Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan

PENGARUH EDUKASI KESEHATAN AUDIO VISUAL BERTUTUR BAHASA MADURA TERHADAP SELF EFFICACY IBU TENTANG PRAKTIK MENYUSUI DAN MAKANAN PENDAMPING ASI NOVIANA, ULVA; Suryaningsih, Merlyna; Haris, Mustofa; Aini, Qurrotu
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2263

Abstract

Kejadian balita pendek atau stunting masih menjadi permasalahan global yang dialami oleh balita di dunia, termasuk Indonesia. Hasil studi pendahuluan 10 ibu yang memiliki bayi 6-12 bulan didapatkan bahwa 7 (70%) memiliki self afficacy rendah dalam pencegahan stunting. Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan self efficacy ibu tentang praktik menyusui dan PMT antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode penelitian ini menggunakan Quasy-experiment pretest-posttest with control group design. Variabel independent promosi kesehatan melalui audiovisual bertutur bahasa Madura sedangkan variabel dependent Self afficacy ibu tentang praktik menyusui dalam pencegahan stunting. Jumlah populasi sebanyak 72 berupa ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Jaddih, dengan sampel 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner self efficacy ibu dalam praktik menyusui dan self efficacy ibu dalam pemberian makanan tamabahan pencegahan stunting. Uji statistik menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan α 0,05. Hasil penelitian ada perbedaan self efficacy ibu anatara kelompok yang diberikan edukasi kesehatan melalui audio visual bertutur Bahasa Madura tentang praktik menyusui dengan kelompok yang tidak diberikan, ada perbedaan self efficacy ibu anatara kelompok yang diberikan edukasi kesehatan melalui audio visual bertutur Bahasa Madura tentang pemberian makanan tambahan dengan kelompok yang tidak diberikan. Tenaga kesehatan maupun calon tenaga kesehatan mendalami program mengatasi masalah stunting di Indonesia, dengan memanfaatkan media audiovisual bertutur Bahasa Madura yang mudah dipahami oleh ibu sebagai salah satu media dalam melakukan promosi kesehatan dalam pencegahan stunting
DUKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING PADA BADUTA Noviana, Ulva; Hasinuddin, M.; Ekawati, Heni; Haris, Mustofa
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.1904

Abstract

Stunting ialah masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Hasil studi pendahuluan didapatkan hasil (20%) responden perilaku pencegahan stunting kategori sangat kurang, (40%) responden kategori kurang, (40%) responden kategori cukup.Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dan persepsi dengan perilaku pencegahan stunting di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Desa Jeddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Variabel independen adalah dukungan keluarga dan persepsi ibu, variabel dependen adalah perilaku pencegahan stunting. Pengambilan subjek menggunakan metode Purposive Random Sampling. Instrumen penelitan menggunakan kuesioner dukungan keluarga, persepsi, dan perilaku.Populaai sebanyak 119 responden. Analisa data menggunakan test Spearman Rank. Hasil analisa data dengan uji Spearman Rank p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak, artinya menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku pencegahan stunting, dan p value = 0,00 < α : 0,05 dengan nilai r = 2,90 sehingga H0 ditolak sehingga ada hubungan persepsi ibu dengan perilaku pencegahan stunting. Tenaga Kesehatan diharapkan untuk lebih perduli lagi dalam mengatasi masalah stunting dan juga lebih intens dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai stunting.