Keberhasilan pengendalian gulma di pertanaman kedelai, selain di tentukan oleh jenis juga ditentukan dosis mulsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan dosis mulsa organik untuk mengendalikan gulma di pertanaman kedelai. Penelitian di laksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2024, di Desa Lawe Sagu Hulu Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh. Jenis mulsa organik yang digunakan adalah: akasia dan kirinyuh, serta dosis yang digunakan adalah: 0; 4,8; 9,6; 14,4 dan 19,2 ton ha-1. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok bifaktorial dengan 4 ulangan. Peubah yang diamati adalah: persentase pengendalian gulma, persentase penutupan gulma, bobot basah gulma, jumlah spesies gulma dan jumlah populasi gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mulsa organik akasia dapat meningkatkan persentase pengendalian gulma periode 50 harian. Dosis mulsa organik 4,8 ton ha-1 sudah dapat meningkatkan persentase pengendalian gulma periode 20, 30, 40, dan 50 harian, menurunkan persentase penutupan gulma periode 20, 30, 40, dan 50 harian serta menurukan jumlah populasi gulma periode 20 harian. Dosis 14,4-19,2 ton ha-1 dapat menurunkan bobot basah gulma periode 20, 30, dan 50 harian dan jumlah spesies gulma periode 20 dan 30 harian. Tidak terdapat interaksi antara jenis dan dosis mulsa organik akasia dan kirinyuh pada pengamatan pertumbuhan gulma apapun.