Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan

ANALISIS TINGKAT KEMUDAHAN PEMBANGUNAN PADA KATEGORI TEPAT GUNA LAHAN (APPROPRIATE SITE DEVELOPMENT) MENURUT DEVELOPER PADA GREEN BUILDING Safitri, Achna Rossalia; Yuwono, Bambang Endro
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari – Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i1.7784

Abstract

Dewasa ini ketidakseimbangan  ekosistem dibumi  pada saat ini semakin  hari semakin terasa, dengan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer yang diakibatkan oleh panas matahari yang meningkat. Indonesia berada pada urutan ke enam dengan penyumbang emisi karbondioksida (CO2), global warming menjadi isu yang sangat penting di seluruh dunia. Walaupun emisi gas tidak sepenuhnya berasal dari dampak pembangunan yang terjadi, namun upaya dalam meminimalkan fenomena tersebut harus tetap dioptimalkan dalam industri kontruksi. Namun semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada umumnya diiringi dengan pertimbangan kerusakan lingkungan yang dapat menimbulkan menurunnya daya dukung lahan dalam menopang kehidupan manusia. Pada penelitian ini penulis ingin menganalisa seberapa besar tingkat kemudahan dalam pembangunan dan juga pemanfaatan terhadap objek yang terdapat dalam kategori tepat guna lahan pada green building dari sudut pandang developer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada developer yang sudah pernah terlibat dalam proses pembangunan green building. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner, selanjutnya akan dihitung dengan menggunakan rumus yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk diagram kartesius Importance-Performance Analysis. Hasil diagram kartesius IPA menunjukkan bahwa terdapat 4 kuadran yang memiliki tingkat priritas masing-msing. Setelah mendapatkan hasil dari diagram kartesius IPA menurut developer lalu dibandingkan persamaan hasil menurut greenship professional dari penelirian sebelumnya.
IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK TAXIWAY BANDARA SOEKARNO-HATTA Prasetyani, Fira Maranita; Yuwono, Bambang Endro
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari – Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i1.7792

Abstract

Proyek jalan merupakan salah satu proyek yang sering mengalami risiko-risiko. Taxiway merupakan salah satu proyek jalan. Taxiway adalah jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat, kandang pesawat, terminal atau fasilitas lainnya. Pada Bandara Soekarno-Hatta baru saja dilaksanakan proses pembuatan taxiway baru yang akan dijadikan penelitian identifikasi risiko. Tujuannya merupakan untuk mengetahui riisko apa saja yang terjadi dan mengetahui risiko apa yang paling dominan yang terjadi pada proyek taxiway Bandara Soekarno-Hatta. Identifikasi risiko yang dilakukan menggunakan metode Index Mean, yaitu dengan mencari nilai rata-rata pada hasil kuesioner yang telah diberikan kepada responden. kemudian penilaian matrisk risiko dengan sumber dari AS/NZ 4360 Standard Risk Matrix & NHS QIS Risk Matrix, untuk dapat hasil risiko yang paling dominan dan termasuk ke dalam kategori penilaian matriks. Kesimpulan pada identifikasi risiko proyek taxiway di Bandara Soekarno-Hatta bahwa memiliki satu variabel risiko yang memiliki kategori sangat tinggi dan paling dominan yaitu terhambatnya pekerjaan pembuatan taxiway karena adanya NOTAM untuk landing dan takeoff pesawat.
IDENTIFIKASI JEJAK KARBON PADA PEKERJAAN TIANG PANCANG (Studi Kasus : Proyek Konstruksi Indoor Multifunction Stadium GBK) Arsyah, Razaski Puteri; Yuwono, Bambang Endro
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16291

Abstract

      Efek pemanasan global semakin terasa karena meningkatnya akumulasi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai macam kegiatan manusia, Pesatnya kegiatan konstruksi menjadi slah satu kontributor utama pembangunan ekonomi nasional namun di sisi lain merupakan kegiatan yang  mengkonsumsi energi yang cukup besar dan memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kenaikan jejak karbon di lingkungan. Dalam proses konstruksi, pekerjaan pondasi memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian yang penopang beban bangunan diatasnya, pekerjaan pondasi menyumbang sepertiga atau bahkan setengah dari keseluruhan proyek dari aspek waktu dan biaya (Lyu et al., 2022). Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari pekerjaan tiang pancang pada proyek indoor multifunction stadium GBK dengan menggunakan metode perhitungan yang telah ditetapkan oleh IPPC (interngovernmental panel on climate change) metode tier-1. Metode tier 1 adalah metode perhitungan emisi dan serapan menggunakan persamaan dasar (basic equation),  Hasil dari penelitian ini adalah emisi karbon yang dihasilkan dari pekerjaan 1 tiang pancang ukuran 450x450 mm adalah sebesar 11610,635 kg CO2.  Kata Kunci : Jejak Karbon, Konstruksi, Tiang Pancang  
ANALISIS PAYBACK PERIOD PADA GREEN BUILDING DARI SEGI KONSERVASI AIR Ari, Ariwijaya Kristiadi; Bambang Endro Yuwono
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16318

Abstract

Saat ini pembangunan proyek konstruksi terus meningkat seiring berjalannya waktu khususnya pembangunan gedung perkantoran. Faktor utama dalam pembangunan suatu gedung adalah biaya. Salah satu cara dari developer dalam membangun gedung yang ekonomis dan efisien dengan menerapkan konsep green building agar dapat bersaing ditengah maraknya pembangunan konstruksi. green building ialah sebuah bangunan yang dari awal pembangunan, pengoperasian, perencanaan serta operasional selalu memperhatikan dan melihat berbagai aspek dalam menghemat, mengurangi pemakaian sumber daya alam, menjaga kualitas udara di ruangan, mengutamakan kesehatan penghuninya dan melindungi penghuninya. Penerapan green building terhadap gedung perkantoran baru maupun konvensional sangat berpengaruh dalam hal penghematan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perubahan penggunaan air dan penghematan biaya dari segi konservasi air. Tujuan lain dari dari penelitian ini yaitu mengetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai payback period dari penerapan green building. Hasil dari penelitian ini yaitu, Gedung Menara BCA Grand Indonesia dapat menghemat penggunaan air sebesar 4,47 L/orang/hari, efisiensi penggunaan air sebesar 11%, penghematan biaya penggunaan air per tahun sebesar Rp 327.849.097,14, pengembalian investasi atau payback period selama 3,5 Tahun, net present value sebesar Rp 218.642.475,89 sehingga penerapan green building tersebut dapat dikatakan layak dan akan mendatangkan keuntungan. kata Kunci: Bangunan Hijau, Konservasi Air, Penghematan Biaya
KAJIAN PEMENUHAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG S FEB UNIVERSITAS TRISAKTI Herpramadi, Daffanur Adiyasa; Bambang Endro Yuwono
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i1.19434

Abstract

      Di tengah zaman ketidakpastian perubahan iklim dan dorongan dalam meminimalisir efek negatif dari aktivitas manusia pada lingkungan, konsep Green Building atau bangunan hijau telah muncul sebagai pendekatan proaktif dalam dunia konstruksi. Konsumsi energi dan sumber daya pada bangunan lama sangat tinggi, sehingga diperlukan transformasi praktik konstruksi ke arah yang lebih berkelanjutan. Meskipun kesadaran akan keberlanjutan terus meningkat, masih banyak gedung eksisting yang belum memenuhi standar green building. Solusi untuk permasalahan ini adalah penerapan konsep Green Building. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah Gedung S FEB Universitas Trisakti telah memenuhi standar Green Building. Pengukuran dilakukan dengan mengacu pada standar Greenship Existing Building dari GBCI melalui pengamatan langsung dan wawancara verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gedung S memperoleh total skor 38 dari maksimum 117 poin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Gedung S FEB Universitas Trisakti dikategorikan sebagai bangunan Green Building dengan peringkat "bronze" berdasarkan Greenship Existing Building GBCI. Keywords: Green Building, Greenship GBCI, Trisakti University’s S FEB Building
IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KONTRAKTOR PADA PROYEK PEMBANGUNAN WAREHOUSE DAN FACTORY PROJECT DI CIKANDE Rio Rickianto; Bambang Endro Yuwono; Ulfa Fatmasari Faisal
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v3i1.24325

Abstract

Proyek konstruksi, terutama yang berkaitan dengan gudang dan pabrik, memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan industri di suatu wilayah. Cikande, Serang adalah kawasan yang sedang mengalami perkembangan pesat, sehingga kebutuhan akan infrastruktur yang efisien dan berkualitas semakin mendesak. Oleh karena itu, dilakukan studi untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja kontraktor dalam proyek konstruksi gudang dan pabrik di wilayah tersebut. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, studi ini mengumpulkan data melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan analisis menggunakan skala Likert. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi sumber daya manusia, lingkungan kerja, ketersediaan peralatan, perencanaan dan penjadwalan, serta sistem komunikasi dan pengendalian proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor komunikasi antara manajemen dan pekerja, serta ketersediaan logistik, memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi pelaksanaan proyek. Selain itu, keterlambatan pengiriman material dan koordinasi yang buruk sering menjadi hambatan utama yang menghambat kemajuan proyek. Berdasarkan temuan ini, disarankan untuk meningkatkan sistem komunikasi internal, mengoptimalkan manajemen logistik, dan menerapkan strategi mitigasi risiko untuk meningkatkan kinerja kontraktor, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi kontraktor dalam meningkatkan efektivitas manajemen proyek untuk mencapai hasil optimal.