Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Kimia

PENGARUH PENAMBAHAN KITOSAN DAN GLISEROL PADA PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI AMPAS TEBU DAN AMPAS TAHU Selpiana; Patricia; Cindy Putri Anggraeni
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat sehingga menghasilkan sampah plastik yang cukup besar, apabila sampah plastik tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Karena itu, perlunya restruktur bahan dasar pembuatan plastik agar lebih ramah lingkungan dalam penanganan limbah plastik yang dihasilkan. Dalam penelitian ini, pembuatan plastik dari bahan dasar konsentrat protein ampas tahu dan konsentrat selulosa ampas tebu dengan penguat kitosan serta plasticizer gliserol. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan limbah ampas tahu dan ampas tebu, dan mengetahui sifat mekanik terhadap kualitas plastik yang dihasilkan. Bioplastik disintesis dengan variasi bahan baku (protein : selulosa) 50 wt% : 50 wt%, lama waktu pengeringan selama 10 jam dengan variasi (kitosan : gliserol) 1%wt; 3 wt%; 5 wt% dan 3 wt%; 5 wt%; 7 wt%. Dari penelitian ini diperoleh hasil optimal yaitu pada perbandingan kitosan dan gliserol sebanyak 5 wt% dan 3 wt% dengan nilai kuat tarik 1,56881 MPa, elastisitas 2,78%.
Pengaruh Penambahan Asam Borat (H3BO3) pada Larutan Na2CO3 Terhadap Absorbsi CO2 dalam Biogas Menggunakan Spray Column Lia Cundari; Selpiana; Bobby Redian; Achmad Zaidan
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 1 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas merupakan energi alternatif yang bersifat renewable karena berasal dari makhluk hidup, terbuatdari berbagai macam bahan organik yang biasanya berupa sampah atau limbah. Penggunaan biogassebagai energi alternatif baru sebatas energi untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dalam rumahtangga dan belum digunakan sebagai sumber energi primer. Hal ini disebabkan biogas masihmengandung CO2 dalam kadar yang tinggi sehingga pembakarannnya kurang maksimal. Kadar CO2 yangterkandung dalam biogas diturunkan dengan mengabsorbsi menggunakan larutan Na2CO3 denganpromotor asam borat. Penggunaan asam borat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan absorbsi CO2pada larutan Na2CO3. Variabel pada penelitian ini adalah konsentrasi asam borat yang ditambahkan kedalam larutan Na2CO3 (1, 2, 3, 4, 5 % berat asam borat). Absorbsi CO2 dilakukan dengan mengumpankancampuran Na2CO3 dan asam borat dengan biogas secara countercurrent. Gas yang keluar pada bagian ataskolom ditampung dan dianalisa kandungan CO2 serta kandungan gas lainnya dengan Orsat Analysis danGas Chromatograph. Konsentrasi optimum dalam penambahan asam borat sebesar 3%, dimana gas CO2terabsorb sebesar 67,81%. Dengan penambahan asam borat ke dalam larutan Na2CO3 laju absorpsimeningkat 2,4 kali.
Pemanfaatan Sari Buah Ceremai (Phyllanthus Acidus) Sebagai Alternatif Koagulan Lateks Selpiana; Aprila Ulfa; Mona Maryam
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 1 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koagulasi lateks merupakan suatu tahapan yang penting dalam pengolahan karet alam, karena beberapamodifikasi karakteristik molekuler dapat terjadi dalam proses ini. Koagulasi dapat terjadi denganpenurunan pH hingga koloid karet mencapai titik isoelektriknya. Sari buah ceremai (Phyllanthus acidus)menggandung asam askorbat, salah satu jenis asam karboksilat yang dapat menyebabkan koagulasikoloid karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio volume dan waktu kontak optimum padapenggunaan sari buah ceremai dalam proses koagulasi lateks kebun. Penelitian dilakukan denganmemvariasikan rasio volume sari buah ceremai terhadap lateks dan waktu kontak koagulasi terhadappersentase kadar karet kering yang dihasilkan. Perbedaan bahan senyawa yang digunakan sebagaikoagulan lateks dapat mempengaruhi dosis penggunaan koagulan, waktu koagulasi dan kualitas karethasil proses koagulasi. Berdasarkan hasil penelitian koagulasi lateks, hasil optimum diperoleh padapenggunaan sari buah ceremai (Phyllanthus acidus) adalah dengan rasio volume 10% dan waktu kontak24 jam. Persentase kadar karet kering diuji dengan SNI 06-2047-2002 bernilai 55.47%, telah memenuhistandar SNI KKK minimal 28% untuk lateks kebun mutu I. Peningkatan nilai persentase kadar karetkering dipengaruhi oleh konsentrasi asam, pH koagulan dan waktu kontak koagulasi.
Evaluasi kinerja ammonia converter pabrik urea ditinjau dari konversi N2 dan H2 dengan menggunakan hysys Nurafni Oktafia Siringo-ringo; Indah Sari; Selpiana
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 3 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ammonia converter merupakan salah satu unit penting dalam proses produksi amoniak khususnya di Unit Amoniak pada pabrik urea. Ammonia converter merupakan reaktor yang terdiri dari tiga Bed dan memiliki katalis berfungsi sebagai tempat reaksi terjadinya pembentukan amoniak (NH3) dari hidrogen (H2) dan nitrogen (N2). Performance reaktor ammonia converter mempengaruhi produktivitas dan efisiensi di pabrik amoniak dilihat dari peningkatan produksi NH3 yang di dapat dari hasil keluaran ammonia converter. Reaktor amonia konverter dievaluasi dengan tujuan untuk mengetahui performance reaktor ammonia converter ditinjau dari konversi H2 dan N2. Evaluasi yang dilakukan berupa konversi H2 dan N2 menjadi NH3 dengan perbandingan nilai antara perhitungan data desain dan data aktual. Berdasarkan data yang diolah pada 30 September, 30 Oktober, dan 30 November tahun 2018 didapatkan konversi tertinggi yaitu pada 30 Oktober 2018. Konversi tersebut didapatkan H2 sebesar 30,32% dan konversi sebesar 30,32%.