan reproduksi sangat penting untuk diberikan kepada remaja karena mereka rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja. Pemberian pendidikan kesehatan kepada remaja melalui media audio visual akan memaksimalkan upaya mereka dalam menyerap informasi. Menganalisis keefektifan media pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi remaja. Desain penelitian adalah quasi-experimentesain penelitian pre-post test with control group. Jumlah sampel 60 orang, 30 sampel kontrol dan 30 sampel intervensi. Besar sampel diambil dengan teknik non-probability sampling dan pengumpulan data dengan kuesioner yang dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Skor pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi meningkat secara signifikan pada kelompok intervensi (41,40) lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (19,60). Skor sikap kelompok intervensi (36,25) lebih tinggi dari kelompok kontrol (24,75). Pendidikan kesehatan reproduksi dengan media video lebih efektif dalam meningkatkan skor pengetahuan (Pv=0,000) dan skor sikap (Pv=0,011) dibandingkan dengan media booklet.
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 12-59 Bulan Noordiati Noordiati; Nurul Hikmah; Seri Wahyuni; Wahidah Sukriani; Greiny Arisani
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 06 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i06.1807

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor dan terjadi secara lintas generasi. Di Indonesia masyarakat sering beranggapan bahwa tubuh pendek atau tinggi adalah keturunan. Persepsi yang salah di masyarakat perlu mendapatkan perhatian yang serius dari masyarakat dan pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan. Desain penelitian adalah cross sectional dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ketapang Kotawaring Timur. Populasi penelitian adalah anak yang berusia 12-15 bulan berjumlah 396 dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian menujukkan bahwa pendidikan ibu (P-value = 0,010; OR = 4,4), pekerjaan ibu (P-value = 0,025; OR = 5,4), pemberian ASI eksklusif (P-value = 0,016; OR = 5,8) dan kejadian infeksi pada anak (P-value = 0,027; OR = 3,6) berhubungan dengan kejadian stunting. Sedangkan penghasilan, jenis kelamin anak, dan status imuniasasi anak tidak menunjukkan hubungan bermakna (P-value > 0,05). Stunting diakibatkan oleh multifaktor yang dimulai sejak kehamilan hingga masa prasekolah sehingga harus dicegah sedinini mungkin melalui kesehatan ibu, pemberian ASI, makanan yang bergizi, pencegahan penyakit infeksi dan lingkungan yang bersih.