pendahuluan: Bahan cetak alginat merupakan bahan cetak yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi dan dapat mengalami perubahan dimensi akibat proses sineresis dan imbibisi yang dapat menyebabkan distorsi hasil cetakan. Untuk mencegah terjadinya perubahan dimensi, maka dilakukan penambahan bahan alami seperti pati beras ketan putih pada bahan cetak alginat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efek penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40%, 50%, dan 60% pada bahan cetak alginat setelah 5, 10 dan 15 menit pencetakan terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan alginat. Metode: Rancangan penelitian ini yaitu eksperimental laboratoris. Sampel yang digunakan adalah hasil cetakan alginat yang diisi gipsum tipe III yang diperoleh dari model induk cincin dengan ukuran diameter dalam 12,55 mm dan tinggi 19 mm. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 sampel yang terdiri dari 12 kelompok perlakuan. Sampel diukur menggunakan kaliper digital kemudian dianalisis dengan uji Anova satu arah dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference). Hasil: Hasil uji Anova satu arah menunjukkan ada pengaruh (p<0,05) penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40, 50, dan 60% setelah 5 menit pencetakan (A1, B1.1, B1.2, B1.3) dengan nilai p=0,043 ,setelah 10 menit pencetakan (A2, B2.1, B2.2, B2.3) dengan nilai p=0,0001, dan setelah 15 menit pencetakan (A3, B3.1, B3.2, B3.3) dengan nilai p=0,011. Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan pengaruh signifikan pada seluruh kelompok dengan nilai (p<0,05). Simpulan: Penambahan pati beras ketan putih konsentrasi 40, 50, dan 60% pada bahan cetak alginat memiliki pengaruh terhadap stabilitas dimensi hasil cetakan dan penambahan pati beras ketan putih 50% menghasilkan stabilitas dimensi hasil cetakan terbaik.