Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TEKANAN DARAH TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Alkhusari Alkhusari; Muhammad Andika Sasmita Putra
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.180

Abstract

Latar Belakang : Kualitas hidup merupakan suatu penilaian subyektif dari tingkat kebahagian dankepuasan yang hanya dapat ditentukan menurut pasien itu sendiri dan bersifat multidimensi yangmencakup seluruh aspek kehidupan pasien secara holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual. Bagipenderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisatidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnyaaktivitas matabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal sertaterapinya terhadap kualitas hidup seseorang. Tujuan : Diketahuinya hubungan kadar hemoglobin dantekanan darah terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa diRumah Sakit Muhamaddyah Palembang Tahun 2019. Metode : Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional, teknik pengampilan sampel dengan carapurposive sampling dengan sampel sebanyak 48 orang. Hasil : penelitian ini didapatkan bahwasebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memiliki kadar hemoglobintidak normal berjumlah 39 orang (81,3%), tekanan darah tidak normal berjumlah 34 orang (70,8%)dan kualitas hidup buruk berjumlah 39 orang (81,3%) dari 48 responden. Hasil uji statistik denganmenggunakan uji chi square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin(p=0,000) dan tekanan darah (p=0,012) terhadap kualiatas hidup. Saran : diharapkan untuk petugaskesehatan khususnya perawat hemodialisa mempertimbangkan dampak yang dapat ditimbulkan bagipasien hemodialisa serta melibatkan dan meningkatkan peran serta keluarga sebagai support systemdalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa.Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Tekanan darah, Kualitas hidup
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TEKANAN DARAH TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Alkhusari Alkhusari; Muhammad Andika Sasmita Saputra
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.1021

Abstract

Latar Belakang : Kualitas hidup merupakan suatu penilaian subyektif dari tingkat kebahagian dan kepuasan yang hanya dapat ditentukan menurut pasien itu sendiri dan bersifat multidimensi yang mencakup seluruh aspek kehidupan pasien secara holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas matabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap kualitas hidup seseorang. Tujuan : Diketahuinya hubungan kadar hemoglobin dan tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Muhamaddyah Palembang Tahun 2019. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional, teknik pengampilan sampel dengan cara purposive sampling dengan sampel sebanyak 48 orang. Hasil : penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memiliki kadar hemoglobin tidak normal berjumlah 39 orang (81,3%), tekanan darah tidak normal berjumlah 34 orang (70,8%) dan kualitas hidup buruk berjumlah 39 orang (81,3%) dari 48 responden. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin (p=0,000) dan tekanan darah (p=0,012) terhadap kualiatas hidup. Saran : diharapkan untuk petugas kesehatan khususnya perawat hemodialisa mempertimbangkan dampak yang dapat ditimbulkan bagi pasien hemodialisa serta melibatkan dan meningkatkan peran serta keluarga sebagai support system dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa. Kata Kunci : Kadar hemoglobin, Tekanan darah, Kualitas hidup
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TEKANAN DARAH TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS Alkhusari Alkhusari; Muhammad Andika Sasmita Saputra
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.1024

Abstract

Latar Belakang : Kualitas hidup merupakan suatu penilaian subyektif dari tingkat kebahagian dan kepuasan yang hanya dapat ditentukan menurut pasien itu sendiri dan bersifat multidimensi yang mencakup seluruh aspek kehidupan pasien secara holistik (bio, psiko, sosial, kultural, spiritual. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisa tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas matabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap kualitas hidup seseorang. Tujuan : Diketahuinya hubungan kadar hemoglobin dan tekanan darah terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Muhamaddyah Palembang Tahun 2019. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional, teknik pengampilan sampel dengan cara purposive sampling dengan sampel sebanyak 48 orang. Hasil : penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memiliki kadar hemoglobin tidak normal berjumlah 39 orang (81,3%), tekanan darah tidak normal berjumlah 34 orang (70,8%) dan kualitas hidup buruk berjumlah 39 orang (81,3%) dari 48 responden. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin (p=0,000) dan tekanan darah (p=0,012) terhadap kualiatas hidup. Saran : diharapkan untuk petugas kesehatan khususnya perawat hemodialisa mempertimbangkan dampak yang dapat ditimbulkan bagi pasien hemodialisa serta melibatkan dan meningkatkan peran serta keluarga sebagai support system dalam rangka meningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa.Kata Kunci    : Kadar hemoglobin, Tekanan darah, Kualitas hidup
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK DAN PERAN ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA Makolidul Hukmi, M. Sharpone Widodo; Alkhusari, Alkhusari; Ariyani, Yulinda
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1133

Abstract

Latar Belakang : World Health Organization (WHO) menyatakan ISPA menyebabkan kematian anak dibawah 5 tahun dengan total kematian 740.180 jiwa.  Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mencatat ISPA balita sebanyak 6.024 kasus. Kondisi ISPA dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya lingkungan dan peran orang tua. Tujuan: untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik dan peran orang tua terhadap kejadian ispa pada balita di Poliklinik SPN Polda Sumsel tahun 2023. Metode: menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan “cross sectional”. Analisa data penelitian yaitu analisa bivariat dimana untuk mengetahui hubungan dua variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang terdaftar di poliklinik Sekolah Polisi Negara Polda sumsel tahun 2023 berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling. Hasil penelitian : menunjukkan bahwa kepadatan hunian tidak berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita (p=1,000), ventilasi rumah tidak berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita (p=0,678), dan peran orang tua tidak berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita (p=1,000). Dapat disimpulkan bahwa ventilasi, kepadatan hunian, dan peran orang tua tidak berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita. Saran : Masyarakat diharapkan memperhatikan ventilasi apakah berfungsi dengan baik agar suhu dan kelembaban tetap terjaga dan mengatur ulang jumlah penghuni kamar. Kata kunci: ISPA, Balita, Lingkungan Fisik, Peran orang tua
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT TENTANG RESPONSE TIME TERHADAP PELAKSANAAN TRIAGE Alkhusari, Alkhusari; Suci Wisudawati, Eka Rora; Jaya KK, Indra Frana
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 1 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i1.1224

Abstract

Latar Belakang: Pengetahuan dan keterampilan perawat sangat dibutuhkan terutama dalam pengambilan keputusan klinis dimana ketrampilan penting bagi perawat dalam penilaian awal, perawat harus mampu memprioritaskan perawatan pasien atas dasar pengambilan keputusan yang tepat. Tujuan: Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat tentang response time terhadap pelaksanaan triage. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional study atau penelitian yang dilakukan dimana pengambilan dari semua variabel dilakukan pada satu waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Juni-11 Juli 2023. Penelitian ini dilakukan di RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan. Uji Statistik penelitian ini menggunakan uji chi square. Hasil: Penelitian pada tingkat pengetahuan perawat di dapatkan p value 0,03 terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang Response time terhadap pelaksanaan triage. Pada tingkat keterampilan perawat didapatkan p value 0,000 terdapat hubungan antara tingkat keterampilan perawat tentang Response time terhadap pelaksanaan triage. Saran: Agar institusi pelayanan kesehatan menerapkan secara maksimal pemberian Response time dalam ketepatan triage dan juga masukan bagi manajemen Rumah Sakit untuk membuat kebijakan terkait peningkatan pengetahuan dan pemahaman perawat dan motivasi perawat dalam penerapan Response time sesuai standar operasional prosedur.Kata Kunci: Triage, Pengetahuan, Keterampilan,Response Time
PELAYANAN HOME CARE PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MINUM OBAT Alkhusari, Alkhusari; Ariyani, Yulinda; Azizah, Siti Nur
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1139

Abstract

Latar Belakang : Tuberculosis paru adalah penyakit menular dunia, dengan kasus yang disebabkan oleh bakteri mycrobakterium tuberculosis. Angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan selalu menurun dikarenakan kurang patuhnya penderita dalam meminum obat, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan. Tujuan: Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan minum obat terhadap layanan home care. Metode: Penelitian ini menggunakan  deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional  Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Juli-7 Agustus di Puskesmas Pakjo dan Merdeka. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan uji chi-square Hasil : didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan pelayanan home care dimana (p-value = 0,013) dan ada hubungan tingkat kepatuhan minum obat dengan layanan home care diman (p-value = 0,001) dimana hasil tersebut <0,05. Saran: Dari hasil penelitian ini diharapkan penderita tuberculosis paru sangat terbantu dalam pelaksanaan homecare sehingga menambah pengetahuan dan kepatuhan minum obat dimana sangat membantu perbaikan kualitas kesehatan pasien tuberculosis. Kata kunci : Tuberculosis Paru, Pengetahuan, Kepatuhan Minum Obat, Pelayanan Home Care