Pendahuluan angka kejadian infeksi dari luka post Sectio Caesarea adalah sebesar 3-15%. Salah satu faktor yang mendukung proses penyembuhan luka post SC adalah status gizi dan asupan protein. Ikan Gabus (Channa Striata) adalah salah satu ikan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian abon ikan gabus terhadap proses penyembuhan luka post SC di RSIA BS Tangerang. Desain Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan crossectional, dengan populasi adalah ibu dengan luka Post SC, sampel penelitian ini menggunakan 20 responden yang terbagi antara 10 responden kelompok kontrol dan 10 responden adalah kelompok intervensi. Kelompok kontrol merupakan ibu dengan luka post SC yang tidak mendapatkan intervensi apapun, sedangkan kelompok intervensi adalah ibu dengan luka post SC yang diberikan abon ikan gabus sebanyak 200 gram sehari. Penilaian luka dilakukan dalam hari ketiga dan hari ketujuh post SC menggunakan instrumen REEDA. Hasil penelitian pemberian abon ikan gabus untuk ibu dengan luka post SC didapatkan hasil sebagai berikut, pada hari ketiga 100% kelompok intervensi mengalami proses penyembuhan luka post SC dengan baik dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan 60% responden mengalami proses penyembuhan luka kurang baik, sedangkan pada hari ketujuh kelompok kontrol dan kelompok intervensi mengalami proses penyembuhan luka 100% baik. Dilakukan analisis bivariat didapatkan nilai p value sebesar 0.003 < nilai p tabel, yang disimpulkan terdapat hubungan pemberian abon ikan gabus (Channa Striata) pada proses penyembuhan luka post SC Hari ketiga. Simpulan terdapat hubungan antara pemberian abon ikan gabus dengan proses penyembuhan luka pada ibu post SC pada hari ketiga. Pemberian ikan gabus dapat dilakukan sejak hari pertama ibu post SC untuk memenuhi kebutuhan protein untuk membantu proses penyembuhan luka post SC. Keywords: Penyembuhan Luka Post SC, Abon ikan Gabus, Asuhan Ibu nifas, Perawatan Ibu Nifas