Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : JIK- JURNAL ILMU KESEHATAN

Pola Pengasuhan Matrilineal Terhadap Karakter Remaja Minang: A Systematic Literature Review Afriyenti, Lenny Utama; Rahma, Gusni
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1257

Abstract

Orang tua memegang peran penting dalam pembentukan kepribadian anak, terutama melalui penerapan nilai agama dan budaya. Salah satunya budaya Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Namun, modernisasi menyebabkan pergeseran nilai tradisional, yang tercermin pada meningkatnya masalah sosial di kalangan remaja di Indonesia. Data tahun 2021 menunjukkan 6.325 kasus kenakalan remaja, dengan peningkatan sebesar 10,7% dari tahun 2018. Fenomena ini meliputi tindakan kriminal, perilaku asusila, pergaulan berisiko, hingga degradasi moral seperti kurangnya rasa hormat, kejujuran, dan sopan santun. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat pengaruh pola pengasuhan matrilineal terhadap karakter remaja minang. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 7 artikel yang ditelaah dengan systematic literature review. Hasil penelitian menemukan pola asuh dalam budaya Minangkabau, termasuk pengaruh sistem matrilineal, tradisi merantau, dan peran mamak, secara signifikan membentuk karakter remaja, dengan pola asuh seimbang dan berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam pengembangan kepribadian positif. Selain itu, pola asuh otoriter, demokratis, dan dinamika keluarga juga berkontribusi pada asertivitas, kebebasan, dan struktur kekuasaan dalam keluarga remaja Minangkabau dalam mendukung perkembangan perilaku remaja.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Persetujuan Orangtua Tentang Vaksinasi COVID-19 pada Anak Usia 6-11 Tahun Yulia, Yulia; Rahma, Gusni; Yuliza, Wilda Tri
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2023): JIK-Oktober Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i2.791

Abstract

Vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu program penanggulangan pandemi yang dilakukan pemerintah. Sejak tahun 2021 vaksinasi telah diberikan kepada kelompok usia diatas 12 tahun. Untuk memberikan perlindungan yang menyeluruh maka perlu dilakukan perluasan kelompok usia sasaran vaksinasi yaitu pada anak usia 6-11 tahun. Persetujuan orangtua memiliki peran yang penting dalam mencapai target cakupan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun karena sebelum divaksinasi maka harus ada persetujuan dari orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis faktor-faktor yang yang berhubungan persetujuan orang tua tentang vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan studi cross sectional dengan mengamati variabel persetujuan orangtua, tingkat pengetahuan, dukungan sekolah, dukungan tenaga kesehatan, status vaksinasi dan riwayat COVID-19. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana data dikumpulkan dengan google form. Analisis data bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, dukungan sekolah, dukungan tenaga kesehatan, status vaksinasi orangtua, dan riwayat COVID-19 dengan persetujuan orangtua (p-value < 0,05) tentang vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun. Berdasarkan analisis diperoleh nilai rasio prevalensi tertinggi pada tingkat pengetahuan dengan PR= 2,46 (95% CI 1,31-4,64) artinya proporsi orangtua yang tidak setuju terhadap vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun 2,46 kali lebih tinggi pada orangtua yang memiliki pengetahuan rendah dibandingkan orangtua yang memiliki pengetahuan tinggi. Pemerintah perlu meningkatkan promosi tentang keutamaan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan pengetahuan serta dapat membentuk persepsi yang positif di masyarakat tentang vaksinasi COVID-19.
Faktor yang Berhubungan Dengan Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Yulia, Yulia; Rizyana, Nurul Prihastita; Rahma, Gusni
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.507

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit penyerta utama setelah hipertensi dari kejadian kasus positif dan kasus meninggal covid-19. Berdasarkan Data Satuan Tugas Covid-19, dari total kasus terkonfirmasi positif covid-19 , penderita yang memiliki riwayat penyakit penyerta Diabetes  diperoleh 34,5%. Dari total kasus meninggal akibat Covid-19 diperoleh 7,7% adalah penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisfaktor yang berhubungan dengan upaya peningkatan kualitas hidup penderita DM salaam masa adaptasi kebiasaan baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas.Desain penelitian ini adalah cross sectional. Variabel dependen adalah kualitas hidup penderita Diabetes sedangkan variabel independennya adalah tingkat kecemasan, aktivitas fisik, info kesehatan, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan Google Form yang disebarkan kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Andalas dengan metode pusposive sampling diperoleh sampel sebanyak 43 orang selama satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar  penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru memiliki kualitas hidup sedang 39,53%.Terdapat hubungan yang bermakna status kecemasan (p=0,006), aktivitas fisik (p=0,024), dukungan keluarga (p=0,003)dan dukungan tenaga kesehatan (p=0,038)dengan kualitas hidup penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas.Selama adaptasi kebiasaan baru diharapkan kepada penderita DM untuk tetap melakukan aktifitas fisik secara rutin. Keluarga dan tenaga kesehatan selalu memberikan dukungan kepada  penderita DM selama masa adaptasi kebiasaan baru.
Determinan Kejadian HIV AIDS pada Populasi Kunci di Indonesia : Systematic Review Rahma, Gusni; Yulia, Yulia; Handiny, Febry
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2024): JIK-April Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i1.1084

Abstract

Kasus Human Immunideficiency Virus (HIV) di Indonesia cenderung meningkat tiap tahunnya. Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 500 ribu lebih orang dengan HIV (ODHIV) pada tahun 2023. HIV merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Penularan HIV dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populai kunci di Indonesia. Metode penelitian adalah systematic review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database Portal Garuda dan Google Schoolar. Terdapat 8 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian HIV pada populasi kunci adalah fakor umur, pendidikan, tatus perkawinan, usia pertama kali melakukan hubungan seks, pengetahuan dan perilaku seks berisiko meliputi perilaku pemakaian kondom, aktifitas seks kombinasi, jumlah pasangan seks ≥ 2, dan frekuensi hubungan seksual. Selain itu riwayat penggunaan jarum suntik yang bergantian dan riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS) juga merupakan faktor risiko kejadian HIV AIDS pada populasi kunci.
Determinan Pelaksanaan Tes HIV Mandiri Pada Populasi Kunci: Systematic Literature Review Rahma, Gusni; Yulia, Yulia; Welly, Welly
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 9, No 1 (2025): JIK-April Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v9i1.1342

Abstract

Jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia sekitar 543.100 orang, namun hanya sekitar 66% dari mereka yang mengetahui status HIVnya. Populasi kunci yang bersisiko tinggi terhadap infeksi HIV diperikirakan lebih dari 5,5 juta orang. Tes HIV mandiri dapat menjadi upaya penting untuk meningkatkan deteksi dini HIV. Pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci dipengaruhi beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan tes HIV mandiri pada populasi kunci. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database PubMed, Google Scholar, dan Porta Garuda. Terdapat 5 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa determinan pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci adalah faktor intrinsik (lama bekerja sebagai pekerja seks lebih dari 5 tahun, usia saat pertama kali berhubungan seksual lebih dari 19 tahun, tinggal sebelumnya di daerah perkotaan, pengetahuan, sikap, usia responden pendidikan, riwayat IMS, rasa malu, perasaan ketakutan dengan hasil diagnosis, status perkawinan, dan kedua orangtua yang telah meninggal), faktor perilaku (melakukan seks anal dalam 1 bulan terakhir, menggunakan narkoba sebelum/saat berhubungan seks melakukan  suntik narkoba dalam 6 bulan terakhir pernah, pernah melakukan tes IMS dalam 6 bulan terakhir, dan pernah melakukan tes HIV sebelumnya), dan faktor ekstrinsik (dukungan teman, dukungan tenaga kesehatan, dan layanan kesehatan tes HIV).
Hubungan Obesitas Sentral Dengan Hipertensi pada Penduduk Usia 25-65 Tahun Rahma, Gusni; Gusrianti, Gusrianti
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 3, No 2 (2019): JIK-Oktober Volume 3 No 2 Tahun 2019
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.67 KB) | DOI: 10.33757/jik.v3i2.239

Abstract

Di Indonesia prevalensi hipertensi cenderung tinggi, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap munculnya hipertensi. Salah satunya adalah obesitas sentral. Obesitas sentral merupakan kondisi lemak berlebih yang terpusat di daerah perut (intra-abdominal fat). Beberapa penelitian menemukan bahwa hipertensi banyak ditemukan pada individu dengan obesitas sentral daripada obesitas umum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia 25-65 tahun di wilayah kerja Puskesmas Belimbing, Kota Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan  sampel 107 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Analisis data univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 31% penduduk mengalami hipertensi dan 43,9% penduduk dengan obesitas sentral. Penduduk dengan obesitas sentral berpeluang 3,63 (95% CI 1,52 – 8,68) kali mengalami hipertensi dibandingkan penduduk tidak obesitas sentral (p=0,003).Kata kunci: Obesitas Sentral, Hipertensi, Proporsi 
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Long COVID Pada Penyintas COVID-19 di Kota Padang Rahma, Gusni; Yulia, Yulia
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.731

Abstract

Kasus COVID-19 di Indonesia tahun 2022 mencapai 6.452.078 kasus dengan jumlah penderita meninggal 158.263 orang dan penyintas COVID-19 sebanyak 6.276.589 orang. Terdapat (10-20%) orang mengalami efek jangka pendek dan menengah setelah sembuh dari COVID-19. Long COVID merupakan gejala lanjutan pasca COVID-19 yang dapat menganggu aktivitas sehari-hari sehingga berdampak pada hilangnya produktivitas penyintas COVID-19. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian Long COVID pada penyintas COVID-19 di Kota Padang. Desain penelitian cross sectional dengan variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pekerjaan, komorbid, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok sedangkan variabel dependen kejadian Long COVID. Penelitian menggunakan kuesioner berbasis online yang disebarkan kepada 100 penyintas COVID-19. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian diperoleh (53%) penyintas mengalami kejadian Long COVID. Faktor yang paling mempengaruhi kejadian Long COVID adalah komorbid dengan PR=4,74 (95% CI 1,66-8,54) dan kebiasaan merokok dengan PR=2,78 (95% CI 1,10-7,52). Penyintas yang mempunyai komorbid beresiko 4,74 kali mengalami Long COVID dibandingkan dengan penyintas yang tidak mempunyai komorbid. Selanjutnya penyintas yang mempunyai kebiasaan merokok bersiko 2,78 kali mengalami Long COVID dibandingkan dengan penyintas yang tidak mempunyai kebiasaan merokok. Mencegah infeksi COVID-19 merupakan cara melindungi diri pasca COVID-19, vaksinasi, menerapkan protokol kesehatan dan menghilangkan kebiasaan merokok untuk meminimalisir kejadian Long COVID.