Analisis efektivitas file carving dalam forensik digital pada flashdisk dengan tools autopsy dan ftk imager. Meningkatnya kejahatan siber mendorong kebutuhan akan teknik pemulihan data yang efektif, terutama dari media penyimpanan seperti flashdisk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan efektivitas file carving menggunakan tools Autopsy dan FTK Imager dalam memulihkan data yang telah dihapus dari flashdisk dengan tiga skenario penghapusan berbeda. Metode penelitian menggunakan pendekatan eksperimental dengan prosedur National Institute of Standards and Technology (NIST), dimana flashdisk berkapasitas 16 GB diisi dengan 35 file berbagai jenis (dokumen, gambar, video, dan aplikasi), kemudian dilakukan penghapusan data menggunakan tiga skenario: delete biasa, quick format, dan full format. Setelah penghapusan data dilakukan sesuai dengan skenario yang telah ditetapkan, flashdisk di-imaging menggunakan Autopsy dan FTK Imager. Proses imaging ini bertujuan untuk menciptakan salinan bit-by-bit dari media penyimpanan, yang kemudian dianalisis tanpa memodifikasi data asli. Selanjutnya, kedua alat forensik digunakan untuk melakukan file carving, memindai sektor-sektor memori dan memulihkan file yang telah dihapus. Hasil akuisisi menunjukan pada flashdisk yang dilakukan penghapusan pada FTK Imager memperoleh nilai 100%, sementara Autopsy memperoleh nilai 82.8%. Jika flashdisk dilakukan quick format FTK Imager memperoleh nilai 0% dibandingkan Autopsy 74,3%. Sementara itu, pada flashdisk yang dilakukan format standar FTK Imager dan Autopsy memperoleh nilai 0% karena tidak berhasil menemukan file yang terhapus. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa FTK Imager lebih efektif untuk pemulihan data pada penghapusan sederhana, sementara Autopsy lebih unggul pada penghapusan quick format, dan kombinasi kedua tools diperlukan untuk optimalisasi pemulihan data dalam berbagai skenario investigasi forensik digital.