Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Teknik

Perbandingan Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Dan Metode Manual Desain Perkerasan 2017 Pada Jalan A. Yani KM 101 Kabupaten Tapin Amin, Fatwa Muhammad; Surya, Adhi
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas perbandingan perhitungan tebal perkerasan lentur pada Jalan A. Yani Km 101 Kabupaten Tapin dengan menggunakan dua metode, yaitu Metode Analisa Komponen dan Metode Manual Desain Perkerasan 2017. Studi ini dilakukan untuk menganalisis tebal perkerasan yang paling efisien dan sesuai dengan kondisi jalan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebal perkerasan yang dihasilkan oleh Metode Manual Desain 2017 lebih efisien dibandingkan dengan Metode Analisa Komponen. Perhitungan lalu lintas harian rata-rata (LHR) dan CBR tanah dasar juga dilakukan untuk mendukung analisis ini. Metode Manual Desain 2017 menghasilkan tebal lapisan yang lebih tipis namun tetap memenuhi standar kekuatan dan ketahanan jalan, sehingga dapat menjadi alternatif yang lebih ekonomis dalam perencanaan perkerasan jalan.
Kajian Kebutuhan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) Di Jalan A Yani Km 4,5 Mesjid At-Taqwa Kota Banjarmasin Rahmatullah, GT. Muhammad Basyir; Surya, Adhi; Cahyadi, Hendra
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan salah satu fasilitas pejalan kaki yang ditempatkan sesuai dengan tingkat kebutuhan bagi pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan yang melintas pada ruas jalan yang bersangkutan. Jembatan penyeberangan orang (JPO) adalah proses evaluasi mendalam yang dilakukan untuk memahami kondisi, keamanan, kebutuhan, dan efisiensi jembatan yang digunakan untuk memfasilitasi lalu lintas pejalan kaki di suatu area tertentu. Jalan yang saya teliti terletak di A.Yani KM 4,5 yang dimana banyak pejalan kaki yang menyeberang, sedangkan pengendara yang ada di jalan tersebut relatif cepat, yang sering mengakibatkan kecelakaan terjadi. Jalan ini berklasifikasi kelas jalan Nasional, yang memiliki 2 jalur, 6 lajur, dan lebar yang tidak kurang dari 11 meter. Jalan ini merupakan jalan utama yang berada di Kalimantan Selatan, yang terletak di kota Banjarmasin. Pengujian dilakukan di jalan A Yani KM 4.5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan wawancara langsung yang dilakukan di lokasi penelitian di jalan A Yani KM 4.5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Berdasarkan hasil survey, wawancara, data kecelakaan lalu lintas dan perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa di jalan A.Yani KM 4.5 layak untuk dibuat jembatan penyeberangan orang (JPO).
Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik Dengan Tipe Polyethlene Terephthalate (PET) Sebagai Subsitusi Agregat Pada Campuran Aspal Berpori Maulana, Muhammad Dony; Surya, Adhi; Rachman, Tezar Aulia
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era globalisasi ini, penggunaan kemasan plastik tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah konsumsi plastik terus meningkat disetiap tahunnya. Namun, limbah plastik yang semakin menumpuk belum dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain sulit terurai dengan tanah, plastik juga apabila dibakar asap yang ditimbulkan dapat merusak kesehatan, proses pendaur-ulangan plastik pun hanya merubah plastik menjadi sesuatu yang baru yang ketika barang tersebut tidak terpakai lagi maka akan kembali menjadi sampah namun penelitian ini akan mencampurkan limbah plastik jenis PET pada aspal porus. Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur Teknik Sipil Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dimana campuran plastik dengan variasi presentase agregat kasar plastik (10%, 20%, dan 30%) disiapkan diuji menggunakan uji Marshall, Cantabro Loss, dan Permeabilitas. Jadi dari hasil penelitian ini semua variasi plastik PET yang memenuhi spesifikasi adalah nilai Stabilitas, Flow, Kekakuan, dan Cantabro Loss. Sedangkan Kadar Rongga dan Permeabilitas 20% dan 30% belum memenuhi spesifikasi AAPA 2004. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat persentase plastik PET pada aspal maka akan menutupi rongga pada benda uji aspal pori, namun sebalik nya semakin meningkat nya persentase plastik PET maka akan meningkat nya hasil dari Stabilitas, Kelelehan (Flow), dan Cantabro Loss pada benda uji aspal pori
Pembangunan Desa Berbasis Indeks Desa Membangun Di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut Surya, Adhi; Sulastini, Sulastini; Shaddiq, Syahrial
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep Indeks Desa Membangun (IDM) sendiri kemudian dijelaskan dalam Peraturan Kementrian Desa (Permendes) No. 2 Tahun 2016 tentang pola dan peta pengembangan pembangunan desa. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa konsep IDM terintegrasi dari beberapa kategori di dalamnya yang meiputi: Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL), dan Indeks Ketahanan Sosial (IKS). Dari ketiga faktor tersebut kemudian dijadikan sebagai referensi dalam proses pengukuran strata kemandirian dan kemajuan suatu desa. Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju Desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan Desa untuk mensejahterakan kehidupan Desa. Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa harus menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa. Dalam regulasi desa sendiri UU No. 6 Tahun 2014 juga telah memberikan sebuah stimulus dan mendukung percepatan agenda pembangunan desa (STIT et al., 2018). Hal yang menjadi titik fokus utamanya adalah masyarakat desa sebagai subjek pertama dan yang mendapatkan suatu perhatian akan adanya kemandirian masyarakat desa. Sehingga dari proses pembentukan masyarakat desa yang mandiri tersebutlah diharapkan akan memberikan implikasi-implikasi yang positif bagi masyarakat desa dan dapat meningkatk indeks pembangunan desanya. Indeks Desa Membangun memotret perkembangan kemandirian Desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan Dana Desa serta Pendamping Desa. Indeks Desa Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari Pemerintah sesuai dengan partisipasi Masyarakat yang berkorelasi dengan karakteristik wilayah Desa yaitu tipologi dan modal sosial. Untuk mengurangi jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri, masalah penting yang perlu diselesaikan adalah kemiskinan. Kemiskinan di sini selalu mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah Indonesia. Ini terjadi karena pemerintah telah menyadari pentingnya menyelesaikan masalah kemiskinan. Kegagalan menyelesaikan masalah ini akan mengakibatkan munculnya berbagai masalah sosial, ekonomi dan politik di masyarakat. Dalam konteks tipologi desa, Indeks Desa Membangun mengklasifikasi Desa dalam lima (5) status, yakni: “(i) Desa Sangat Tertinggal; (ii) Desa Tertinggal; (iii) Desa Berkembang; (iv) Desa Maju; dan (v) Desa Mandiri”. Dari kelima klasifikasi tersebut maka kini statrata desa sudah memiliki beberapa pembagian yang digunakan sebagai indikator atau parameter desa. Tipologi pembagian Indeks Desa Membangun (IDM) dapat dibagi ke beberapa hal seperti: “(1) desa sangat tertinggal: < 0,491; (2) desa tertinggal: > 0,491 dan < 0,599; (3) desa berkembang: > 0,599 dan < 0,707; (4) desa maju: > 0,707 dan < 0,815; dan (5) desa mandiri: > 0,815” (Suroso, 2019). Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan untuk menggambarkan sifat yang tepat dari gejala atau tanda-tanda selanjutnya perkembangan hubungan antara objek penelitian dengan fenomena sosial lainnya dalam data diperoleh dengan kajian pustaka, melalui dokumen-dokumen resmi yang mencatat keadaan yang terjadi dalam suatu objek penelitian, berupa majalah, hasil-hasil studi, tesis, maupun hasil survei dari berbagai instansi pemerintah maupun tidak (Novriando & Purnomo,2020). Studi kasus dalam pendekatan ini diadopsi dari Teorinya Sugiyono (2009) yang mengatakan bahwa studi dokumentasi merupakan salah satu metode kualitatif dengan menganalisa dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau orang lain. Studi dokumentasi sendiri merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti kualitattif dalam hal untuk memperoleh sudut pandang atau gambaran dari objek yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dengan cara pengumpulan data dengan menggunakan berbagai dokumen atau catatan yang mencatat keadaan konsep penelitian di dalam unit analisa yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Sumber data dapat berasal dari dokumen dokumentasi dari website Desa maupun hasil penelitian-penelitian terdahulu. Dalam hal analisis data penulis menggunakan analisis naratif untuk mengambarkan sebuah fenomena dan membedah mengenai inovasi yang dilakukan oleh Desa dalam melaksanakan pembangunan berbasis IDM. Desa di Kecamatan Bati-bati akan menjadi obyek penelitian dari judul penelitian "Studi Pembangunan Desa Berdasarkan IDM (Indeks Desa Membangun) Di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut.
ANALISIS UJI MUTU BETON K-250 DENGAN MUTU BETON CAMPURAN PENGGANTI AGREGAT KASAR DARI LIMBAH PLASTIK (PET) BERDASARKAN SNI 03-2834-2000 Saputra, Muhammad Rifky Aldi; Surya, Adhi; Perdana, Muhammad Gunawan
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah plastik telah menjadi masalah besar karena dampak negatifnya terhadap lingkungan. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), volume sampah Kalsel pada tahun lalu mencapai 50 ribu ton dan sebagian besar merupakan sampah plastik PET. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik campuran beton modifikasi agregat kasar plastik. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Bangunan Teknik Sipil Kampus Mohammad Alsiad Banjari Universitas Islam Kalimantan Selatan. Metode penelitiannya adalah campuran beton eksperimental dan mengandung proporsi agregat kasar plastik yang berbeda (0%, 3% dan 5%) disiapkan dan dilakukan uji tekanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian sampah plastik dengan material komposit efektif dalam upaya penggantian material komposit dengan sampah plastik. Pada penelitian ini, campuran yang mengandung agregat kasar limbah plastik termodifikasi 3% telah melampaui kepadatan yang disyaratkan yaitu 259,42 Kg/cm2, sedangkan campuran yang dimodifikasi sebesar 5% telah mencapai kepadatan yang disyaratkan yaitu 205,73 Kg/cm2. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan limbah plastik sebagai pengganti agregat dalam beton berpotensi meningkatkan kualitas beton tanpa mengorbankan kinerja struktural. Selain itu, studi ini menyoroti potensi solusi untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan dengan memasukkan sampah plastik ke dalam produk rumah tangga seperti beton.
KAJIAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN UJI MARSHALL MODIFIKASI AGREGAT HALUS DAN FILLER MENGGUNAKAN ABU CANGKANG SAWIT HASIL PEMBAKARAN MESIN BOILER PT AGRI BUMI SENTOSA Syukur, Abdus; Surya, Adhi; Cahyadi, Hendra
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 1 No. 2 (2024): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal merupakan material untuk membuat barang jalan raya; sebagai perkerasan jalan yang fleksibel, aspal menghasilkan produk akhir yang bagus dan nyaman. Untuk mengurangi kebutuhan aspal sebagai komponen utama, digunakan juga bahan campuran sifatnya yang dapat digunakan untuk mengurangi kelemahan yang ada pada aspal, seperti penggunaan serbuk gergaji abu cangkang. Campuran aspal Laston AC-BC dengan agregat halus kadar cangkang sawit 10%, 20%, dan filler 25%, 50% pada penelitian ini diganti dengan material abu cangkang sawit. Metodologi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin dengan menggunakan 12 benda uji, tiga variasi kadar aspal, dan tiga variasi persentase penggantian abu cangkang sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian agregat halus 10%, 20%, dan 25% dengan filler 25% dan 50%. Mengkaji nilai Marshall campuran aspal beton AC-BC dengan abu cangkang sawit dan mengetahui konsentrasi aspal ideal untuk varian kombinasi . Hasil dari pengujian Marshall didapatkan nilai stabilitas, flow, VIM, VMA, VFB, Density, dan Marshall Quotient di substitusi kadar 50% memenuhi spesifikasi, campuran yang tidak memenuhi spesifikasi yaitu nilai VIM 10% sebesar 6,87%, 20% sebesar 9,40%, melebihi batas maksimum dan nilai VFB dikadar 10%, sebesar 63,10%, 20% sebesar 54,79% tidak sampai batas minimum dan nilai VIM 25% sebesar 2,85% tidak sampai batas minimum.
Perbandingan Penggunaan Pasir Cempaka Banjarbaru, Pasir Pantai Takisung dan Pasir Sungai Barito Pada Agregat Halus Untuk Perkerasan Laston AC-WC Kumala, Melinda; Abdurrahman, Abdurrahman; Surya, Adhi
Jurnal Penelitian Teknik Vol. 2 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian Teknik
Publisher : Jurnal Penelitian Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspal merupakan bahan utama dalam perkerasan jalan. Aspal memiliki beberapa jenis, yaitu aspal alam, aspal keras, aspal cair, dan aspal modifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dimana campuran aspal dengan membandingkan variasi pasir Sungai Barito, Pasir Cempaka Banjarbaru dan pasir Pantai Takisung disiapkan untuk diuji menggunakan uji Marshall. Hasil penelitian dengan variasi pasir Sungai Barito, pasir Cempaka Banjarbaru dan pasir Pantai Takisung dengan mengamati sifat-sifat campuran aspal hasil dari pengujian marshall yang meliputi VMA, VIM, VFB, Stabilitas dan Flow maka dari hasil peneilitian ini didapat Kadar Aspal Optimum variasi pasir Sungai Barito yaitu 5,75%, Kadar Aspal Optimum variasi pasir Cempaka Banjarbaruy aitu 6,00%, Kadar Aspal Optimum variasi pasir Pantai Takisung yaitu 5,25% dan nilai Stabilitas variasi pasir Sungai Barito yaitu 1240,00 kg, nilai Stabilitas variasi pasir Cempaka Banjarbaru yaitu 1661,50 kg, nilai Stabilitas variasi pasir Pantai Takisung yaitu 1871,06 kg yang artinya telah memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 Divisi 6 revisi 2 untuk campuran beraspal Laston AC-WC.