Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

Citra Perempuan dalam Novel Teluk Alaska Karya Eka Aryani Kajian Feminisme Firjatullah Sayidina; Dzarna, Dzarna; Yerry Mijianti
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i3.6046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana citra perempuan direpresentasikan melalui tokoh utama dalam novel Teluk Alaska karya Eka Aryani dengan menggunakan pendekatan feminisme. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui studi pustaka, teknik pencatatan, serta pembacaan teks dari sudut pandang perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) citra fisik tokoh Anastasia menggambarkan seorang perempuan dewasa yang sederhana, natural, dan tidak menyukai penggunaan riasan, (2) citra kejiwaan atau psikis Anastasia memperlihatkan karakter perempuan yang kuat, bertanggung jawab, dan mandiri, serta (3) citra sosialnya menampilkan sosok yang tegar dalam menghadapi kehidupan. Karakter perempuan dalam novel “Teluk Alaska” ini menggambarkan seorang gadis remaja yang pendiam dengan sedikit teman, berjiwa pantang menyerah menghadapi rintangan dan tetap ceria. Ketidakadilan yang dialaminya karena gender tidak menjadikannya lemah atau terpuruk, melainkan justru memicu semangatnya untuk menjadi perempuan yang mandiri.
Kata-Kata Tabu Bahasa Madura: Strategi Komunikasi Khas Madura Faizi, Ahmad Faizi; Moh. Ahsan Shohfur Rizal; Dzarna, Dzarna
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3409

Abstract

Beragam kata dan ungkapan yang digunakan seseorang di dalam berkomunikasi satu dengan yang lain, beragam cara yang mereka gunakan untuk mengungkapkan rasa maupun maksud yang mereka rasakan ketika berkomunikasi satu dengan yang lain. Kata maupun ungkapan tabu menjadi salah satu pilihan unik yang sering digunakan ketika mereka berkomunikasi. Penelitian ini merupakan kajian etnolinguistik yang bertujuan mendeskripsikan dan menginterpretasikan bentuk, makna, dan penggunaan kata-kata tabu yang digunakan pada aktivitas sehari-hari oleh masyarakat Madura di Desa Liprak Wetan Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. Data dalam penelitian ini berupa sekelompok kata yang dianggap tabu sesuai adat kebiasaan masyarakat sekitar. Data tersebut dikumpulkan melalui metode simak catat dan dilengkapi dengan penggunaan intuisi kebahasaan penulis. Ada beberapa kata yang digunakan masyarakat Liprak Wetan dalam komunikasi sehari-hari. Kata tabu tersebut digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu: kata tabu yang berhubungan dengan binatang, anggota tubuh manusia, seks, agama, kematian, dan ekskresi. Dalam penelitian ini ditemukan tujuh kata yang berhubungan dengan anggota tubuh manusia, lima kata yang berhungan dengan binatang, tujuh kata yang berhubungan dengan seks
Ideologi dan Kekuasaan Berita Pelarangan Transaksi di Tiktok Shop: Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Agus Milu Susetyo; Dzarna, Dzarna
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4352

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ideologi dan kekuasaan di pemberitaan mengenai pelarangan sosial media TikTok Shop. Permasalahan tersebut di analisis secara kritis dengan pendekatan Theo Van Leeuwen yaitu (Social Actors Approach/SAA). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menggunakan pendekatan analisis wacana kritis. Materi penelitian yang merupakan data yang dicari adalah kata, frasa, kalimat dan kalimat yang berkaitan dengan model analisis wacana kritis Theo van Leeuwen. Sumber data penelitian ini adalah media massa digital kompas.com, kontan.co.id, dan belitung.tribunnews. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, baca simak dan pencatatan. Teknik analisis memiliki tahapan reduksi, penyajian dan penyimpulan. Berdasarkan analisis data peneliti memperoleh beberapa simpulan. (a) Jenis inklusi yang dipakai adalah pasivasi, nominaslisasi dan penggantian anak kalimat. Sementara itu, strategi eksklusi yang dipakai adalah deferensiasi-indeferensiasi, objektivikasi-abstraksi, nominasi-kategorisasi, nominasi-indentifikasi dan determinasi-indeterminasi. (b) Terlihat bahwa produsen teks memperlihatkan adanya keberpihakan kepada aktor atau kelompok yang dominan, dimana adalah pemerintah dan kementerian perdagangan (c) Dengan alasan tertentu atau kekurangan akan informasi produsen teks menggunakan strategi abstraksi dalam menyebutkan para korban dan kerugian finansial berkat aplikasi TikTok Shop.
Studi Komparatif Strategi Pembelajaran Inovatif: CRL., TaRL., dan DL. Muhammad Binur Huda; Ahmad Faizi; Bagus Bayu Saputra; Dzarna, Dzarna
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5236

Abstract

strategi yang sering digunakan dalam pembelajaran kontekstual. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi teknik yang efektif dalam ketiga strategi ini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mendengarkan dan menganalisis berbagai artikel penelitian tentang ketiga strategi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRT, TaRL., dan DL. memiliki persamaan dan perbedaan dalam penerapannya. Ketiganya sama-sama menyajikan pembelajaran kontekstual sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan siswa, namun perbedaannya adalah CRT berfokus pada adaptasi pembelajaran dengan latar belakang budaya siswa, TaRL berfokus pada adaptasi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan siswa, dan DL berfokus pada pemahaman mendalam tentang siswa. berbagai konsep sedang dipelajari. Ketiga strategi ini dapat dikolaborasikan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dengan berbagai skenario yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.