Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Polynom: Journal in Mathematics Education

Etnomatematika : Pengenalan Bangun Geometri dengan Menggunakan Kreasi Janur Oktavia, Riska; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.011-04

Abstract

Etnomatematikan dapat diartikan sebagai matematika dalam budaya. Dengan melibatkan kebudayaan yang sudah familiar di kehidupan sehari-hari pada pengenalan konsep matematika, maka bisa menjadi suatu inovasi dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, peserta didik diharapkan dapat dengan mudah untuk memahami konsep matematika yang abstrak. Salah satu objek etnomatematika yang mudah dijumpai adalah kerajinan tradisional. Kreasi janur merupakan jenis kerajinan tradisional yang banyak ditemukan terutama di Pulau Jawa dan Bali. Beberapa kreasi janur yaitu koin-koinan, keris-kerisan, ketupat bata, bal-balan, dan ketupat sinta. Tujuan penelitian eksploratif dengan pendekatakan etnografi ini adalah untuk menggali konsep bangun geometri pada beberapa kreasi janur tersebut. Kemudian kreasi janur tersebut bisa dijadikan sebagai alat peraga untuk mengajarkan terkait konsep bangun geometri yang telah ditemukan. Melalui eksplorasi, dokumentasi, studi literatur, dan observasi, dapat ditemukan bentuk geometri baik bangun datar maupun bangun ruang. Bangun datar meliputi persegi, persegi panjang, segitiga, belah ketupat dan jajar genjang, sedangkan bangun ruang meliputi prisma tegak belah ketupat, kubus, dan balok.
Permainan Dakon Sebagai Media Pembelajaran Baris dan Deret (DAKON BARET) Octaviani, Wina; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 1 (2021): Juli 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.011-07

Abstract

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik diharapkan memiliki penguasaan yang tinggi terhadap mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya, sulit bagi peserta didik untuk memiliki kecintaan terhadap matematika, dikarenakan matematika adalah ilmu yang abstrak dan sulit dipahami secara cepat oleh peserta didik. Media pembelajaran sebagai penunjang pembelajaran, yang baik adalah media yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Permainan dakon adalah salah satu permainan yang memiliki konsep matematika yang cukup beragam, salah satunya konsep barisan dan deret aritmetika. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media pembelajaran berupa pemanfaatan permainan tradisional dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini yaitu studi literature dengan metode kualitatif berupa analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan analisis data. Hasil dari penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa permainan tradisional dakon merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran siswa pada materi baris dan deret. Selain itu, media ini mudah ditemukan di lingkungan sekitar atau dibuat tanpa mengeluarkan biaya yang cukup banya serta dengan menggunakan media tersebut secara tidak langsung telah melestarikan dan menjaga warisan budaya bangsa yang hamper ditinggalkan.
Kebudayaan Desa Wisata Liyangan pada Materi Bangun Ruang Kurikulum Merdeka ADIB ASHABULABIB, Adib; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2022.22.99-109

Abstract

Budaya merupakan hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya yang ada pada masyarakat tentunya memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang ada pada era sekarang ini seperti pada ilmu matematika. Cabang ilmu matematika yang membahas tentang keterkaitan antara budaya dengan matematika adalah etnomatematika. Belajar matematika dengan pendekatan budaya merupakan sebuah inovasi yang dapat membuat peserta didik lebih mengetahui tentang penggunaan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan ini, peserta didik juga akan lebih mengenal tentang budaya yang ada, seperti berbagai kebudayaan yang ada pada kawasan Desa Wisata Liyangan ini agar dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika Kurikulum Merdeka pada khususnya materi bangun ruang. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif melalui pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini adalah banyaknya kebudayaan di kawasan Desa Wisata Liyangan yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam materi bangun ruang seperti Situs Liyangan, Kolam Renang Alam, dan Kampung Peradaban. Bukan hanya tempat wisata saja, namun juga terdapat produk dari kebudayaan seperti keranjang tembakau, gamelan, dan juga beberapa makanan khas seperti ndas borok, bajingan, ketan gudig, gugnungan, dan entho gludug. Ketika kebudayaan tersebut dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika, tentunya akan memunculkan suatu inovasi dalam penyampaian materi pembelajaran matematika terutama pada materi bangun runag dan juga menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.
Eksplorasi Bakpia Pathuk Jogja Untuk Pembelajaran Matematika hakiim, salma; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.012-07

Abstract

Bakpia sebagai makanan khas Yogyakarta berbentuk bulat pipih dengan isian kacang hijau disadari atau tidak disadari dapat mengingatkan kita tentang bentuk lingkaran dan tabung sekaligus. Dalam pendekatan etnomatematika tentu bakpia dapat digunakan sebagai budaya yang mengimplementasikan materi materi seperti luas lingkaran, volume tabung, dan aritmatika social. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan bakpia dalam pembelajaran matematika. Dengan pemberian conroh secara konkriet siswa akan lebih mudah memahami pateri karena telah mendapatkan gambaran langsung penggunaan materi yang akan diberikan. Penelitian kali ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografiuntuk menggambarkan materi. Diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat mengispirasi guru dalam memberikan materi kepada siswa dan meningkatkan hasil belajar dan kemampuan siswa terlebih dalam materi lingkaran, tabung, dan aritmatika social.
Etnomatematika Makanan Khas Tegal “Tahu Aci” Pada Pembelajaran Matematika Sekolah Sadiyah, Halimatus; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 2 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2022.021-07

Abstract

Objek-objek yang digunakan dalam matematika sekolah termasuk dalam objek yang abstrak sehingga menyebabkan banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi-materi matematika. Salah satunya pada materi geometri dan materi persamaan linear dua variabel (PLDV). Hal tersebut diperlukan mengkongkritkan matematika menggunakan benda-benda yang dekat dengan siswa, salah satunya menggunakan menggunakan makan khas Tegal, yaitu tahu aci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep-konsep matematika apa yang terkandung dalam makanan khas Tegal tahu aci. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian untuk mengungkap dan memperoleh informasi secara menyeluruh, meluas, dan mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi yaitu merupakan salah satu pendekatan dalam metode penelitian kualitatif yang berusaha mengeksplor suatu budaya masyarakat Sebagai penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument, berarti bahwa peneliti berperan sebagai instrumen utama yang tidak dapat diganti/diwakilkan. Sumber data yang dipakai adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan cara eksplorasi, dokumentasi dan studi literatur. Eksplorasi, dokumentasi, dan studi literature. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif dari data yang diperoleh. Data kualitatif, diolah dengan 3 tahap yaitu reduksi data, kemudian penyajian data dan yang terakhir penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian menyebutkan makanan khas Tegal tahu aci terkandung materi geometri bangun ruang prisma segitiga dan materi matematika persamaan linear dua variabel.
Etnomatematika : Visualisasi Bangun Datar dan Bangun Ruang dengan Alat Peraga Kesenian Daerah Gejog Lesung Rachmanda, Hana Alifya; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 1 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2021.012-01

Abstract

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang memiliki peranan penting dalam kehidupan, maka dari itu matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam pendidikan di Indonesia. Pada era sekarang sudah banyak sekali pengembangan inovasi-inovasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pelajaran matematika agar siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran dan tidak merasa bosan ataupun kesulitan dalam mempelajarinya. Media pembelajaran matematika berupa alat peraga merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk menunjang pembelajaran matematika di kelas. Media alat peraga tidak harus selalu menggunakan alat yang sudah dirancang khusus untuk pembelajaran matematika. Namun dapat juga mengembangkan media alat peraga berbasis kearifan lokal yang berkaitan dengan kesenian daerah. Peneliti meneliti kesenian daerah Gejog Lesung sebagai media alat peraga matematika. Dari segi alatnya, yaitu lumpang dan alu dapat digunakan sebagai bahan ajar materi bangun datar dan bangun ruang. Sedangkan dari segi cara memainkan alatnya, dapat digunakan sebagai bahan ajar materi peluang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan menuliskan hasil penelitian menggunakan metode studi literatur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan alat berbasis kesenian daerah dapat digunakan sebagai media alat peraga matematika di sekolah.
Analisis Kompetensi Pedagogik Calon Guru Matematika Melalui Implementasi Lesson Study Dalam PLP Sari, Nur Aini Amalia; Suparni; Raekha Azka; Muhammad Iqbal Hibatallah
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 3 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2023.32.63-69

Abstract

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dan menjadi ciri yang membedakan profesi guru dengan profesi lain. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis hasil implementasi lesson study dalam Pengenalan Lapangan Pendidikan (PLP) yang dilakukan oleh calon guru matematika ditinjau dari kemampuan pedagogiknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan melalui lesson study. Pelaksanaan lesson study dalam PLP terdiri dari satu guru model dan dua orang observer. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi pelaksanaan lesson study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi lesson study pada siklus pertama dan kedua berhasil meningkatkan kompetensi Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dan menjadi ciri yang membedakan profesi guru dengan profesi lain. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis hasil implementasi lesson study dalam Pengenalan Lapangan Pendidikan (PLP) yang dilakukan oleh calon guru matematika ditinjau dari kemampuan pedagogiknya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan melalui lesson study. Pelaksanaan lesson study dalam PLP terdiri dari satu guru model dan dua orang observer. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar observasi pelaksanaan lesson study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi lesson study pada siklus pertama dan kedua berhasil meningkatkan kompetens i
Mengatasi Problematika Pembelajaran Matematika dengan Praktik Lesson Study Pitriyani, Novia; Azka, Raekha; Suparni; Oktavia, Winda
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 3 No. 3 (2023): November 2023
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2023.33.110-116

Abstract

ABSTRAK Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam proses berkembangnya suatu negara. Negara yang maju memiliki pendidikan dengan kualitas yang baik sehingga diperlukan inovasi, salah satunya dalam proses pembelajaran. Banyak cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya adalah dengan lesson study. Lesson study yang merupakan serangkaian kegiatan dalam pengembangan kemampuan pendidik dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, sampai kegiatan akhir yang terdiri dari 3 tahapan yaitu plan (perencanaan), do (pelaksanaan), dan see (refleksi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan lesson study sebagai solusi untuk mengatasi problematika pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui observasi langsung pada pelaksanaan lesson study di kelas XI F5 SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa lesson study menjadi tindakan yang efektif dalam mengatasi problematika pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil lesson study, problematika yang terjadi seperti kurangnya keefektifan waktu karena sulitnya mengefektifkan pembagian kelompok karena perbedaan pendapat dapat diatasi dengan pembelajaran individu untuk diterapkan di kelas XI F5 dibandingkan dengan pembelajaran kelompok.
Lesson Study-Based Mathematics Learning Using Cooperative Model on Single Interest and Compound Interest Materials Latifah, Roykhana; Suparni; Prasetyo, Aris Budi
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2024.42.53-60

Abstract

The implementation of lesson study-based mathematics learning with cooperative model at Colombo High School showed positive results in improving students' engagement and understanding of single and compound interest material. This study aims to explore the effectiveness of the cooperative learning model, particularly through two cycles of lesson study. The method used was a case study with data collection through observation, interviews, and observation sheets. In the first cycle, using the Think Pair Share (TPS) model, it succeeded in making student participation active although there were still challenges such as lack of focus. To overcome this problem, the second cycle applied the Team Games Tournament (TGT) model, which proved more effective in increasing student enthusiasm and engagement. The reflection results showed the need for improvement in group division to be more heterogeneous and increase students' problem-solving literacy. Continuous evaluation through discussions between model teachers and subject teachers is essential to identify and improve strengths and weaknesses in the implementation of learning. The implication of this research shows that the implementation of lesson study can be an effective strategy to improve the quality of mathematics learning in secondary schools.
Etnomatematika: Kerajinan Gerabah di Desa Kasongan dalam Pembelajaran Matematika Zahra M, Sasikirana; Suparni
Polynom: Journal in Mathematics Education Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Pusat Studi Pengembangan Pembelajaran Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/polynom.2022.22.127-135

Abstract

Gerabah merupakan ciri khas di Daerah Kasongan yang memiliki arti yaitu suatu kerajinan yang terbuat dari tanah liat bentuk seperti patung, guci, celengan, vas bunga, kursi, hiasan rumah, dan lainnya disertai dengan berbagai variasi bentuk, warna, ukuran, motif, dan jenis tambahan bahan yang dipakai seperti keramik, kaca, pasir, dan batu. Dari sebuah gerabah dapat dianalisis unsur matematikanya bahwa terdapat hakekat matematika sebagai seni, bidang geometri (bangun datar dan bangun ruang), serta volume dan luas permukaan benda. Dalam pendekatan etnomatematika tentu gerabah dapat digunakan sebagai budaya yang mengimplementasikan materi seperti pada bentuk kubus, balok, segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, kerucut, dan tabung. Hal ini membuat bahwa matematika merupakan ilmu yang tidak hanya menghafal rumus tetapi dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Maka dari itu pada artikel ini, penulis akan membahas mengenai unsur matematika pada gerabah. Penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan penelitian yang bersifat kepustakaan. Diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat mengispirasi guru dalam memberikan materi kepada siswa untuk mengaitkan materi dengan yang ada pada lingkungan sehari-hari.