Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological

Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana Kulit Nanas (Ananas comosus) Terhadap Bakteri Staphylococus aureus Dan Escherichia coli Ulfah, Mariam; Hadi, Ismanurrahman; oliviana, Resya
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i1.403

Abstract

Kulit nanas (Ananas comosus) di Indonesia umumnya hanya dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal kulit nanas memiliki senyawa kimia yang berpotensi sebagai antibakteri. Kulit nanas mengandung senyawa flavonoid, tanin, vitamin C, karotenoid, alkaloid, terpenoid dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder fraksi n-heksana kulit nanas dan melakukan uji antibakteri terhadap fraksi n-heksana kulit nanas. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, kulit nanas diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian di fraksinasi dengan metode partisi menggunakan pelarut n-heksan. Fraksi n-heksana dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% kemudian diuji antibakterinya. Kloramfenikol digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi n-heksana kulit nanas mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid. Hasil uji antibakteri fraksi n-heksana kulit nanas menunjukkan bahwa fraksi n-heksana kulit nanas dengan konsentrasi 75% dapat menghambat bakteri S. aureus dengan nilai zona hambat 12 mm dan terhadap bakteri E. coli dengan zona hambat 12 mm dimana aktivitas antibakteri ini dikategorikan kuat. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kulit nanas memiliki potensi yang sangat baik sebagai agen antibakteri dari bahan alam.   ABSTRACTPineapple peel (Ananas comosus) in Indonesia is commonly discarded as waste; however, it contains chemical compounds that have potential as antibacterial agents. Pineapple peel contains flavonoids, tannins, vitamin C, carotenoids, alkaloids, terpenoids, and saponins. This study aims to identify the secondary metabolite compounds in the n-hexane fraction of pineapple peel and to conduct antibacterial tests on this fraction. The research was experimental; pineapple peel was extracted using maceration with 96% ethanol as the solvent, followed by fractionation using n-hexane. The n-hexane fractions at concentrations of 25%, 50%, and 75% were then tested for antibacterial activity. Chloramphenicol served as a positive control, and DMSO as a negative control. Antibacterial testing was performed using the disc diffusion method. The results indicated that the n-hexane fraction of pineapple peel contains alkaloids, flavonoids, saponins, and terpenoids. Antibacterial testing of the n-hexane fraction showed that the 75% concentration inhibited S. aureus and E. coli bacteria with zones of inhibition measuring 12 mm, indicating strong antibacterial activity. This study demonstrates that pineapple peel has great potential as a natural antibacterial agent.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ASETON KULIT NANAS MADU (Ananas comosus (L) merr) Hadi, Ismanurrahman; Alfayyasy, Akhmad Irfan; Ulfah, Mariam
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v5i2.409

Abstract

Kulit nanas madu (Ananas comosus (L) merr) merupakan limbah dari kulit nanas yang sering tidak termanfaatkan. Kulit nanas madu diketahui kaya akan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan yang mampu melindung kulit dari paparan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak aseton kulit nanas madu menjadi sedian topikal sabun mandi padat. Kulit nanas madu diekestrak menggunakan pelarut aseton, lalu diujikan kandungan fitokimianya. Hasil skrining fitokimia menunjukan ekstrak aseton kulit nanas madu positif mengandung flavonoid, saponin, alkaloid dan tanin. Ekstrak diformulasikan menjadi sabun mandi padat dengan konsentrasi 0% (F1), 1% (F2), 3% (F3) ekstrak. Hasil evaluasi menunjukkan karakteristik fisik sabun padat memiliki bentuk padatan solid disertai aroma khas nanas. Selain itu, hasil uji pH dan stabilitas busa berada pada rentang yang baik (pH 9; stabilitas busa selama 5 menit). Meskipun begitu, hasil uji homogenitas menunjukkan adanya ketidakhomogenitasan pada semua rentang konsentrasi. Pada uji kesukaan semua responden menunjukkan adanya kecenderungan suka pada fomula F2. Hasil yang didapat menunjukan formula terbaik dan paling disukai konsumen adalah pada kadar zat aktif 1%.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Aseton Kulit Nanas Madu (Ananas comosus (L) Merr.) Menggunakan Metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-picilhidrazyl) Hadi, Ismanurrahman; Prihatiningsih, Sherly; Ulfah, Mariam
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i1.411

Abstract

Antioksidan memegang peranan yang sangat penting dalam kesehatan tubuh manusia karena mampu mencegah atau menetralkan reaksi oksidatif yang melibatkan radikal bebas. Salah satu buah yang berpotensi sebagai antioksidan adalah nanas madu (Ananas comosus (L) Merr.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengujikan aktivitas antioksidan dari kulit nanas madu menggunakan metode 2,2-Diphenyl-1-picilhidrazyl (DPPH). Ekstraksi kulit nanas madu dilalakukan dengan pelarut aseton. Setelah itu ekstrak diidentifikasi senyawa fitokimianya meliputi golongan flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak aseton kulit nanas madu positif mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Pengujian lanjutan dilakukan untuk mengujikan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapat ekstrak aseton kulit nanas madu memiliki nilai IC50 sebesar 42,75mg/mL. Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak kulit nanas madu memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne DAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Irawan, Ade; Ulfah, Mariam; Fadillah, Aulia Nur Indri
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 5 No. 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v5i2.420

Abstract

The goal of this research is to find out the capability of tamarind leaf ethanol extract (Tamarindus indica Linn) to inhibit the maturationof Propiomibacterium acnes and Pseudomonas aeruginosa bacteria as well as the optimal concentration of tamarind leaf extract that can do so. Using 96% ethanol as a solvent, maceration was used for extraction. Antibacterial activity testing uses the agar diffusion method by means of discs. According to studies on the antibacterial action of tamarind leaf ethanol extract opposed tothe bacteria Propionibacterium acne and Psedomonas aeruginosa, at a concentration of 20%, the extract can already block the development of bacteria in the medium range, while at a concentration of 80%, the extract can inhibit bacterial growth in the strong category. The one-way anova method and the LSD test were used to examine the antibacterial activity test findings. According to Anova data, the test bacteria were suppressed at doses of 20%, 40%, 60%, & 80%. Effective concentrations to inhibit Propionibacterium acne bacteria and Pseudomonas aeruginosa bacteria at concentrations of 20%, 40%, 60%, & 80%. The measurement of the area of bacterial growth inhibition increases with tamarind leaf extract concentration. Flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, and steroids can be found in tamarind leaf ethanol extract. Tamarind leaf ethanol extract has antibacterial activity against Propionicaterium acne and Pseudomonas aeruginosa bacteria and has an inhibition zone at 80% concentration with an average diameter of 25.83 cm and 17.66 cm.
Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanolik Bunga Kenanga (Cananga odorata) Terhadap Bakteri Di Tangan Ulfah, Mariam; Putra, Teguh Adiyas; Permatasari, Nova
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v6i2.426

Abstract

Bunga kenanga memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berupa flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki sifat antibakteri yang positif. Melalui kontak fisik, tangan dapat terpapar oleh berbagai jenis patogen seperti bakteri yang dapat berdampak pada kesehatan. Salah satu cara yang umum dan mudah untuk menjaga kebersihan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan dan menguji aktivitas antibakteri dalam bentuk sabun cair antiseptik yang mengandung ekstrak etanol dari bunga kenanga. Bunga kenanga diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Ekstrak etanol dari bunga kenanga tersebut kemudian digunakan untuk membuat sabun cair antiseptik dengan variasi konsentrasi yaitu 0%, 2%, 2,5%, dan 3%. Evaluasi terhadap sediaan sabun cair antiseptik meliputi pengujian organoleptik, homogenitas, pH, dan tingkat kebusaannya. Hasil dari pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode replikasi pada media nutrient agar dengan variasi konsentrasi yang sama seperti sebelumnya, dan sabun merek X digunakan sebagai kontrol positif. Hasil pengujian antibakteri menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri berturut-turut untuk konsentrasi 0%, 2%, 2,5%, dan 3% adalah 64, 56, 49, 38, dan 33 koloni. Analisis statistik One Way Anova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005 (p<0,05), mengindikasikan bahwa efek dari penambahan ekstrak etanol bunga kenanga pada sabun cair antiseptik memiliki efektivitas antibakteri yang signifikan.