Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter dengan Model Realistic Mathematics Education pada Materi Segiempat Bhoke, Wilibaldus
Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus) Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/jpm.v3i1.6973

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis karakter dengan model Realistic Mathematics Education (RME) pada materi segiempat di kelas VII SMPN Satu Atap Satu Soa yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu analisis, perancangan, pengembangan,  implementasi, dan evaluasi.  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar validasi perangkat pembelajaran, respon guru, angket respon siswa, dan tes hasil belajar. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN Satu Atap Satu Soa yang berjumlah 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu, menghasilkan LKS yang valid berdasarkan komentar dan saran validator dengan mendapatkan rata-rata skor 4,173 dengan kategori baik oleh ahli materi dan rata-rata skor 4,85 dengan kategori  sangat baik oleh ahli media, menghasilkan LKS yang praktis, mendapatkan skor rata-rata 4,39 dengan klasifikasi baik melalui angket respon guru dan rata-rata skor 4,272 dengan klasidikasi baik melalui angket respon siswa, LKS dinyatakan efektif dengan persetase ketuntasan klasikal siswa sebesar 83,333% sehingga berada pada klasifikasi baik. This study aims to produce character-based student worksheets with Realistic Mathematics Education (RME) model for quadrilateral in class VII one roof one soa middle school that is valid, practical and effective. The development model used in this study is the ADDIE model with reference to 5 important stages, namely analysis, design, development, implementation, and evaluation. Data collection techniques using learning device validation sheets, teacher response questionnaire, student response questionnaire, and learning achievement test. The subjects in this study were all eight grade students of one roof junior secondary school with 30 people. Based on the results of this study concluded, produce a valid student worksheet based on comments and validator suggestions by obtaining an average score of 4.173 which is in either category by material experts and an average score of 4.85 with excellent categories by media experts, produce practical student worksheet, get an average score of 4.39 in both categories through the teacher's response questionnaire and an average score of 4.272 with good categories through the student response questionnaire, student worksheet is declared effective with a classical percentage of students completeness of 83,333 % is in good category.
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Tingkat SMP pada Calon Guru Matematika Bhoke, Wilibaldus; Bara, Florintina Elvin; Bela, Maria Editha
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.911 KB)

Abstract

Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru diharapkan sebagai ujung tombak dalam penerapan kurikulum, kesiapan guru penting untuk mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang peserta didik peroleh atau ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Seorang guru mempunyai peranan yang penting dalam membantu peserta didik dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada Kurikulum 2013. Penerapan Kurikulum 2013 disekolah-sekolah perlu adanya kesiapan dari pihak sekolah utamanya dibidang sarana dan prasarana untuk menunjang kesiapan guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 di Sekolah-sekolah sehingga dapat berjalan dengan baik. Karena keberhasilan dalam penerapan Kurikulum 2013 salah satunya ditentukan oleh guru. tidak mudah memberikan pemahaman kepada guru-guru yang ada di lapangan dengan berbagai ciri kas atau karakter, wawasan dan kemampuan dalam sambutan terhadap kurikulum 2013, oleh sebab itu pemerintah melakukan pelatihan kepada setiap guru yang ada di sekolah-sekolah untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap perubahan kurikulum tersebut.
PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI II JEREBU’U Liku, Fransiska; Wangge, Maria Carmelita Tali; Bhoke, Wilibaldus
JURNAL IMEDTECH (Instructional Media, Design and Technology) Vol 7, No 3: DESEMBER 2023
Publisher : STKIP CITRA BAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/imedtech.v7i3.306

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul ajar berbasis inkuiri terbimbing di tingkat SMA. Modul dimaknai sebagai seperangkat bahan ajar yang di sajikan secara sistematis. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk menghasilkan produk modul matematika berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear. 2). Untuk mengetahui modul matematika berbasis inkuiri terbimbing pada materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linear terhadap hasil belajar valid dan praktis.  Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa tenggara Timur. Subjek penelitian adalah siswa di SMA Negeri II Jerebu’u kelas X sebanyak 0 orang. Produk penelitian ini di kembangkan dengan model research & development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Memilih model pengembangan ini didasari atas pertimbangan bahwa model research & development dikembangkan secara sistematis. Modul berbasis inkuiri terbimbing ini divalidasikan kepada dosen ahli dan prktisi lapangan yakni guru matematika dari sekolah tempat penelitian dilaksanakan. Hasil validasi dari semua ahli menunjukan bahwa modul berbasis inkuiri terbimbing ini valid atau layak digunakan dengan presentase oleh ahli materi dengan skor nilai 80% dengan kriteria baik, ahli desain dengan skor 78,62% dengan kriteria Baik , angket respon guru dengan skor 92,72% dengan kriteria sangat baik dan angket respon siswa dengan skor 94,28% dengan kriteria Sangat baik.Kata Kunci : Modul ajar, Inkuiri terbimbing,Sistem persamaan dan pertidaksamaan linear AbstractThe aim of this research is to produce a guided inquiry-based teaching module at the high school level. A module is interpreted as a set of teaching materials that are presented systematically. The objectives of this research are 1) To produce a guided inquiry-based mathematical module product on systems of linear equations and inequalities. 2). To find out the guided inquiry-based mathematics module on systems of equations and linear inequalities on valid and practical learning outcomes. This research was conducted in Ngada Regency, East Nusa Tenggara Province. The research subjects were 0 students at SMA Negeri II Jerebu'u class X. This research product was developed using the research & development model, which is a research method used to produce certain products. Choosing this development model is based on the consideration that the research & development model is developed systematically. This guided inquiry-based module was validated with expert lecturers and field practitioners, namely mathematics teachers from the school where the research was carried out. Validation results from all experts show that this guided inquiry-based module is valid or suitable for use with a percentage of material experts with a score of 80% with good criteria, design experts with a score of 78.62% with good criteria, teacher response questionnaires with a score of 92.72 % with very good criteria and student response questionnaires with a score of 94.28% with very good criteria.Keywords : Teaching module, guided inquiry, system of linear equations and inequalities
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Geogebra Untuk Membelajarkan Materi Trigonometri Pada Siswa Kelas X SMA Bhoke, Wilibaldus; Bara, Florentina Elvin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2648

Abstract

Salah satu bidang pendidikan yang turut mewujudkan tujuan pendidikan adalah pembelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, matematika menjadikan manusia untuk berpikir logis, rasional, dan percaya diri selain itu mathematics is the queen of science. Oleh karena itu matematika selalu berhubungan dengan disiplin ilmu yang lain. Matematika diajarkan pada semua jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Matematika adalah pola pikir, terorganisir, bukti logis, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cerrmat jelas dan akurat representasi dari simbol dan padat, lebih simbol dari sebuah ide dari pada kedengarannya dan juga matematika sebagai ratu ilmu. Ada banyak sekali aplikasi dari trigonometri seperti dalam bidang astronomi, teknik triangulasi digunakan untuk mengukur jarak ke bintang-bintang terdekat, dan sebagainya. Pemberian konsep awal untuk trigonometri pada siswa kelas X SMA sangat diperlukan sebagai pengetahuan awal untuk pembelajaran trigonometri di tingkat selanjutnya. Pembelajaran trigonometri dalam kaitan penanaman konsep yang telah diterapkan di sekolah pada umumnya adalah dengan penjelasan guru, diskusi siswa dengan guru serta latihan soal untuk memperdalam pengetahuan siswa tentang trigonometri.
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Tingkat SMP pada Calon Guru Matematika Bhoke, Wilibaldus; Bara, Florintina Elvin; Bela, Maria Editha
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2670

Abstract

Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, guru diharapkan sebagai ujung tombak dalam penerapan kurikulum, kesiapan guru penting untuk mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang peserta didik peroleh atau ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Seorang guru mempunyai peranan yang penting dalam membantu peserta didik dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada Kurikulum 2013. Penerapan Kurikulum 2013 disekolah-sekolah perlu adanya kesiapan dari pihak sekolah utamanya dibidang sarana dan prasarana untuk menunjang kesiapan guru dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 di Sekolah-sekolah sehingga dapat berjalan dengan baik. Karena keberhasilan dalam penerapan Kurikulum 2013 salah satunya ditentukan oleh guru. tidak mudah memberikan pemahaman kepada guru-guru yang ada di lapangan dengan berbagai ciri kas atau karakter, wawasan dan kemampuan dalam sambutan terhadap kurikulum 2013, oleh sebab itu pemerintah melakukan pelatihan kepada setiap guru yang ada di sekolah-sekolah untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap perubahan kurikulum tersebut.
PENDAMPINGAN BELAJAR MEMBACA BAGI SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR WOLOOKA Pare, Prisko Yanuarius Djawaria; Wani, Bernabas; Bhoke, Wilibaldus; Tanggu, Pare Ariance; Ruba, Yunita Rufina; Lusi, Kezia Kresensia; Selo, Maria Kristina
Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Citra Kuliah Kerja Nyata
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jckkn.v1i1.2173

Abstract

Sekolah Dasar Inpres Wolooka merupakan salah satu sekolah di desa wolooka yang menjadi Pusat KKN Mahasiswa STKIP Citra Bakti tahun 2022. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa di kelas 1 SD Wolooka terlihat masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Siswa yang kesulitan mengidentifikasi kata-kata dan membaca dengan lambat memiliki pemahaman bacaan yang rendah, yang merupakan tanda lain dari kesulitan membaca. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu adanya bimbingan dari guru, orang tua, atau orang dewasa yang dekat dengan anak untuk memberikan bantuan dan pendampingan agar anak yang mengalami kesulitan membaca mendapatkan penanganan yang tepat. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar para siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan membaca. Metode yang digunakan berupa pendampingan belajar secara langsung di sekolah yang dilakukan di luar jam pembelajaran. Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan selama 120 menit, pada setiap pembinaan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hasil dari kegiatan pendampingan membaca ini, banyak siswa mulai mengalami peningkatan kemampuan Membaca.
Analisis Kemampuan Numerasi Pada Materi Penjumlahan dan Perkalian pada Siswa Kelas III UPTD SDI Tarawaja Tai, Yosefa Veniranda; Tali Wangge, Maria Carmelita; Bhoke, Wilibaldus; Wewe, Melkior
MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1 (2024): Vol 9 No 1 (2024): MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jipm.9.1.2024.435-443

Abstract

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik adalah kemampuan numerasi dasar yang dapat membantu dan memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti kemampuan mengenal lambang bilangan, kemampuan menentukan nilai tempat bilangan dan kemampuan menyelesaikan operasi penjumlahan dan perkalian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan numerasi pada materi penjumlahan dan perkalian pada siswa kelas III di UPTD SDI Tarawaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III UPTD SDI Tarawaja yang berjumlah 14 orang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknis tes. Analisis data menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan numerasi siswa yang berada pada level 2 terdiri dari 8 siswa, level 3 sebanyak 3 siswa dan siswa yang berada pada level 4 terdiri dari 3 siswa dari 14 siswa di kelas 111. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan numerasi pada materi penjumlahan dan perkalian pada siswa kelas III di UPTD SDI Tarawaja masih rendah dan masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan guru adalah dengan tetap melaksanakan pembelajaran sesuai level, menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dan memanfaatkan media pembelajaran.
Penerapan Model Pembelajaran Matematika Realistik pada Materi Bangun Datar (Persegi Panjang) untuk Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Kedhi, Katharina; Bhoke, Wilibaldus; Wangge, Maria Carmelita Tali; Bela, Maria Editha
MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1 (2024): Vol 9 No 1 (2024): MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jipm.9.1.2024.398-412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa pada materi bangun datar persegi panjang dengan menggunakan penerapan model Pembelajaran Metematika Realistik (PMR). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Radha, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 11 siswa dengan rincian 7 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart. Model penelitian tindakan ini mengandalkan sistem spiral refleksi diri yang terdiri dari 2 siklus dengan 4 tahapan yaitu: Planning (rencana), Action (tindakan), Observing (pengamatan), dan Refleccting (refleksi). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan kegiatan yaitu tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus II. Pada tahapan prasiklus, kemampuan numerasi siswa pada materi bangun datar persegi panjang memperoleh hasil rata-rata sebesar 53,45. Selanjutnya pada siklus 1 dan siklus II, peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan model PMR pada materi bangun datar persegi panjang sehingga kemampuan numerasi siswa mengalami peningkatan berturut-turut sebesar 62,27 dan 72,09. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran matematika realistik pada materi bangun datar persegi panjang dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa kelas IV SDN Radha.
Pendampingan Bimbingan Kelompok Belajar Matematika Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar di Desa Witurombaua Bhoke, wilibaldus; Suka, Felista Ripo
Bakti Cendana Vol 7 No 2 (2024): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.7.2.2024.109-115

Abstract

The community service carried out in Witurombaua Village with one of the most important activities is the mentoring of mathematics tutoring for elementary school students. The tutoring assistance activities were carried out at the Romba Catholic Elementary School with a total number of students participating in the tutoring activities as many as 7 students. The tutoring program in elementary schools is based on the Realistic Mathematics Learning approach, with the aim of increasing students' motivation and interest in learning mathematics. Realistic mathematics learning is an approach that places students' realities and experiences as the starting point of learning. The methods used in tutoring activities are lecture and discussion methods. The lecture method is a method that provides an explanation of material directly to students, while the discussion method is a method carried out by asking students about students' understanding of the material that has been explained. The existence of tutoring assistance activities can increase student learning interest in Cartesian coordinate material. This is seen from the ability of students' responses in learning activities. The tutoring assistance program has been well implemented and has provided positive benefits and impacts for elementary school students in Witurambaua village.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Melalui Media Kartu Angka Bergambar Berbasis Kearifan Lokal Budaya Ngada Lindang, Roswita; Bhoke, Wilibaldus; Wewe, Melkior
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i3.3500

Abstract

Dalam pembelajaran matematika khususnya numerasi, di Sekolah Dasar UPTD SDI Tarawaja masih sangat rendah. hal ini dapat dilihat dari hasil Tes. Oleh sebab itu perlu suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar Numerasi melalui Media Kartu Angka Bergambar, Berbasis kearifan Lokal Budaya Ngada. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Melalui Media Kartu Angka Bergambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1 berjumlah 12 orang. Data yang diambil yaitu Hasil Tes, Hasil observasi bersama Wali Kelas dan Hasil observasi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua Siklus. Tiap siklus meliputi 4 tahap, Tahap pertama yaitu Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Pada siklus I Presentase skor untuk observasi peneliti 85%, Observasi siswa 75%. Sedangkan pada siklus II presentase skor untuk observasi peneliti 90% dan observasi siswa 84%. Dari hasil evaluasi pada siklus I nilai rata-rata 66,09 presentase ketuntasan 56,67% sedangkan pada siklus II nilai rata-rata 77,88% dan presentasa ketuntasan 87,50%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan telah tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu sekurang-kurangnya 85% siswa memperoleh nilai ≥75%.