Muara Baru merupakan perairan yang menjadi wilayah sentra perikanan laut, kawasan industri, dan pemukiman warga. Kawasan ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga menyebabkan kualitas air terus menurun dan muara mulai tercemar yang disebabkan tekanan dan kebutuhan penduduk. Pencemaran dapat terjadi secara biologis, kimia, maupun fisika. Kondisi perairan tercemar dapat dapat dilihat dari keberadaan mikroba patogen seperti bakteri Coliforrm, dikarenakan bakteri ini sering digunakan sebagai indikator kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keberadaan dan mengetahui total bakteri Coliform sebagai indikator pcemaran air sumur di Muara Baru. Metode analisis yang digunakan ialah Total Plate Count (TPC) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan menggunakan 10 sampel air sumur bor rumah penduduk di Muara Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel air memiliki ambang batas cemaran mikroba yang berlebih dibandingkan standar ambang batasnya. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah koloni terendah dan tertinggi pada 2 sampel memiliki jumlah berturut-turut, yaitu 1,6 x 103 CFU/100 mL dan 8,0 x 104 CFU/100 mL. Jumlah koloni bakteri Coliform tersebut dapat mengkontaminasi biota-biota yang berada diperairan Muara Baru sehingga ketika biota tersebut dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan secara tak langsung kepada manusia.