Penelitian ini akan mengkaji kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid dengan studi kasus di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Malang Selatan. Tujuan utama studi ini untuk mengatasi gangguan pemadaman listrik. Masjid ini memiliki beban utama seperti pompa air yang menyuplai air bersih untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Metode penelitian meliputi survei lapangan, analisis beban, simulasi energi menggunakan perangkat lunak PVSyst, dan analisis ekonomi. Hasil simulasi menunjukkan kapasitas optimal PLTS sebesar 5,5 kWp dengan nilai performance ratio (PR) 0,54 dan solar fraction (SF) 0,92. Analisis ekonomi menunjukkan biaya investasi awal sebesar Rp 115.700.000 dengan nilai net present value (NPV) sebesar Rp 59.412.192, payback period (PBP) 16,4 tahun, dan return on investment (ROI) sebesar 51,4% senilai dengan Rp 59.459.800,-. Semua nilai indikator tersebut telah memenuhi kriteria kelayakan, sehingga hasil studi kelayakan pembangunan dikatakan layak untuk masuk dalam proses pembangunan. Kontruksi PLTS yang diusulkan menggunakan model carport dengan material kayu untuk menghindari fenomena korosi yang disebabkan oleh hembusan udara dari laut. Implementasi PLTS ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional listrik, mengurangi dampak pemadaman, mendukung transisi energi terbarukan, serta meningkatkan keandalan pasokan listrik.