Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat (JLKM)

Analisis Beban Kerja Fisik dan Stres Kerja pada Supir Bus Akap (Antar Kota Antar Provinsi) Jurusan Yogyakarta-Surabaya di Terminal Giwangan Yogyakarta Rohmah, Nindia Nur; Zulhadi, Zulhadi
Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat
Publisher : PT. Lentera Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69883/jlkm.v1i2.12

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan moda transportasi dewasa ini semakin pesat. Semakin berkembangnya transportasi diikuti dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu transportasi yang berkembang adalah bus AKAP (antar kota antar provinsi). Bus AKAP beroprasi selama 24 jam tanpa henti untuk membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Namun, hal ini dapat berpengaruh terhadap timbulnya permasalahan seperti beban kerja fisik dan stres kerja pada supir bus. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis beban kerja fisik dan stres kerja pada supir bus AKAP (antar kota antar provinsi) jurusan Yogyakarta-Surabaya di Terminal Giwangan Yogyakarta. Metode: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi langsung, dan pengukuran denyut nadi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan wawancara, observasi dan pengukuran denyut nadi. Hasil: Supir bus AKAP (antar kota antar provinsi) jurusan Yogyakarta-Surabaya dalam hal ini bus Selamat Sugeng Rahayu, diperoleh hasil beban kerja fisik dengan pengukuran denyut nadi supir bus memerlukan perbaikan. Perbaikan yang harus dilakukan dengan pengaturan shift kerja. Sedangkan stres kerja pada supir bus, supir bus ada yang mengalami stres kerja disebabkan oleh kemacetan yang terjadi di jalan raya, tidak adanya pengaturan shift kerja dan lamanya mengemudi. Di terminal Giwangan oleh pihak pengelola telah disediakan pos kesehatan yang berguna untuk membantu supir bus saat mengalami stres kerja dan kelelahan kerja setelah mengemudi. Kesimpulan: Supir bus AKAP (antar kota antar provinsi) jurusan Yogyakarta-Surabaya di terminal Giwangan Yogyakarta dalam hal ini supir bus Selamat Sugeng Rahayu mengalami beban kerja fisik dan memerlukan perbaikan. Supir bus Selamat Sugeng Rahayu juga mengalami stres kerja yang disebabkan oleh lamanya mengemudi, kemacetan, tidak adanya shift kerja dan kurangnya waktu istirahat.
Hubungan antara Beban Kerja Fisik dan Waktu Kerja dengan Perasaan Kelelahan pada Karyawan Dazzle Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta Zulhadi, Zulhadi; Daniati, Amita
Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat
Publisher : PT. Lentera Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69883/jlkm.v1i2.14

Abstract

Latar Belakang: Kelelahan adalah bahaya keselamatan di tempat kerja dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Kelelahan yang terjadi secara terus menerus akan menjelma menjadi kelelahan kronis. Rasa lelah yang dialami penderita dapat terjadi sebelum melakukan pekerjaan, selama bekerja dan dapat terjadi setelah melakukan pekerjaan pada waktu sore hari. Kelelahan terjadi apabila beban kerja sebesar 30-40% dari kapasitas kerja dan pekerjaan statis yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja akan timbul kecenderungan untuk terjadinya kelelahan. Pekerjaan apapun jenisnya akan menjadi beban bagi yang melakukan, baik itu beban kerja fisik ataupun mental. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling dengan jumlah populasi 50 pekerja dan sampel 50 pekerja. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner dan pengukuran denyut nadi dengan menggunakan stopwatch. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa beban kerja fisik dengan perasaan kelelahan didapat nilai p-value 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara beban kerja fisik dengan perasaan kelelahan. Sedangkan hubungan waktu kerja dengan perasaan kelelahan didapat nilai p-value 0,002 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara waktu kerja dengan perasaan kelelahan Kesimpulan: Ada hubungan antara waktu kerja dengan perasaan kelelahan, ada hubungan antara beban kerja fisik dengan perasaan kelelahan.