Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP No.37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai). Daerah Aliran Sungai memiliki peran yang sangat penting bagi siklus hidrologi, kemampuannya menjaga dan menjadi tempat untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir sebagai sumber kehidupan menjadi jaminan yang akan menyatukan komponen biotik dan abiotik dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik lingkungan disekitar Kali Brantas akibat penambangan pasir dan mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar Kali Brantas akibat penambangan pasir. Penelitian ini menggunakan cara pandang rasionalistik empiris, dimana permasalahan lingkungan yang dilihat akan dipaparkan secara logika. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Cara pengumpulan data, data primer diperoleh dengan survey langsung ke lokasi mengambil foto-foto kondisi eksisting dan data sekunder sebagai reverensi yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan. Hasil dari survei lokasi kemudian dikaji untuk kemudian dibuat kesimpulan dan saran. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi lingkungan disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas mengalami perubahan akibat adanya penambangan pasir dibeberapa tempat disepanjang aliran sungai. Kondisi sosial ekonomi masyarakat juga mengalami pergeseran karena perkembangan teknologi dan akulturasi budaya walaupun disatu sisi mereka masih memegang erat tradisi yang ada.