Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)

Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pendekatan Peer Group Support Dalam Penanganan Sadar TB di Puskesmas Rumbai Pesisir Nia Khusniyati M; Wiwiek Delvira; Yusniman Roni
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pelayanan dan Pengadian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v5i2.1309

Abstract

Banyaknya penderita TB ini sebagian besar disebabkan karena adanya ketidakpatuhan dalam melakukan pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sehingga bakteri TB menjadi kebal atau penderita menjadi resisten terhadap OAT. Kepatuhan penderita TB tuberkulosis dalam menjalani pengobatan merupakan hal utama dalam keberhasilan pengobatan. Dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Ketika mendapatkan dukungan, seseorang akan merasa dicintai, dihargai, dan diakui serta membuat dirinya lebih berarti. Adapun bentuk dukungan yang dapat diberikan kepada penderita TB penderita tuberkulosis paru adalah dalam bentuk peer group support yang dapat berupa dukungan positif pada setiap kegiatan yang dilakukan. Pengabdian dilaksanakan di Puskesmas Rumbai Pesisir yang terdiri dari 20 Kader Kesehatan pada tahun 2020. Metode dalam melaksanakan kegiatan ini melalui pelatihan yakni dengan memberikan pengetahuan melalui ceramah interaktif kemudian diberikan keterampilan mengenai bagaimana kader kesehatan melakukan peer group support terhadap pasien TB. Adapun manfaat yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah Kader kesehatan TB memiliki perubahan pada pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan Kader Kesehatan dalam menangani pasien TB. Peer group support seharusnya dilakukan secara keberlanjutan sehingga meningkatkan motivasi pasien TB dalam kepatuhan minum obat agar sembuh. Dengan adanya peer group support ini pasien TB tidak akan merasa sendiri dan depresi karena bisa berbagi cerita dalam menghadapi penyakit TB.
Pelatihan Senam Kaki Bagi Penyandang Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Khusniyati, Nia Khusniyati; Forwaty, Erni; Delvira, Wiwiek; Roni, Yunisman
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (PAMAS)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/pamas.v8i1.2956

Abstract

Diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang ditandai dengan resistensinya tubuh terhadap insulin dan kurangnya tubuh dalam memproduksi insulin. Resistensi insulin merupakan respon biologis yang tidak normal terhadap insulin, sehingga kemampuan insulin berkurang yang mengakibatkan gangguan dalam penyerapan glukosa. Dalam membantu program Pemerintah khususnya di Puskesmas Payung Sekaki dalam mengurangi angka mortalitas akibat komplikasi diabetes maka perlu dilakukan pelatihan Gerakan senam kaki bagi penderita diabetes. Tujuan Pelatihan senam kaki diabetes melitus memberikan pengalaman dan pengetahuan pada pasien DM sebagai upaya pencegahan kaki diabetes melitus. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan senam kaki dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki di Jl. Sukajaya RW 02 RT 11, Pekanbaru. Kegiatan dilaksanakan bulan Maret – September 2022. Khalayak sasaran adalah penderita DM. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan terhadap penderita DM dengan teknik pelaksanaan terdiri dari tahap I: sharing materi 1 kali pertemuan kepada penderita DM, tahap II berupa kegiatan pelatihan kepada penderita DM yang terdiri dari pemberian pengetahuan dan simulasi keterampilan 2 kali pertemuan dan tahap 3: evaluasi ketrampilan Gerakan senam kaki. Dampak yang dihasilkan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penderita DM tentang senam kaki dengan melihat skor monofilament tes pada kaki adanya penurunan sebesar 0.1 point dan nilai GDS berkurang 19,05. Penderita DM sudah mampu melakukan senam kaki diabetes melitus dan menjaga pola diet DM dengan baik dan benar. Keluarga dan Penderita DM harus ikut andil dalam memberikan dukungan secara berkelanjutan dan terus menerus pada penderita DM dalam melakukan senam kaki DM sebagai bentuk upaya pencegahan komplikasi kaki diabetes melitus yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup penderita DM. Kata kunci: neuropati perifer; senam kaki; kaki diabetes