Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Holistik Jurnal Kesehatan

Hubungan antara body image dan body dysmorphic disorder pada member fitness center Wenur, Claudeo Primus; Kalesaran, Angela Fitriani Clementine; Asrifuddin, Afnal
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i6.929

Abstract

Background: Body Dysmorphic Disorder (BDD) is a mental disorder characterized by an excessive obsession with physical defects that often go unnoticed by others. The prevalence of BDD varies between 0.5 and 3.2% and can affect individuals aged 5 to 80 years, with a slightly higher prevalence in women. BDD often emerges in adolescence and significantly impacts daily life, particularly among gym members. Research suggests that factors such as a history of abuse and stigma contribute to BDD. Purpose: To explore the relationship between body image and body dysmorphic disorder among gym members. Method: This was an observational analytical study with a cross-sectional design. A sample of 96 respondents was selected using simple random sampling. The research instruments used the MDDI questionnaire to assess BDD and the MBSRQ-AS to assess body image. Univariate analysis was conducted to describe the characteristics of the respondents and each variable. Bivariate analysis was performed using the chi-square test. Results: The bivariate analysis using the chi-square test between the independent variable of body image and the dependent variable of BDD yielded a p-value <0.05. Conclusion: There is a significant relationship between body image and body dysmorphic disorder in fitness center members.   Keywords: Body Dysmorphic Disorder; Body Image; Fitness Center; Members.   Pendahuluan: Body Dysmorphic Disorder (BDD) adalah gangguan mental yang ditandai oleh obsesi berlebihan terhadap cacat fisik yang sering tidak diperhatikan orang lain. Prevalensi BDD bervariasi antara 0.5-3.2% dan dapat memengaruhi individu dari usia 5-80 tahun dengan kecenderungan sedikit lebih tinggi pada perempuan. BDD sering muncul pada masa remaja dan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anggota fitness center. Penelitian menunjukkan bahwa factor, seperti riwayat penyalahgunaan dan stigma berkontribusi terhadap BDD. Tujuan: Untuk mengeksplorasi hubungan antara body image dan body dysmorphic disorder pada member fitness center. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 96 responden yang dipilih secara simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner MDDI untuk menilai adanya BDD dan MBSRQ-AS untuk menilai body image. Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan setiap variabel. Sementara analisis bivariat dilakukan dengan uji chi-square. Hasil: Analisis bivariat menggunakan uji chi square antara variabel bebas body image dan variabel terikat BDD didapatkan nilai p < 0.05. Simpulan: Terdapat hubungan yang signfikan antara body image dengan body dysmorphic disorder pada member fitness center.   Kata Kunci: Body Dysmorphic Disorder; Body Image; Fitness Center; Member.
Pengaruh ice massage terhadap intensitas keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat Wokas, Claudia Natalia; Kalesaran, Angela Fitriani Clementine; Kawatu, Paul Artur Tennov
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1381

Abstract

Background: Stevedores at Manado Port are a group of informal workers at high risk of musculoskeletal disorders, particularly low back pain, due to heavy workloads, long working hours, and poor ergonomic posture. One simple non-pharmacological intervention to reduce the intensity of low back pain is ice massage. Purpose: To determine the effect of ice massage on the intensity of low back pain complaints in stevedores. Method: This study used a quasi-experimental design with a non-equivalent control group design, consisting of two groups: an intervention group (ice massage) and a control group (no treatment). A total of 32 participants, 16 in each group, were selected as the sample. Pain levels were measured using a Visual Analog Scale (VAS) before and after the intervention. Results: Data analysis using a paired t-test showed a significant reduction in low back pain intensity (p < 0.05) in the treatment group. The results of the independent sample t-test showed a significant difference in pain intensity between the treatment and control groups (p < 0.05). Conclusion: Ice massage has an effect on the intensity of lower back pain complaints in stevedores. Suggestion: Ice massage can be applied independently by stevedores to relieve lower back pain. Further research is recommended with a larger sample size and longer intervention period to strengthen the scientific evidence.   Keywords: Ice Massage; Lower Back Pain; Stevedores.   Pendahuluan: Tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Manado merupakan kelompok pekerja informal yang berisiko tinggi mengalami gangguan muskuloskeletal, terutama nyeri punggung bawah akibat beban kerja berat, durasi kerja panjang, dan postur tubuh yang tidak ergonomis. Salah satu intervensi non-farmakologis sederhana untuk mengurangi intensitas nyeri punggung bawah tersebut adalah ice massage. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ice massage terhadap intensitas keluhan nyeri punggung bawah pada Tenaga kerja bongkar muat. Metode: Desain kuasi-eksperimental menggunakan desain kelompok kontrol non-ekuivalen, yang terdiri dari dua kelompok, intervensi (ice massage) dan kelompok kontrol (tanpa perlakuan). Total sampel sebanyak 32 partisipan, terdiri atas 16 orang di setiap kelompok. Tingkat nyeri diukur menggunakan Visual Analog Scale (VAS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Analisis data menggunakan uji-t sampel berpasangan menunjukkan penurunan intensitas nyeri pungguh bawah secara signifikan (p < 0.05) pada kelompok perlakuan. Hasil uji-t sampel independen menunjukkan perbedaan itensitas nyeri yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p < 0.05). Simpulan: Terdapat pengaruh ice massage terhadap intensitas keluhan nyeri punggung bawah pada tenaga kerja bongkar muat. Saran: Ice massage dapat diterapkan secara mandiri oleh petugas TKBM untuk meredakan nyeri punggung bawah. Penelitian lanjutan disarankan dengan sampel lebih besar dan waktu intervensi lebih panjang untuk memperkuat bukti ilmiah.   Kata Kunci: Ice Massage; Nyeri Punggung Bawah; Tenaga Kerja Bongkar Muat.
Hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dan konsumsi makanan tinggi gula dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar Lumintang, Fredlen Christo Sampouw; Asrifuddin, Afnal; Kalesaran, Angela Fitriani Clementine
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 8 (2025): Volume 19 Nomor 8
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i8.1343

Abstract

Background: Dental caries is a condition of tooth tissue damage caused by bacterial activity triggered by poor oral hygiene and consumption of high-sugar foods. Dental caries in school-age children can disrupt learning activities by causing pain and reducing self-confidence. In Indonesia, the incidence of dental caries remains high, including in North Sulawesi. Irregular tooth brushing habits and consumption of sweet foods are the main factors causing caries in elementary school students. Purpose: To determine the relationship between tooth brushing habits and consumption of high-sugar foods with the incidence of dental caries in elementary school children. Method: An analytical survey study with a cross-sectional design was conducted to analyze the relationship between risk factors and the incidence of dental caries in elementary school children. Results: The bivariate analysis yielded a p-value of 0.000 (p<0.05), meaning H0 was rejected and the hypothesis was accepted. This indicates a relationship between tooth brushing habits and consumption of high-sugar foods with the incidence of dental caries in elementary school children. Conclusion: There is a significant relationship between poor tooth brushing habits and consumption of high-sugar foods with an increased risk of dental caries. Suggestion: For future researchers, these results can be used as a reference, but by adding other methods or variables that are not yet in this study.   Keywords: Consumption of High-Sugar Foods; Dental Caries; Toothbrushing Habits.   Pendahuluan: Karies gigi adalah kondisi rusaknya jaringan gigi akibat aktivitas bakteri yang dipicu oleh kebersihan mulut yang buruk dan konsumsi makanan tinggi gula. Karies gigi yang terjadi pada anak usia sekolah dapat mengganggu aktivitas belajar karena menimbulkan rasa sakit dan menurunkan kepercayaan diri. Di Indonesia, angka kejadian karies gigi masih tinggi, termasuk di Sulawesi Utara. Kebiasaan menyikat gigi yang tidak teratur dan konsumsi makanan manis menjadi faktor utama penyebab karies pada siswa sekolah dasar. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menyikat gigi dengan konsumsi makanan tinggi gula terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar. Metode: Penelitian survei analitik dengan desain potong lintang untuk menganalisis hubungan faktor risiko dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar. Hasil: Analisis bivariat diperoleh p value sebesar 0.000 (p<0.05), artinya H0 ditolak maka hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan kebiasaan menyikat gigi dan konsumsi makanan tinggi gula terhadap kejadian karies gigi pada anak sekolah dasar. Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan menyikat gigi yang buruk dan konsumsi makanan tinggi gula dengan peningkatan risiko karies gigi. Saran: Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil ini sebagai referensi, namun dengan menambah metode lain atau dengan menambahkan variabel yang belum ada pada penelitian ini.   Kata Kunci: Karies Gigi; Kebiasaan Menyikat Gigi; Konsumsi Makanan Tinggi Gula.
Co-Authors ., Gabriella Amisi, Marsella D. Asep Rahman, Asep Asrifudin, Afnal Astari, Virginia Budi T. Ratag Canon, Fiqhi A. Chintya, Prasuthio Chreisye Mandagi, Chreisye Dampi, Denada Jihan Derek, Chintya Doda, Diana V.D. Febi Kolibu, Febi Ferry Firmansyah Golung, Aimar Daniel Grace Debbie Kandou Grace, Taroreh G Herman, Ulqiyah Nurhusna Ibur, Chikita Amanda Kasi, Olivia Agatha Kaunang, Wulan J. P. Kaunang, Wulan P.J Kawatu, Paul A T Kawatu, Paul A. Kawatu, Paul A. T Kawatu, Paul A.T Kawatu, Paul Artur Tennov Langi , Fima L. F. G. Londa, Putrisia Lotulung, Cindy C. Lotulung, Cindy Celine Lotulung, Megapresia Indri Lumintang, Fredlen Christo Sampouw Malonda, Nancy S. H Mamonto, Silviani Mamuko, Keysia M. Mandagi, Chreisye K. F. Mandagi, Chreisye Kardinalia Francisca Mandagi, Chreisye Kardinalia Fransisca Manganguwi, Sheryl Mantali, Arief Mantjoro, Eva M. Mantjoro, Eva. M. Manurung, Pebrina Maramis, Frilya I. Maukar, Veigy Maureen I. Punuh, Maureen I. Maya, Anugrah Menggasa, Evanly Relix Mokalu, Reinindo Aries Mokodompit, Pratiwi Monding, Faldano F. Moningka, Jessica S.Y. Nelwan, Ester Jeini Nelwan, Jeini E. Neu, Cicilia Nina, Nurhayati Pasongli, Anita Paul A.T. Kawatu Pelleng, Debora Pesiwarissa, Disha N. Polan, Tri Vanny Sampe Punuh, Maureen Irinne Rahayu Akili, Rahayu Rahayu H. Akili, Rahayu H. Rambolangi, Vincencius Rangga Wisesa Rawis, Gisela Irma Rewasan, Mariana Ricky C. Sondakh Rumagit, Holy C.N Rumambi, Euginia Firsty Ruru, Jessica Saliha, Jovi Sambeka, Rahelea Sambow, Triska T. Sekeon, Sekplin A.S. Sekeon, Sekplin S Sekplin A. S. Sekeon, Sekplin A. S. Selaindoong, Sefania J. Senduk, Miranda N.P. Seroy, Meywinsy Siagian, Friska Natasya Romauly Siampa, Jainer Pasca Sondakh, Ricky Constantyn Suhartoyo, Fitri Murnisari Sulaemana Engkeng, Sulaemana Supit, Muhammad Isra Alf L Talumewo, Olrike C. Tangkilisan, Jordi R. Abednego Tiku, Vicharie Tipa, Ericha Widya Tompodung, Vickly D.A. Tumbelaka, Oktaviany C. C. Tumurang, Marjes Tuwongkesong, Fadillah Walangitan, Rayn Christian Waworuntu, Pramatia Grayni Wenas, Crifianny Wenur, Claudeo Primus Wokas, Claudia Natalia Woodford B.S. Joseph, Woodford B.S. Wowor, Prisca Wulan P. J. Kaunang Wulan P.J. Kaunang Wulan Pingkan Julia Kaunang