Program subsidi pupuk merupakan kebijakan strategis untuk mendukung sektor pertanian dan ketahananpangan nasional, namun masih menghadapi tantangan seperti ketidaktepatan pendataan penerima, distribusiyang tidak efisien, keterbatasan jenis pupuk bersubsidi, dan ketergantungan pada impor bahan baku.Pendataan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan penggunaan Kartu Tani belum optimalakibat kurangnya pengawasan dan edukasi kepada petani. Distribusi yang melibatkan rantai panjang seringmembuka peluang penyelewengan, sementara keterbatasan subsidi pada jenis pupuk seperti urea dan NPKmenyulitkan petani memenuhi kebutuhan unsur hara. Ketergantungan pada impor fosfat dan kalium jugamembuat pasokan dan harga tidak stabil. Pupuk organik muncul sebagai alternatif berkelanjutan yang dapatmengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Perbaikan pendataan, diversifikasi jenis pupuk, penguatanindustri pupuk domestik, dan teknologi digital dalam distribusi diperlukan untuk meningkatkan efektivitassubsidi dan mendukung ketahanan pangan nasional.