Abstrak Diabetes Mellitus (DM) adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting, salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang ditargetkan untuk tindakan oleh para pemimpin dunia, jumlah kasus, dan prevalensi DM terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. DM tidak hanya diderita oleh lansia, dewasa, dan remaja pun ternyata juga dapat diserang oleh penyakit gula ini. Menurut data International Diabetes Federation terdapat 463 juta penduduk di dunia yang menderita DM. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka secara tidak langsung perilaku mereka juga akan terpengaruh. Self Management sangat mempengaruhi dalam keberhasilan diit DM dan menstabilkan kadar gula darah. Lama durasi DM yang diderita diimbangi dengan pola hidup yang sehat maka akan menciptakan kualitas hidup yang baik, sehingga dapat mencegah atau menunda komplikasi jangka panjang. Kualitas hidup lansia sangat dipengaruhi oleh status kesehatannya, berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain adalah lama menderita penyakit dan komplikasi yang timbul. Penelitian ini mengunakan desain analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menerangkan pada waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Populasi dalam penelitian ini adalah Responden lansia Penderita DM di wilayah kerja PKM Tanjungharjo sejumlah 285 jiwa. Sampel pada penelitian ini adalah peserta prolanis di puskesmas Tanjungharjo sejumlah 35 jiwa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan perilaku dengan kualitas hidup pada lansia penderita Diabetes Mellitus , ditunjukkan dengan hasi uji Spearman’s rho bahwa hasil nilai p-value pada kolom sig (2-tailed) didapatkan nilai 0.073 lebih kecil dari level of significant ? 0,05 ( 0,073 < 0,05 ).