Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

KONTRIBUSI MOTIVASI DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SHOPEE PADA KALANGAN MILLENIAL DI KARAWANG Atik Nurhaliza; Lania Muharsih; Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 1 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v4i1.718

Abstract

E-commerce with the highest number of users in Indonesia is Shopee and last year Shopee managed to break the record for most sales transactions in one day in seven countries. So from that this study intends to find out how consumer motivation and marketing mix that Shopee does contribute to the purchasing decision making process. The population in this study is the millennial city of Karawang city with a sample of 175 respondents. Sampling is done by non-probability sampling technique that is snowball. Data analysis method used is multiple linear regression test. Based on the results of these tests, the motivation variable and marketing mix simultaneously and partially have a positive and significant correlation to the Shopee consumer purchasing decision making process in Karawang with a correlation coefficient of 0.859. The motivation variable contribution and marketing mix amounted to 73.8% of the consumer purchasing decision process and 26.2% was contributed by other variables. Keywords: Motivation, Marketing Mix, Decision Making Process. E-commerce dengan jumlah pengguna tertinggi di Indonesia adalah Shopee dan tahun lalu Shopee berhasil memecahkan rekor untuk sebagian besar transaksi penjualan dalam satu hari di tujuh negara. Maka dari itu penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana motivasi konsumen dan bauran pemasaran yang Shopee berkontribusi terhadap proses pengambilan keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah kota seribu tahun di kota Karawang dengan sampel 175 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability sampling yaitu bola salju. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian ini, variabel motivasi dan bauran pemasaran secara simultan dan parsial memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Shopee di Karawang dengan koefisien korelasi 0,859. Kontribusi variabel motivasi dan bauran pemasaran sebesar 73,8% dari proses keputusan pembelian konsumen dan 26,2% disumbangkan oleh variabel lain. Kata Kunci: Motivasi, Bauran Pemasaran, Proses Keputusan Membeli.
ATTACHMENT DAN SELF-DISCLOSURE SEBAGAI PREDIKTOR DARI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH SECARA TA’ARUF Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Dimas Tri Fajri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2018

Abstract

Get to know each other in short time with ta’aruf married considered to increase dissatisfaction in one marriage. Dissatisfaction in marriage can caused by insecure attachment and not able to self-disclosure to each other as a spouse. The purpose of this nonexperimental quantitative study was to determine attachment and self-disclosure as predictors of marital satisfaction in ta’aruf married couples, with 101 respondents have been ta’aruf married. Sampling in this study used non-probability sampling with snowball sampling. The analysis technique used is multiple regression. From the results of the analysis using SPSS version 25, a significant value of the two independent variables is 0.000 <0.05, then Ha is accepted and H0 is rejected, which means that attachment and selfdisclosure are simultaneously predictors of marital satisfaction in married couples ta'aruf. Out of 101 respondents, 77 people or 69.3% had high marital satisfaction, 22 people or 21.8% had marital satisfaction in the medium category, while 2 people had low marital satisfaction.Keywords: Attachment, self-disclosure, marriage satisfaction, ta'aruf Waktu yang sebentar untuk mengenal pasangan pada mereka yang menikah secara ta’aruf dianggap akan meningkatkan ketidakpuasan dalam pernikahannya, hal ini disebabkan karena tipe kelekatan tidak aman dan individu tidak mampu membuka diri kepada pasangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui attachment dan selfdisclosure sebagai prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian kausal dengan melibatkan 101 responden dari individu dalam rentang usia dewasa awal yang telah menikah secara ta’aruf. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan snowball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis menggunakan bantuan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikan dari kedua variabel independen sebesar 0.000<0.05, maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya attachment dan self-disclosuresecara simultan merupakan prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Dari 101 responden, 77 orang atau 69.3% memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi, 22 orang atau 21.8% memiliki kepuasan pernikahan dalam kategori sedang, sedangkan 2 orang dalam kepuasan pernikahan yang rendah.Kata Kunci: Attachment, self-disclosure, kepuasan pernikahan, ta’aruf.
PENGARUH ATTACHMENT STYLE DAN KEPUASAN HUBUNGAN ROMANTISTERHADAP PERILAKU DATING VIOLENCE PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG ANGKATAN 2016 Wina Lova Riza; Arif Rahman Hakim; Lulu Lutfiah Damayanti
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 1 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i1.1466

Abstract

The phenomenon of dating violence is often encountered and shows a number that continues to increase every year. This can affect individual satisfaction in their romantic relationships. This study aims to examine the effect of attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. The subjects in this study were students of University Buana Perjuangan Karawang 2016. This study used a quantitative approach with snowball sampling techniques. The sample used was 251 from 936 students. The data analysis technique used is multiple linear regression with an error rate of 5%. The research instrument used three Likert scale questionnaire such as the Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) questionnaire, the Relationship Assessment Scale, and the Conflict Tactics Scale. The results of the research obtained a significant value of 0.053; p>0.05 indicates that there is no influence between attachment style and romantic relationship satisfaction toward dating violence behavior. Keywords: Attachment style, dating violence, romantic relationship satisfaction, student dating. Fenomena kekerasan dalam pacaran sering banyak dijumpai dan menunjukkan angka yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat berpengaruh pada kepuasan individu dalam menjalani hubungan romantisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Subjek pada penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang angkatan 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan snowball sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 251 dari 936 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5%. Instrumen penelitian menggunakan tiga kuesioner skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R), Relationship Assessment Scale, dan Conflict Tactics Scale. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikan 0,053; karena p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara attachment style dan kepuasan hubungan romantis terhadap perilaku dating violence. Kata Kunci: Attachment style, dating violence, kepuasan hubungan romantis, mahasiswa berpacaran.
PARENT DAN PEER ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR DARI KECENDERUNGAN INTERNET ADDICTION PADA REMAJA PENGGUNA SMARTPHONE Puspa Rahayu Utami Rahman; Wina Lova Riza; Ryan Gunawan
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2369

Abstract

Smartphones have the ability to be used in various kinds of activities related to the internet, not only looking for entertainment, but also like computers, namely accessing various information in the world. High intensity of smartphone use can result in internet addiction which is characterized by spending a lot of time (uncontrolled) in using internet-related activities such as social media, pornography, online gambling, online games, chatting and others to disrupt social relationships at real world. The purpose of this study was to find out that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. This study uses a quantitative method involving 254 male and female adolescent respondents aged 12 to 19 years, junior and senior high school students, who actively use smartphones with internet access for academic and daily needs. The sampling method uses non-probability with the quota technique. The data analysis technique used is multiple regression test. The results of the study prove that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. The magnitude of the influence of parent attachment and peer attachment on internet addiction is 11.5% while the rest is influenced by other variables that have not been studied. Keywords: Parent attachment, peer attachment, internet addiction, smartphone. Smartphone memiliki kemampuan untuk digunakan pada berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan internet, bukan hanya mencari hiburan, tetapi juga layaknya komputer yaitu akses berbagai informasi di dunia. Intensitas yang tinggi dalam penggunaan smartphone dapat menghasilkan adiksi internet yang ditandai dengan menghabiskan waktu yang banyak (tak terkendali) dalam menggunakan kegiatan yang berhubungan dengan internet seperti media sosial, pornografi, perjudian online, game online, chatting dan lain-lain hingga mengganggu hubungan sosialnya di dunia nyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 254 responden remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 12 hingga 19 tahun, berpendidikan SMP-SMA, yang secara aktif menggunakan smartphone dengan akses internet untuk kebutuhan akademik maupun sehari-hari. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability dengan teknik kuota. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Besaran pengaruh parent attachment dan peer attachment terhadap internet addcition sebesar 11.5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum diteliti. Kata Kunci: Kelekatan orang tua, kelekatan teman sebaya, adiksi internet, gawai.
PENGARUH ATTACHMENT STYLE TERHADAP CELEBRITY WORSHIP PADA DEWASA AWAL PENGGEMAR SELEBRITI KOREA DI KARAWANG Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Ririn Widiyanti
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 8 No 1 (2023): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v8i1.5541

Abstract

Celebrity worship is excessive obsessive behavior towards idol celebrities, one of the influencing factors is attachment style, the level of security experienced in interpersonal relationships. The purpose of this study was to examine the effect of attachment style on celebrity worship in early adulthood Korean celebrity fans in Karawang. The method in this study uses a quantitative method, with the sampling technique used in this study is quota sampling (non-probability). Based on the Lemeshow formula with a minimum count of 96 respondents needed, 172 early adult respondents were Korean celebrity fans in Karawang as the research sample. Analysis of research data using simple linear regression test to determine the value of the celebrity worship variable (Y) which is influenced by the attachment style variable (X). The results obtained with a significant value of 0.000 <0.05. So the hypothesis of this study is that Ha is accepted and H0 is rejected, which means that there is an influence between attachment style to celebrity worship in early adulthood Korean celebrity fans in Karawang. The results of the coefficient of determination test obtained indicate that attachment style contributes 28.1% influence on celebrity worship and the other 71.9% is influenced by other variables not examined in this study.Keywords: Celebrity worship, attachment styles, early adulthood Celebrity worship adalah perilaku obsesi berlebih terhadap selebriti idola, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah attachment style yaitu tingkat keamanan yang dialami dalam hubungan interpersonal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh attachment style terhadap celebrity worship pada dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling kuota (nonprobability). Berdasarkan rumus Lemeshow dengan hasil hitungan minimal 96 responden yang dibutuhkan, di dapatkan 172 orang responden dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang sebagai sampel penelitian. Analisis data penelitian menggunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui besaran nilai variabel celebrity worship (Y) yang di pengaruhi oleh variabel attachment style (X). Hasil yang di dapat dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis penelitian ini adalah Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti terdapat pengaruh antara attachment style terhadap celebrity worship pada dewasa awal penggemar selebriti Korea di Karawang. Hasil dari uji koefisien determinasi yang diperoleh menunjukkan bahwa attachment style memberikan sumbangan pengaruh sebesar 28,1% terhadap celebrity worship dan 71,9% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di penelitian ini. Kata Kunci: Celebrity worhsip, attachment styles, dewasa awal
KELEKATAN DAN ALEXITHYMIA SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP NOMOPHOBIA PADA DEWASA AWAL Wina Lova Riza; Dinda Aisha; Shenni Rahma Sari
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 9 No 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i2.8313

Abstract

This study aims to analyze the influence of attachment and alexithymia on nomophobia in early adults in Karawang. Using a quantitative approach with a correlational design, data were collected from 150 early adult respondents (aged 20-40 years) through convenience sampling. Research instruments included the Nomophobia Questionnaire Scale (NMP-Q), Revised Adult Attachment Scale (RAAS), and Toronto Alexithymia Scale-20 (TAS-20). Multiple regression analysis revealed that attachment (p < 0.05) and alexithymia (p < 0.05) significantly influenced nomophobia both partially and simultaneously, contributing 40% (R² = 0.40). Individually, attachment contributed 13% and alexithymia contributed 27%. This study concludes that attachment and alexithymia are significant predictors of nomophobia. he implications include developing psychological interventions to manage emotional relationships and health technology usage. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan dan alexithymia terhadap nomophobia pada dewasa awal di Karawang. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain korelasional, data dikumpulkan dari 150 responden dewasa awal (usia 20-40 tahun) melalui convenience sampling. Instrumen penelitian meliputi Nomophobia Questionnaire Scale (NMP-Q), Revised Adult Attachment Scale (RAAS), dan Toronto Alexithymia Scale-20 (TAS-20). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kelekatan memiliki nilai p < 0,05) dan alexithymia memiliki nilai p < 0,05) secara parsial maupun simultan signifikan memengaruhi nomophobia, dengan kontribusi sebesar 40% (R² = 0,40). Secara individu, kelekatan memberikan sumbangan efektif sebesar 13% dan alexithymia sebesar 27%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelekatan dan alexithymia adalah prediktor penting untuk memahami nomophobia. Implikasi penelitian mencakup pengembangan intervensi psikologis untuk mengelola hubungan emosional dan penggunaan teknologi secara sehat.
ATTACHMENT DAN SELF-DISCLOSURE SEBAGAI PREDIKTOR DARI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH SECARA TA’ARUF Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Dimas Tri Fajri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 6 No. 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2018

Abstract

Get to know each other in short time with ta’aruf married considered to increase dissatisfaction in one marriage. Dissatisfaction in marriage can caused by insecure attachment and not able to self-disclosure to each other as a spouse. The purpose of this nonexperimental quantitative study was to determine attachment and self-disclosure as predictors of marital satisfaction in ta’aruf married couples, with 101 respondents have been ta’aruf married. Sampling in this study used non-probability sampling with snowball sampling. The analysis technique used is multiple regression. From the results of the analysis using SPSS version 25, a significant value of the two independent variables is 0.000 <0.05, then Ha is accepted and H0 is rejected, which means that attachment and selfdisclosure are simultaneously predictors of marital satisfaction in married couples ta'aruf. Out of 101 respondents, 77 people or 69.3% had high marital satisfaction, 22 people or 21.8% had marital satisfaction in the medium category, while 2 people had low marital satisfaction.Keywords: Attachment, self-disclosure, marriage satisfaction, ta'aruf Waktu yang sebentar untuk mengenal pasangan pada mereka yang menikah secara ta’aruf dianggap akan meningkatkan ketidakpuasan dalam pernikahannya, hal ini disebabkan karena tipe kelekatan tidak aman dan individu tidak mampu membuka diri kepada pasangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui attachment dan selfdisclosure sebagai prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian kausal dengan melibatkan 101 responden dari individu dalam rentang usia dewasa awal yang telah menikah secara ta’aruf. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan snowball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis menggunakan bantuan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikan dari kedua variabel independen sebesar 0.000<0.05, maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya attachment dan self-disclosuresecara simultan merupakan prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Dari 101 responden, 77 orang atau 69.3% memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi, 22 orang atau 21.8% memiliki kepuasan pernikahan dalam kategori sedang, sedangkan 2 orang dalam kepuasan pernikahan yang rendah.Kata Kunci: Attachment, self-disclosure, kepuasan pernikahan, ta’aruf.
PARENT DAN PEER ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR DARI KECENDERUNGAN INTERNET ADDICTION PADA REMAJA PENGGUNA SMARTPHONE Puspa Rahayu Utami Rahman; Wina Lova Riza; Ryan Gunawan
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 7 No. 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2369

Abstract

Smartphones have the ability to be used in various kinds of activities related to the internet, not only looking for entertainment, but also like computers, namely accessing various information in the world. High intensity of smartphone use can result in internet addiction which is characterized by spending a lot of time (uncontrolled) in using internet-related activities such as social media, pornography, online gambling, online games, chatting and others to disrupt social relationships at real world. The purpose of this study was to find out that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. This study uses a quantitative method involving 254 male and female adolescent respondents aged 12 to 19 years, junior and senior high school students, who actively use smartphones with internet access for academic and daily needs. The sampling method uses non-probability with the quota technique. The data analysis technique used is multiple regression test. The results of the study prove that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. The magnitude of the influence of parent attachment and peer attachment on internet addiction is 11.5% while the rest is influenced by other variables that have not been studied. Keywords: Parent attachment, peer attachment, internet addiction, smartphone. Smartphone memiliki kemampuan untuk digunakan pada berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan internet, bukan hanya mencari hiburan, tetapi juga layaknya komputer yaitu akses berbagai informasi di dunia. Intensitas yang tinggi dalam penggunaan smartphone dapat menghasilkan adiksi internet yang ditandai dengan menghabiskan waktu yang banyak (tak terkendali) dalam menggunakan kegiatan yang berhubungan dengan internet seperti media sosial, pornografi, perjudian online, game online, chatting dan lain-lain hingga mengganggu hubungan sosialnya di dunia nyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 254 responden remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 12 hingga 19 tahun, berpendidikan SMP-SMA, yang secara aktif menggunakan smartphone dengan akses internet untuk kebutuhan akademik maupun sehari-hari. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability dengan teknik kuota. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Besaran pengaruh parent attachment dan peer attachment terhadap internet addcition sebesar 11.5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum diteliti. Kata Kunci: Kelekatan orang tua, kelekatan teman sebaya, adiksi internet, gawai.
KELEKATAN DAN ALEXITHYMIA SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP NOMOPHOBIA PADA DEWASA AWAL Wina Lova Riza; Dinda Aisha; Shenni Rahma Sari
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 9 No. 2 (2024): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v9i2.8313

Abstract

This study aims to analyze the influence of attachment and alexithymia on nomophobia in early adults in Karawang. Using a quantitative approach with a correlational design, data were collected from 150 early adult respondents (aged 20-40 years) through convenience sampling. Research instruments included the Nomophobia Questionnaire Scale (NMP-Q), Revised Adult Attachment Scale (RAAS), and Toronto Alexithymia Scale-20 (TAS-20). Multiple regression analysis revealed that attachment (p < 0.05) and alexithymia (p < 0.05) significantly influenced nomophobia both partially and simultaneously, contributing 40% (R² = 0.40). Individually, attachment contributed 13% and alexithymia contributed 27%. This study concludes that attachment and alexithymia are significant predictors of nomophobia. he implications include developing psychological interventions to manage emotional relationships and health technology usage. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kelekatan dan alexithymia terhadap nomophobia pada dewasa awal di Karawang. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain korelasional, data dikumpulkan dari 150 responden dewasa awal (usia 20-40 tahun) melalui convenience sampling. Instrumen penelitian meliputi Nomophobia Questionnaire Scale (NMP-Q), Revised Adult Attachment Scale (RAAS), dan Toronto Alexithymia Scale-20 (TAS-20). Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa kelekatan memiliki nilai p < 0,05) dan alexithymia memiliki nilai p < 0,05) secara parsial maupun simultan signifikan memengaruhi nomophobia, dengan kontribusi sebesar 40% (R² = 0,40). Secara individu, kelekatan memberikan sumbangan efektif sebesar 13% dan alexithymia sebesar 27%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kelekatan dan alexithymia adalah prediktor penting untuk memahami nomophobia. Implikasi penelitian mencakup pengembangan intervensi psikologis untuk mengelola hubungan emosional dan penggunaan teknologi secara sehat.