Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pemberdayaan KWT Cahaya Tani Lappo Ase melalui Diversifikasi Produk Olahan Pisang di Desa Lappo Ase Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone Azisah, Azisah; Asriyani, Asriyani; Hajar, Hajar; Arifin, Arifin; Sadat, Mohammad Anwar; Pata, Abd. Asis
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17671

Abstract

ABSTRAK Pengembangan hilirisasi pisang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi pisang. Aktivitas usahatani tanaman pisang oleh petani sebagai usaha tani produktif belum terlalu memberikan dampak yang signifikan secara ekonomi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu peningkatan pemanfaatan sumberdaya lokal, meningkatakan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Hilirisasi tanaman pisang dengan diversifikasi produk yaitu keripik stik pisang dan keripik Gedebog/Batang Pisang (Bongpis) untuk Meningkatkan nilai tambah komoditi pisang, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan sumberdaya daya lokal. Tahapan metode kegiatan pengabdian yaitu: 1) Sosialisasi; 2) Pelatihan; 3) Penerapan Teknologi; 4) Pendampingan dan evaluasi; 5) Keberlanjutan program. Terdapat 2 pelatihan yang dilaksanakan dalam kegiatan PKM ini yaitu pelatihan pengolahan produk kerik stik pisang dan keripik gedebog/batang pisang (bongpis) dan pelatihan kemasan dan label produk.  Hasil Pre dan post test kepada peserta menunjukkan bahwa peserta meningkat pengetahuan serta keterampilannya terkait dengan cara pengolahan keripik stik pisang dan keripik gedebog/batang pisang dan mengenai pengemasan serta label produk setelah mengikuti pelatihan.  Anggota KWT Cahaya Tani Lappo Ase memahami dan menguasai cara mengolah keripik stik pisang dan keripik gedebog/batang pisang (bongpis), memahami dan menguasai tentang kemasan dan pelabelan dan puas terhadap materi yang diberikan. Kata Kunci: Diversifikasi, Produk, Pisang  ABSTRACT The development of banana downstreaming is a strategic step to increase added value and optimize the utilization of banana potential. Banana farming activities by farmers as a productive farming business have not yet had a significant economic impact.  The purpose of this service activity is to increase the utilization of local resources, increase public awareness about the importance of downstreaming banana plants with product diversification, namely banana stick chips and Gedebog / Banana Stem chips (Bongpis) to increase the added value of banana commodities, increase public awareness about the utilization of local resources. The stages of the service activity method are: 1) Socialization; 2) Training; 3) Application of Technology; 4) Assistance and evaluation; 5) Program sustainability. There are 2 trainings carried out in this PKM activity, namely training on processing banana stick chips and gedebog/banana stem chips (bongpis) and training on product packaging and labeling.  Pre and post test results to participants showed that participants increased their knowledge and skills related to the processing of banana stick chips and gedebog/banana stem chips and regarding product packaging and labeling after attending the training.  Members of KWT Cahaya Tani Lappo Ase understand and know how to process banana stick chips and gedebog/banana stem chips (bongpis), understand and know how to package and label their products. Keywords: Diversification, Products, Banana
Pemberdayaan KTH Betara Bersatu Melalui Diversifikasi Produk Olahan Kopi Sebagai Pengembangan Hilirisasi Pertanian di Desa Bentenge Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros Arifin, Arifin; Azisah, Azisah; Ass, Syamsul Bakhtiar; Sadat, Mohammad Anwar; Pata, Abd Asis; Asriyani, Asriyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22742

Abstract

ABSTRAK KTH Betara Bersatu adalah kelompok tani hutan di Desa Bentenge yang mengoptimalkan potensi kopi. Sampai saat ini, mereka hanya memproduksi kopi bubuk tanpa diversifikasi olahan kopi. Padahal, pengembangan produk turunan dengan nilai tambah tinggi berpotensi membuka alternatif penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu peningkatan pemanfaatan sumberdaya lokal, meningkatakankesadaran masyarakat tentang pentingnya Hilirisasi tanaman kopi dengan diversifikasi produk yaitu selai kopi untuk Meningkatkan nilai tambah komoditi kopi, peningkatan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan sumberdaya dayalokal. Tahapan metode kegiatan pengabdian yaitu: 1) Sosialisasi; 2) Pelatihan; 3) Penerapan Teknologi; 4) Pendampingan dan evaluasi; 5) Keberlanjutan program. Terdapat 3 pelatihan yang dilaksanakan dalam kegiatan PKM ini yaitu pelatihan pengolahan produk selai kopi, pelatihan kemasan dan label produk serta pelatihan digital marketing.  Hasil Pre dan post test kepada peserta menunjukkan bahwa peserta meningkat pengetahuan serta keterampilannya terkait dengan cara pengolahan selai kopi, mengenai pengemasan dan label produk serta digital marketing setelah mengikuti pelatihan. Anggota KTH Betara Bersatu memahami dan menguasai cara mengolah selai kopi, memahami dan menguasai tentang kemasan dan pelabelan dan tentang digital marketing dan puas terhadap materi yang diberikan. Kata Kunci: Diversifikasi, Produk, Kopi  ABSTRACT KTH Betara Bersatu is a forest farmer group in Bentenge Village that optimizes the potential of coffee. Until now, they only produce ground coffee without diversification of coffee processing. In fact, the development of derivative products with high added value has the potential to open up alternative income and improve the welfare of group members. The objectives of this community service activity are to increase the utilization of local resources, increase public awareness of the importance of coffee plant downstreaming with product diversification, namely coffee jam to increase the added value of coffee commodities, increase public awareness about the utilization of local resources. The stages of the community service activity method are: 1) Socialization; 2) Training; 3) Technology Application; 4) Mentoring and evaluation; 5) Sustainability of the program. There are 3 trainings carried out in this PKM activity, namely coffee jam product processing training, product packaging and labeling training and digital marketing training. The results of the Pre and post tests for participants showed that participants increased their knowledge and skills related to coffee jam processing, product packaging and labeling and digital marketing after participating in the training. Members of KTH Betara Bersatu understand and master how to process coffee jam, understand and master packaging and labeling, and digital marketing, and are satisfied with the material provided. Keywords: Diversification, Products, Coffee