Inovasi teknologi di bidang peternakan berdampak signifikan, tak hanya meningkatkan nilai nutrisi pakan, tetapi juga memanfaatkan limbah pertanian seperti kulit kakao yang kerap terbuang. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan probiotik lokal dari dadih Sumatera Barat serta mengaplikasikannya dalam fermentasi pakan silase berbahan kulit kakao. Proses fermentasi dilakukan dengan menambahkan 2% probiotik ke dalam campuran kulit kakao yang telah di-chopper (60%), dedak (20%), hijauan (12,5%), gula aren (7%), dan urea (0,5%). Campuran diaduk rata dan difermentasi dalam plastik kedap udara selama tiga minggu, kemudian diangin-anginkan selama 30 menit sebelum diberikan kepada sapi perah. Hasil menunjukkan bahwa silase kulit kakao memiliki aroma harum dan disukai sapi. Komposisi nutrisinya mencakup kadar air 45,82%, bahan kering 54,18%, protein kasar 13,66%, lemak kasar 3,84%, serat kasar 23,52%, abu 8,76%, dan BETN 50,21%. Kegiatan ini membuktikan bahwa limbah kulit kakao berpotensi menjadi pakan alternatif bernutrisi melalui fermentasi dengan probiotik lokal.