Upaya preventif dan promotif berupa penyelenggaraan posyandu dan pendampingan gizi diperlukan untuk mengatasi masalah gizi pada usia baduta. Partisipasi ibu dalam pendampingan gizi dipengaruhi oleh faktor stres dan perilaku gizi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat stres dan persepsi mutu pelayanan posyandu dengan perilaku gizi ibu baduta pasca program pendampingan gizi. Penelitian ini melibatkan 51 ibu baduta. Pengambilan data dilakukan tiga waktu yaitu baseline, endline, dan follow-up (interval 3 bulan setelah endline) Tingkat stres dinilai dengan skala stres pengasuhan Berry dan Jones (1995). Persepsi mutu posyandu dinilai dengan service quality 5 dimensi Parasuraman et al. (1998). Pengetahuan ibu berkorelasi positif signifikan dengan pendidikan ibu (p=0,044). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan (p<0,05) antara tingkat stres dan pengetahuan gizi serta hubungan positif signifikan (p<0,05) antara persepsi mutu pelayanan posyandu dengan pengetahuan gizi pasca pendampingan.