Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN MELALUI KINERJA PERAWAT TERHADAP MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DI RSAU dr. SUKIRMAN LANUD ROESMIN NURJADIN PEKANBARU Mulyani, Indah Sri; Hartono, Budi; Renaldi, Reno; Ismainar, Hetty; Hamid, Abdurrahman
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37478

Abstract

Mutu pelayanan rumah sakit dinilai dari kepuasan pasien yang dicapai melalui layanan efektif dan efisien, serta dipengaruhi oleh kinerja perawat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kompetensi dan disiplin terhadap mutu pelayanan melalui kinerja perawat di RSAU dr. Sukirman Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan seluruh perawat (41 orang) sebagai populasi dan sampel melalui teknik purposive sampling. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner, dan analisis dilakukan dengan uji Outer dan Inner Model menggunakan SmartPLS. Hasil menunjukkan kompetensi memiliki pengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan (p-values 0,003), menegaskan bahwa kompetensi yang lebih tinggi meningkatkan mutu pelayanan. Sebaliknya, disiplin tidak berpengaruh signifikan (p-values 0,722). Kinerja perawat berpengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan (p-values 0,000), menguatkan bahwa kinerja yang baik meningkatkan mutu. Kompetensi juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (p-values 0,000), sementara disiplin tidak (p-values 0,769). Selain itu, kompetensi berpengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan melalui kinerja (p-values 0,000), sedangkan disiplin tidak menunjukkan pengaruh signifikan melalui kinerja (p-values 0,767). Kesimpulannya, peningkatan kompetensi perawat menjadi faktor kunci dalam meningkatkan mutu pelayanan melalui kinerja yang lebih baik. Penelitian ini memberikan wawasan bagi rumah sakit dan perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, mendukung perawatan berkualitas, dan pengalaman pasien yang lebih baik.
PERAN PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB) DALAM UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN KB DI KECAMATAN SIAK Anwar, Afridayani; Harnani, Yessi; Rany, Novita; Rahayu, Endang Purnawati; Hamid, Abdurrahman; Safrina, Dince
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47892

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan mengatur kelahiran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Provinsi Riau sendiri belum mencapai target nasional 70%, dengan kepesertaan KB hanya 64,3% pada 2022. Di Kecamatan Siak, terjadi penurunan kepesertaan KB dari 9.101 peserta (2021) menjadi 3.900 peserta (2023). Rendahnya cakupan KB disebabkan oleh kurangnya pemahaman, mitos kontrasepsi, faktor ekonomi, serta akses terbatas ke layanan KB. Peran Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sangat penting dalam edukasi, pendampingan, dan peningkatan partisipasi KB. Penelitian ini bertujuan agar diperolehnya informasi tentang peran Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dalam upaya peningkatan Cakupan KB di Kecamatan Siak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus di Kecamatan Siak Kabupaten Siak pada bulan Januari-Februari 2025. Penelitian ini melibatkan informan utama, yaitu Penyuluh KB (IU1) dan Penyuluh Lapangan KB (IU2), serta informan pendukung, termasuk Kepala Bidang KB (IP1), Akseptor KB (IP2), Kepala Puskesmas (IP3), dan Kader KB (IP4). Analisa data menggunakan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDM PLKB cukup mendukung melalui edukasi dan koordinasi lintas sektor, meskipun masih menghadapi tantangan budaya dan agama. Reward bagi PLKB belum terstruktur akibat keterbatasan anggaran, meskipun apresiasi seperti refreshing tahunan diberikan. Aksesibilitas alat kontrasepsi sangat baik, namun pemahaman masyarakat masih menjadi kendala yang diatasi melalui penyuluhan. Media digital dan cetak digunakan untuk sosialisasi, dengan pendekatan visual yang lebih interaktif.