Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

OPTIMAL COMBINATION OF TOLUENE AND CLOVE OIL (Syizigium aromaticum) IN THE PROCESS OF CLEARING THE PERMANENT PREPARATION PEDICULUS HUMANUS CAPITIS Ihsan, Bagus Muhammad; Liesvia, Vira; Armal, Hadits Lissentiya; Supriyanto, Supriyanto; Hanif, Muhammad Ifham
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 2 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i2.2006

Abstract

Clearing is a vital process in microscopy, aimed at enhancing the transparency of tissue preparations for clearer observation of insect structures. Despite its effectiveness, Toluene poses safety concerns due to its explosive nature. Therefore, clove oil (Syzygium aromaticum) has been explored as a safer alternative. This study evaluates the quality of permanent preparations of Pediculus humanus capitis using both toluene and clove oil. Comparative tests were conducted, treating adult head lice specimens with each solvent for three repetitions. Permanent preparations were assessed for clarity, color quality, and morphological integrity. Results indicate a significant difference in quality between the two methods. Toluene yielded mainly poor-quality preparations, while clove oil resulted in a higher proportion of preparations of good quality. The Mann-Whitney test confirmed the significance of this difference (p = 0.002). This study highlights the efficacy of clove oil as a safer alternative to toluene in the clearing process, contributing to entomological practices and chemical safety.
EFFECTIVENESS ASSESSMENT OF COVID-19 VACCINE: ANTIBODY FORMATION POST SECOND DOSE Armal, Hadits Lissentiya; Annisa, Istiana; Sabilla, Chika Aini
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol. 34 No. 4 (2024): MEDIA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jmp2k.v34i4.2193

Abstract

COVID-19 adalah penyakit infeksi saluran pernapasan dan merupakan jenis virus baru yang ditemukan oleh manusia sejak kemunculannya di Wuhan, China pada Desember 2019. Sekitar 60-70% individu yang telah terpapa dari populasi telah memperoleh kekebalan kelompok terhadap SARS-CoV-2. Dosis yang diberikan kepada peserta vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk menginduksi kekebalan yang sama seperti kelompok penyintas COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas vaksin COVID-19 dalam membentuk antibodi terhadap SARS-CoV-2 setelah dosis kedua. Desain penelitian menggunakan metode cross sectional atau eksperimental dengan analisis data deskriptif (kuantitatif), menggunakan alat ukur berupa pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan antibodi menggunakan metode immunochromatographic assay. Dalam pemeriksaan ini, sampel dari 50 responden diambil dan setiap sampel diambil secara berkala, yaitu pada minggu keempat dan minggu keenam setelah dosis kedua vaksin diberikan. Hasil menunjukkan bahwa lebih banyak antibodi reaktif terbentuk pada minggu keenam, yaitu 48 orang (48%) dengan nilai p = 0,031<0,05 sehingga ada hubungan antara pemberian vaksin Covid-19 dan hasil pembentukan antibodi dan terdapat hubungan antara waktu dan pembentukan jenis antibodi, nilai p = 0,047 <0,05, ditemukan bahwa lebih banyak jenis antibodi IgG terbentuk pada minggu keenam, yaitu sebanyak 46 orang (46%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa vaksin COVID-19 efektif dalam membentuk antibodi terhadap SARS-CoV-2, dengan peningkatan jumlah antibodi reaktif dan jenis IgG yang signifikan pada minggu keenam setelah dosis kedua vaksin diberikan, menunjukkan hubungan yang erat antara waktu pemberian vaksin dan pembentukan antibodi (p < 0,05).