Rizki, Mohammad
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran

PERSEPSI DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP STRUKTUR KEGIATAN PEMBELAJARAN MAHASISWA TAHAP PROFESI DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM Dian Puspita; Rizki, Mohammad; Maulana, Akhada; Geriputri, Ni Nyoman Geriputri; Danianto, Ario
Jurnal Kedokteran Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kedokteran Vol 9 No 1 2020
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v9i1.402

Abstract

Latar belakang: Pendidikan kedokteran tahap profesi berlangsung dalam konteks pelayanan pasien yang sering kali kurang terstruktur dan tidak sistematis. Hal ini menyulitkan fakultas memantau capaian kegiatan. Untuk mengatasinya, fakultas perlu menyusun struktur inti kegiatan dengan tetap memberikan ruang untuk penyesuaian, namun sebelumnya perlu diketahui persepsi dosen dan mahasiswa terhadap struktur kegiatan pembelajaran tahap profesi yang sudah ada saat ini. Metode: Studi ini bersifat deskriptif dan responden adalah dosen dan mahasiswa kedokteran tahap profesi. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang menilai persepsi mengenai kejelasan jadwal kegiatan pembelajaran, alokasi waktu dosen untuk kegiatan akademik dan pelayanan, alokasi waktu untuk berbagai kegiatan pembelajaran, metode penilaian yang digunakan dan fungsi penilaian, serta pemberian umpan balik. Hasil: Dosen (N=21) menilai kejelasan jadwal kegiatan dan pembagian waktu antara kegiatan akademik dan pelayanan lebih positif (masing-masing 4.33±0.58 dan 4.00±0.71) dibandingkan mahasiswa (3.71±0.85 dan 3.73±0.92, N=48). Terdapat variasi dalam alokasi waktu mingguan untuk setiap kegiatan pembelajaran namun alokasi waktu terbesar digunakan untuk bedside teaching. Metode penilaian yang telah digunakan di seluruh bagian adalah Mini-CEX dan MCQ. Lebih banyak mahasiswa yang mempersepsikan bahwa Mini-CEX sebagai penilaian sumatif dibandingkan formatif. Mahasiswa menilai pemberian umpan balik oleh dosen cukup baik (mean 3.71 – 3.94 pada skala 1-5) meskipun 52.4% dosen menyatakan waktu pemberian umpan balik tidak tentu. Kesimpulan: Struktur pembelajaran di banyak bagian klinik masih memerlukan perbaikan terutama terkait jadwal dan pembagian waktu dosen untuk akademik dan pelayanan. Penilaian di tahap profesi perlu lebih difokuskan pada fungsi formatif dibandingkan sumatif.
Korelasi Skor Mini Mental State Examination (MMSE) dan Montreal Cognitive Assessment Versi Indonesia (MoCA-Ina) Sebagai Instrumen Evaluasi Fungsi Kognitif pada Pasien Epilepsi di Kota Mataram Nurfadia, Muhammad Fabian; Harahap, Herpan Syafii; Rizki, Mohammad; Sahidu, Muhammad Ghalvan; Hunaifi, Ilsa
Jurnal Kedokteran Vol 10 No 1 (2021): volume 10 nomor 1 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v10i1.470

Abstract

Background: Epilepsy is the highest prevalence diseases in neurology. The decreased of cognitive function is one of the complications which is important. The purpose of this study is to determine the correlation between Mini Mental State Examination (MMSE) and Montreal Cognitive Assessment in Indonesian Version (MoCA-Ina) score on patient with epilepsy in Mataram. Method: This is an observational cross-sectional study with 56 subjects with epilepsy from West Nusa Tenggara 2 center hospital. Data that collected from the samples were MMSE and MoCA-Ina score. Beside of that patients’ characteristics data were also collected which is age, gender, education, seizure control, etiology of epilepsy, seizure type, antiepileptic drugs treatment, and smoking status from the subjects. Both instrument’s mean scores were analyzed for the correlation using Spearman correlation test. Result: This study showing that the subjects average age were 32.9 years old, female (55.4%), and low educated (62.5%). According to the clinical characteristics most subjects were not-depressed (67%), poor quality-controlled seizure (55.4%), idiopathic etiology (66.9%), generalized seizure (71.4%), and having monotherapy (85.7%). Most of the subjects were not a smoker (76.8%). In this study both the mean score of MMSE and MoCA-Ina were 25.3 and 21.3. MMSE and MoCA-Ina score mean have a strong correlation (r=0.766; p<0.001). Conclusion: MMSE and MoCA-Ina score mean on patients with epilepsy have a strong correlation. Therefore, both instruments could be used to evaluate cognitive function on patients with epilepsy