Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Riwayat: Educational Journal of History and Humanities

Persepsi Mahasiswa PKK UNP tentang Perubahan Busana Pengantin Tradisional Pesisir Padang Masa Kini Susanti, Susanti; Yuliarma, Yuliarma; Nelmira, Weni; Mahniza, Melda
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 4 (2025): Oktober, In proggress
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i4.50308

Abstract

Busana pengantin tradisional Minangkabau adalah salah satu hasil budaya yang mengandung banyak makna yang membentuk identitas dan nilai masyarakat. Namun, perubahan signifikan telah terjadi pada tata busana, desain, dan cara pemakaian busana pengantin tradisional Pesisir Padang, terutama di kalangan generasi muda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan persepsi mahasiswa PKK UNP mengenai perubahan busana pengantin tradisional, ditinjau berdasarkan tata busana, desain, dan cara pemakaian. Sebanyak 52 mahasiswa berpartisipasi sebagai responden dalam studi yang menerapkan metode kuantitatif deskriptif ini. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berbasis skala Likert yang disusun berdasarkan aspek kognitif, afektif, konatif dan diolah menggunakan statistik deskriptif. Data yang terkumpul memperlihatkan bahwa persepsi mahasiswa secara umum berada pada kategori sedang. Pada aspek tata busana, persentase kategori sedang mencapai 84,6% (kognitif), 76,9% (afektif), dan 73,1% (konatif). Persepsi terhadap desain busana juga tergolong sedang (69,2%, 75,0%, dan 73,1%), begitu pula pada cara pemakaian (69,2%, 73,1%, dan 75,0%). Aspek kognitif menunjukkan pemahaman mahasiswa terhadap bentuk perubahan yang tetap mencerminkan nilai budaya. Aspek afektif mencerminkan ketertarikan terhadap inovasi yang sesuai perkembangan zaman, sedangkan aspek konatif menunjukkan dukungan terhadap perubahan selama nilai adat Minangkabau tetap dijaga. Dengan demikian, modernisasi busana pengantin dapat diterima sepanjang tetap menjaga keseimbangan antara nilai estetika dan filosofi budaya Minangkabau.