Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jubah Raja : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran

Representasi Konsumen dan Penjual dengan Ditutupnya Ecommerce TikTok shop Ivana, Nova Mega; Fitria, Reny Rizky Putri Lailatul; Wijaya, Riska Tri; Jayanti, Rani
Jubah Raja : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jr.v2i2.3931

Abstract

Abstract—Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi yang dirasakan oleh penjual dan pembeli dari TikTok shop pada saat TikTok shop telah resmi ditutup. Hasil studi pra penelitian yang peneliti lakukan melalui wawancara dari beberapa pihak pembeli online TikTok shop dan penjual online pengguna TikTok shop, diperoleh hasil dari wawancara penjual online TikTok shop merasa kecewa karena tidak bisa mendapatkan penghasilan besar dari penggunaan penjualan online di TikTok shop yang sangat menguntungkan, hampir sama dengan pembeli online di TikTok shop merasa kecewa karena tdak bisa mendapatkan harga murah dan diskon yang banyak dari pembelian TikTok shop. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan agar mengetahui representasi dari penjual dan pembeli online TikTok shop yang dikaitkan dengan pembelajaran analisis wacana. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan obsevasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan banyaknya representasi dari pegguna TikTok shop yang menginginkan adanya penjualan TikTok shop kembali untuk mempermudah penjualan dan pembelian warga online.Kata Kunci Representasi, TikTok shop, Penjual dan Pembeli.Abstract— This research aims to describe the representation felt by sellers and buyers of the TikTok shop when the TikTok shop has officially closed. The results of a pre-research study conducted by researchers through interviews with several online buyers of TikTok shops and online sellers using TikTok shops, obtained from interviews with online sellers of TikTok shops who felt disappointed because they could not get a large income from using online sales at the TikTok shop which is very profitable. Almost the same as online buyers at TikTok shop who feel disappointed because they can't get cheap prices and lots of discounts from TikTok shop purchases. Therefore, this research was conducted to find out the representation of online sellers and buyers of TikTok shops which is associated with discourse analysis learning. The data collection methods used were interviews and observations. The results of this research show that there are many representations of TikTok shop users who want TikTok shop sales to return to make selling and purchasing easier for online residents.Keywords— Representation, TikTok shop, Seller and Buyer.
Analisis Wacana Kritis dalam Film Ke Jogja Produksi Paniradya Kaistimewan Sulaiman, Sulaiman; Abadi, Moch. Fairus; Dewi, Devi Noviana; Jayanti, Rani
Jubah Raja : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jr.v2i2.3994

Abstract

abstrak— Film menjadi sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan terhadap orang lain. Film lebih mudah diterima karena bersifat audio visual yang dapat dilihat dan didengarkan. Dalam sebuah film terdapat pesan moral yang dapat diambil. Film yang berkaitan dengan kebudayaan menjadi sarana yang efektif untuk menguatkan kembali kebudayaan yang dimiliki bangsa. Film berjudul “Ke Jogja” menceritakan tentang kebudayaan Jawa khususnya Jogjakarta di wilayah pedesaan. Di wilayah Jigjakarta masyarakat masih kental dengan adat istiadat dan sikap saling menghargai satu sama lain. Pada penelitian ini faktor budaya menjadi aspek yang sangat penting untuk diteliti. Penelitian ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam peneltian ini menggunakan data primer yang berupa hasil transkripsi dari film berjudul “Ke Jogja”. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis wacana Teun A. Van Dijk yang dilakukan dengan menganalisis budaya Jawa berdasarkan tiga dimensi yakni teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film “Ke Jogja” terdapat terdapat beberapa konflik social yang diakibatkan oleh salah penafsiran terhadap kosakata Bahasa Jawa serta berbagai bentuk kebiasaan masyarakat yang mencerminkan kebudayaan jawa.Kata kunci— Budaya Jawa, kognisi Sosial, konteks Sosial.  Abstract— Films are an effective means of conveying messages to other people. Films are easier to accept because they are audio visual which can be seen and listened to. In a film there is a moral message that can be taken away. Films related to culture are an effective means of reinforcing the nation's culture. The film entitled "Ke Jogja" tells about Javanese culture, especially Jogjakarta in rural areas. In the Jigjakarta area, people still have strong customs and attitudes of mutual respect for each other. In this research, cultural factors are a very important aspect to research. This research uses a qualitative descriptive approach. The data in this research uses primary data in the form of transcriptions from the film entitled "Ke Jogja". The data analysis technique used in this research uses Teun A. Van Dijk's discourse analysis model which is carried out by analyzing Javanese culture based on three dimensions, namely text, social cognition and social context. The results of the research show that in the film "Ke Jogja" there are several social conflicts caused by misinterpretation of Javanese vocabulary and various forms of social habits that reflect Javanese culture.Keywords— Javanese Culture, Social Cognition, Social Context.
Mengenal Istilah Bahasa Unik pada Makanan Khas Jawa Timur, sebagai Cermin Kearifan Lokal: Kajian Sosiolinguistik Istianah, Uut; Ulva, Iliya; Jayanti, Rani; Aini, Jasmine Noer
Jubah Raja : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajaran Vol. 3 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jr.v3i1.4291

Abstract

abstrak—Bahasa itu unik artinya, setiap bahasa memiliki sistem yang khas serta spesifik yang tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu yang mencakup sejumlah pengetahuan kebudayaan yang berkenaan dengan model-model pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif serta menggunakan metode studi literatur. Terdapat teknik pengolahan data antara lain: 1) Mengumpulkan data dari buku, internet, dan jurnal 2) Mengidentifikasi istilah-istilah dari bahasa unik 3) Mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil pengumpulan data dari penelitian. Dalam konteks makanan khas Jawa Timur, telah ditemukan 25 istilah bahasa unik yang digunakan untuk menggambarkan makanan khas seperti Kerupuk Memble, Bubur Sruntul, dsb. Salah satu contoh analisis dan interpretasi istilah-istilah bahasa unik makanan khas Jawa Timur: Bubur Sruntul: Istilah: Sruntul dalam bahasa Jawa berarti hancur atau berantakan. Interpretasi: Bubur ini memiliki tekstur yang kasar dan mudah hancur. Hal ini menunjukkan ciri khas makanan Jawa Timur yang umumnya memiliki tekstur yang tidak terlalu halus. Dengan demikian, istilah bahasa makanan unik dalam kearifan lokal memiliki relevansi yang kuat dengan bidang sosiolinguistik, karena keduanya saling terkait dalam memahami bagaimana bahasa digunakan untuk menyampaikan pengetahuan, pemikiran, dan warisan budaya terkait makanan tradisional dalam masyarakat.Kata kunci—Bahasa Unik, Makanan, Kearifan Lokal, Istilah, Sosiolinguistik  Abstract—Language is unique, meaning that each language has a unique and specific system that other languages do not have. Local wisdom can be defined as cultural knowledge possessed by a particular community which includes a number of cultural knowledge relating to models of management and sustainable use of natural resources. This type of research uses qualitative descriptive research and uses literature study methods. There are data processing techniques, including: 1) Collecting data from books, the internet and journals 2) Identifying terms from unique languages 3) Describing and concluding the results of data collection from research. In the context of typical East Javanese food, 25 unique language terms have been found that are used to describe typical foods such as Memble Crackers, Sruntul Porridge, etc. One example of the analysis and interpretation of unique language terms for typical East Javanese food: Sruntul porridge: The term: Sruntul in Javanese means destroyed or messy. Interpretation: This porridge has a rough texture and crumbles easily. This shows the characteristics of East Javanese food which generally has a texture that is not too smooth. Thus, the term unique food language in local wisdom has a strong relevance to the field of sociolinguistics, because the two are interrelated in understanding how language is used to convey knowledge, thoughts and cultural heritage related to traditional food in society.Keywords— Unique Language, Food, Local Wisdom, Terms, Sociolinguistics
Co-Authors Abadi, Moch. Fairus Afkar, Taswirul Aini, Auralia Qurrota Aini, Jasmine Noer Ananta, Firnanda Putria Anggrestia, Nada Vanca Ardiansyah, M. Afif Auliyah, Kartika Azis, Muhammad Aqmal Azis, Mukhammad Aqmal Aziz, Mukhammad Aqmal Berliani Putri, Ananda Fania Cahyani, Sofi Ullanuha Chabsarotul Islamiyah, Syafila Dewi, Devi Noviana Dilematik, Timurrana Dini, Rafika Fatimatus Zahro, Fatimatus Febrianti, Putri Fikri, Asyrul Fitri, Aini Fitria, Reny Rizky Putri Lailatul Hamidah, Adila Nisa Hanum, Nur Kholida Harahap, Rio Harapan Herwanto Herwanto Ilmi, Aini Fitri Rohmatul Indah Ardhita, Wenny Istianah, Uut Istianahh, Uut Ivana, Nova Mega Khanif, Misbahul Khasanah, Mulia Putri Kholis, M Nur Kholis, M. Nur Lestari, Tiwi Widya Lulua, Lisa Mardiyah, Asih Andriyati Mayangsari, Salsa Devista Muhammad Nur Kholis, Muhammad Nur Mulia Mulia Musdalipah, Rebi Cahaya Nadhifah, Muhitotun Nazili Nazili Ningrum, Seftia Wulan Ayu Ningsih, Rohma Wati Nirditaranti, Mita Marisa Nur Qabibi, Rahma Oktavia, Tisya Rexa Prastika, Arni Yuniar Putri, Ananda Fania Berliani Raditha, Vika Ami Rahayuningsih, Suesthi Ratna Rinayuhani, Tri Rilanti, Sella Dwi Purnami Romadhona, Ahlan Rosadha, Sefira Amelia Salsabila, Alya Nadhifa Saphira, Adila Fitri Sarasanty , Diah Sari, Martha Amanda Saufaqillah, Iktarna Faris Sholikah, Amilatus Sukinarti, Desy Yantene Sulaiman Sulaiman Syafitri, Norhafizah Taufiq Hidayat Ulva, Iliya Verawati, Amelia Amanda Wahyuningsih, Ragil Sri Wardani, Dania Kusuma Wawan Hermawan Wawan Hermawan Widigda, Aditiya Nata Wijaya, Riska Tri Yahya, Yuwafa Faurelio