Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia

PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN BAGI WANITA PESISIR DI DESA MERTAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Buhari, Nurliah; Waspodo, Saptono; Damayanti, Ayu Adhita; Rahman, Ibadur; Himawan, Mahardika Rizki
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.40

Abstract

Desa Mertak adalah salah satu dari 6 desa penyangga Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Secara geografis, Desa Mertak berbatasan langsung dengan dua teluk yaitu Teluk Awang dan Teluk Bumbang. Kedua teluk tersebut, merupakan habitat benih lobster dan ikan-ikan karang. Selain itu, sebelah Selatan dari kedua teluk tersebut adalah perairan Samudera Hindia yang merupakan daerah penangkapan untuk ikan-ikan pelagis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas wanita pesisir dalam memanfaatkan sumberdaya laut sekaligus memberikan keterampilan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dari pengembangan KEK Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Kegiatan dilakukan melalui 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan kordinasi dengan pemerintah desa dan melakukan diskusi dengan calon peserta terkait dengan waktu pelaksanaan dan lokasi pelatihan. Tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pelatihan terdiri dari pemaparan materi dan praktek pengolahan produk perikanan secara partisipatif. Tahap evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan peserta setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Peserta terlihat antusias dan aktif berpartisipasi selama pelatihan dilakukan. Para peserta merasa puas dengan produk yang dihasilkan baik dari segi rasa maupun tampilan. Peserta juga merasa mampu untuk membuat kedua produk tersebut secara mandiri. Namun demikian, wawancara setelah 2 bulan pelaksanaan pelatihan, para peserta belum pernah membuat kembali produk tersebut.
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MENJADI EKOBRIK UNTUK MENEKAN LAJU PENCEMARAN SAMPAH MIKROPLASTIK YANG MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP BIOTA PERAIRAN TELUK BUMBANG, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Rahman, Ibadur; Larasati, Chandrika Eka; Waspodo, Saptono; Gigentika, Soraya; Jefri, Edwin
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.82

Abstract

Sampah plastik merupakan permasalahan serius karena sifatnya yang sangat sulit terurai secara alami. Bentuk derifat dari sampah plastik yaitu sampah mikroplastik yang berukuran ≤ 5 mm. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat sejumlah konsentrasi plastik dalam tubuh organisme perairan, seperti: plankton, kekerangan, krustasea, dan ikan. Kandungan plastik pada hewan tersebut dapat dipindahkan ke hewan pemangsanya termasuk manusia dalam rantai makanan. Konsentrasi plastik pada tubuh manusia dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Masyarakat Teluk Bumbang sejatinya telah mengetahui dampak negatif sampah plastik yang dibuang ke laut, namun dalam prakteknya masih banyak dijumpai karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang membudaya. Pengabdian kepada masyarakat ini berupaya menambah kesadaran masyarakat mengenai ancaman sampah mikroplastik terhadap lingkungan dan biota perairan, serta mengenai solusi pengelolaan sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: (1) survei tentang pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap sampah plastik; (2) penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik; (3) pelatihan pembuatan ekobrik untuk mengurangi laju produksi sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri kelompok nelayan Teluk Bumbang dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagaian besar masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat sedangkan yang lainnya membuang sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik, masyarakat menunjukkan komitmennya untuk berhenti membuang sampah sembarangan dan berkomiten dalam upaya mengelola sampah plastik menjadi produk yang bernilai ekonomis, misalnya ekobrik
PENYULUHAN PENGGUNAAN DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa) UNTUK PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN KERAPU DI DESA BATU NAMPAR, KECAMATAN JEROWARU, LOMBOK TIMUR Setyowati, Dewi Nur'aeni; Diniarti, Nanda; Lestari, Dewi Putri; Rahman, Ibadur; Azhar, Fariq
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.131

Abstract

Pohon ketapang (Terminalia cattapa) merupakan pohon yang mudah ditemui di Indonesia. Pohon tersebut biasa digunakan sebagai tanaman pelindung. Selain sebagai pelindung, daun ketapang dapat digunakan untuk untuk menanggulangi penyakit pada ikan. Penduduk Desa Batunamapar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur telah aktif melakukan budidaya kerapu di Keramba Jaring Apung. Permasalahan dalam budidaya kerapu adalah serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian ikan dan menurunkan produksi ikan budidaya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah memberikan pengetahuan tentang penggunaan daun ketapang untuk menanggulangi penyakit pada ikan kerapu serta menerapkan teknologi yang tepat guna dan efisien dalam penaggulangan penyakit ikan kerapu di Desa Batunampar, Lombok Timur. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016 di Aula Kantor Desa Batu Nampar Selatan, Lombok Timur. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 23 peserta yang terdiri dari pembudidaya kerapu dan aparat desa. Peserta terlihat antusias dalam mendengarkan dan berdiskusi dalam pengabdian. Rekomendasi untuk kegiatan ke depan adalah perlu dilakukan optimasi perendaman dengan ekstrak ketapang dalam waktu hanya beberapa jam
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN BAGI WANITA PESISIR DI DESA MERTAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Buhari, Nurliah; Waspodo, Saptono; Damayanti, Ayu Adhita; Rahman, Ibadur; Himawan, Mahardika Rizki
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.40

Abstract

Desa Mertak adalah salah satu dari 6 desa penyangga Kawasan Ekonomi khusus (KEK) Mandalika. Secara geografis, Desa Mertak berbatasan langsung dengan dua teluk yaitu Teluk Awang dan Teluk Bumbang. Kedua teluk tersebut, merupakan habitat benih lobster dan ikan-ikan karang. Selain itu, sebelah Selatan dari kedua teluk tersebut adalah perairan Samudera Hindia yang merupakan daerah penangkapan untuk ikan-ikan pelagis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas wanita pesisir dalam memanfaatkan sumberdaya laut sekaligus memberikan keterampilan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dari pengembangan KEK Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Kegiatan dilakukan melalui 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan kordinasi dengan pemerintah desa dan melakukan diskusi dengan calon peserta terkait dengan waktu pelaksanaan dan lokasi pelatihan. Tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pelatihan terdiri dari pemaparan materi dan praktek pengolahan produk perikanan secara partisipatif. Tahap evaluasi dilakukan melalui wawancara dengan peserta setelah pelatihan selesai dilaksanakan. Peserta terlihat antusias dan aktif berpartisipasi selama pelatihan dilakukan. Para peserta merasa puas dengan produk yang dihasilkan baik dari segi rasa maupun tampilan. Peserta juga merasa mampu untuk membuat kedua produk tersebut secara mandiri. Namun demikian, wawancara setelah 2 bulan pelaksanaan pelatihan, para peserta belum pernah membuat kembali produk tersebut.
PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK MENJADI EKOBRIK UNTUK MENEKAN LAJU PENCEMARAN SAMPAH MIKROPLASTIK YANG MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP BIOTA PERAIRAN TELUK BUMBANG, KABUPATEN LOMBOK TENGAH Rahman, Ibadur; Larasati, Chandrika Eka; Waspodo, Saptono; Gigentika, Soraya; Jefri, Edwin
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i1.82

Abstract

Sampah plastik merupakan permasalahan serius karena sifatnya yang sangat sulit terurai secara alami. Bentuk derifat dari sampah plastik yaitu sampah mikroplastik yang berukuran ≤ 5 mm. Berbagai penelitian menunjukkan terdapat sejumlah konsentrasi plastik dalam tubuh organisme perairan, seperti: plankton, kekerangan, krustasea, dan ikan. Kandungan plastik pada hewan tersebut dapat dipindahkan ke hewan pemangsanya termasuk manusia dalam rantai makanan. Konsentrasi plastik pada tubuh manusia dapat memicu pertumbuhan sel kanker yang mengancam kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Masyarakat Teluk Bumbang sejatinya telah mengetahui dampak negatif sampah plastik yang dibuang ke laut, namun dalam prakteknya masih banyak dijumpai karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang membudaya. Pengabdian kepada masyarakat ini berupaya menambah kesadaran masyarakat mengenai ancaman sampah mikroplastik terhadap lingkungan dan biota perairan, serta mengenai solusi pengelolaan sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: (1) survei tentang pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap sampah plastik; (2) penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik; (3) pelatihan pembuatan ekobrik untuk mengurangi laju produksi sampah plastik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dihadiri kelompok nelayan Teluk Bumbang dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagaian besar masyarakat masih membuang sampah di sembarang tempat sedangkan yang lainnya membuang sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara). Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ancaman sampah plastik, masyarakat menunjukkan komitmennya untuk berhenti membuang sampah sembarangan dan berkomiten dalam upaya mengelola sampah plastik menjadi produk yang bernilai ekonomis, misalnya ekobrik
PENYULUHAN PENGGUNAAN DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa) UNTUK PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN KERAPU DI DESA BATU NAMPAR, KECAMATAN JEROWARU, LOMBOK TIMUR Setyowati, Dewi Nur'aeni; Setyowati, Dewi Nur’aeni; Diniarti, Nanda; Lestari, Dewi Putri; Rahman, Ibadur; Azhar, Fariq
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v1i2.131

Abstract

Pohon ketapang (Terminalia cattapa) merupakan pohon yang mudah ditemui di Indonesia. Pohon tersebut biasa digunakan sebagai tanaman pelindung. Selain sebagai pelindung, daun ketapang dapat digunakan untuk untuk menanggulangi penyakit pada ikan. Penduduk Desa Batunamapar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur telah aktif melakukan budidaya kerapu di Keramba Jaring Apung. Permasalahan dalam budidaya kerapu adalah serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian ikan dan menurunkan produksi ikan budidaya. Tujuan kegiatan pengabdian adalah memberikan pengetahuan tentang penggunaan daun ketapang untuk menanggulangi penyakit pada ikan kerapu serta menerapkan teknologi yang tepat guna dan efisien dalam penaggulangan penyakit ikan kerapu di Desa Batunampar, Lombok Timur. Kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2016 di Aula Kantor Desa Batu Nampar Selatan, Lombok Timur. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 23 peserta yang terdiri dari pembudidaya kerapu dan aparat desa. Peserta terlihat antusias dalam mendengarkan dan berdiskusi dalam pengabdian. Rekomendasi untuk kegiatan ke depan adalah perlu dilakukan optimasi perendaman dengan ekstrak ketapang dalam waktu hanya beberapa jam