Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Analisis Wacana Kritis (AWK) terhadap Teks Sejarah Dalam Artikel “Tahanan Politik Wanita di Plantungan” Nurbaity, Nurbaity; Noviyanti, Rani; Handayani, Yeni
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8119

Abstract

AWK memiliki asumsi dasar bahwa bahasa digunakan untuk beragam fungsi dan bahasa yang memiliki berbagai konsekuensi. Tujuan akhir dari AWK adalah kemajuan ilmiah dan perubahan sosial serta politik. Peneliti AWK diharapkan menjadi agent of change dan mendukung dengan mereka yang membutuhkan perubahan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tahanan politik di Plantungan yang mana tahanan politik ini adalah kaum perempuan yang merupakan bagian dari GERWANI. Dalam sejarah Indonesia khususnya di tahun 1965, ada peristiwa yang tidak akan pernah terlupa dan selalu tertulis dam buku-buku teks sejarah di sekolah yaitu Peristiwa Pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965 yang diduga menjadi dalangnya adalah PKI. Salah satu organisasi perempuan yang dibina oleh PKI adalah Gerwani. Dalam artikel dari media social yang ditelaah dengan AWK ini, memperlihatkan bahwa kaum perempuan yang ditangkap kemudian menjadi tahanan politik, mendapatkan perlakuan yang tidak adil baik ketika mereka dalam kamp Plantungan maupun ketika mereka berada dalam kehidupan bermasyarakat di luar kamp. Penelitian ini menggunakan metode AWK milik Fairclough yang memiliki 4 langkah. Beberapa aspek yang ditemukan dalam menganalisis teks dalam artikel Tahanan Politik Wanita di Plantungan antara lain: Plantungan merupakan tempat yang terpencil, tahanan tidak boleh berbaur dengan warga setempat. Jatah makan dan pengobatan sangat buruk, tapol wanita meninggal karena TBC dan kanker. Jenazah tapol ini bahkan tidak diterima keluarga.