Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

PELATIHAN ADVOKASI DAN TEKNIK WAWANCARA PADA PENGURUS LEMBAGA BANTUAN HUKUM SEBAGAI PENGABDI MASYARAKAT Sitompul, Rina Melati; Batoebara, Maria Ulfa; Pulungan, Muhammad Asri; Suyani, Erni
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v1i2.575

Abstract

UU Bantuan Hukum telah memberikan akses bagi LBH/LKBH Kampus Fakultas Hukum dalam melakukan peranan dalam memberikan bantuan hukum bagi masyarkat marginal, begitu juga halnya Surat MA No.MA/SEK/034/II/2003 tentang Ijin Praktek Bantuan Hukum Bagi Lembaga Hukum Fakultas/Sekolah Tinggi Hukum yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan Tinggi di seluruh Indonesia semakin memudahkan LBH/LKBH kampus untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat. Pengabdian Masyarakat dalam wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai aktualisasi dari Pasal 20 ayat (2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, perlu didorong untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan LBH/LKBH turut andil dalam poses pengabdian kepada masyarakat. Pengurus LBH/LKBH dibeberapa kampus cukup banyak melibatkan mahasiswa akhir sebagai para legal dalam mendampingi para pencari keadilan. Melalui Pelatihan Advokasi dan Teknik Wawancara pada pengurus LBH/LKBH Fakultas Hukum Universitas di Medan diupayakan bagaimana mendorong keterlibatan mahasiswa-mahasiswa akhir yang tergabung dalam pengurus LBH/LKBH mampu melakukan peran dan fungsinya dalam melakukan pendampingan hukum dan pemberi bantuan hukum bagi masyarakat
Sosialisasi Pada Orang Tua Tentang Pentingnya Produk Halal Melalui Pendekatan Komunikasi Interaktif di Desa Kolam, Kec.Perc. Sei Tuan, Kab. Deli Serdang Suyani, Erni; Zuliah, Azmiati; Nuraflah, Cut Alma
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v1i1.530

Abstract

Desa Kolam dapat dikategorikan termasuk Desa yang masih tertinggal dari aspek pendidikan, kekurangan informasi dari ajaran-ajaran Islam menyebabkan mereka minim pengetahuan khususnya tentang makan halal yang mereka konsumsi disisi lain mendeteksi apakah makanan tersebut sudah berkategori halal, mulai dari cara mendapatkannya, cara mengelolanya dan materinya adalah hal yang sangat urgen juga untuk disosialisasikan, bagi sebagahagian masyarakat di Desa Kolam bahwa makanan dikategorikan halal hanya jika materi nya halal, sarat lain tidak menjadi persoalan. Oleh karena itu sangatlah menjadi hal yang penting untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan kontribusi dalam bentuk edukasi dan sosialisasi tentang produk makanan hala dan regulasi yang berkaitan dengan itu khususnya tentang kewajiban memperhatikan labelisasi halal pada setiap kemasan produk makanan. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah bagaimana mengenalkan dan mendidik anggota keluarga terhadap pentingnya memilih produk makanan halal, karena dalam sistem pendidkan Islam, Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi generasi muslim, karena disanalah anak mulai mengenal segala sesuatunya hingga mereka menjadi tahu dan mengerti. Konsep Halal berarti diperbolehkan atau diijinkan dalam agama Islam (Alquran Surat Albaqarah 168-169). kegiatan ini dilakukan dengan metode cerama, diskusi dan pemberian quisioner. Maka hasil yang didapat dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang edukasi produk makanan halal bagi orang tua melalui pendekatan komunikasi interaktif adalah bahwa sangatlah penting bagi orang tua untuk memberikan arahan, nasehat atau bimbingan  kepada anak-anak tentang makanan yang halal khususnya bagi umat muslim melalui komunikasi intraktif dengan menggunakan tiga pendekatan, yang pertama memberikan informasi produk halal, yang kedua dengan cara persuasif yaitu keterampilan mengolah pesan yang menarik baik verbal atau non verbal sehingga anak senang berkomunikasi dengan orang tua, dan yang ketiga adalah dengan koarsif atau tindakan yang tegas
PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA MASYARAKAT DESA BANDAR KHALIPAH Suyani, Erni; Batoebara, Maria Ulfa; Aqsho, M.; Nasution, Farida Hanum
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1034

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak. Untuk pencegahan telah diupayakan oleh pemerintah Desa Bandar Khalipah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Kader Pemberdayaan Masyarakat, yaitu membentuk kader posyandu. Faktor yang menyebabkan kinerja kader posyandu dirasakan kurang optimal dan memadai, salah satunya adalah terkait masalah pemahaman tentang gizi balita dan ibu hamil kemudian pelayanan yang benar kepada masyarakat seperti melakukan penimbangan berat badan bayi, pengukuran lingkar kepala, dan panjang bayi yang benar, mencatat kartu menuju sehat (KMS), pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu menyusui. Peningkatan kapasitas kader posyandu merupakan penguatan edukasi kesehatan yang dapat meningkatan pengetahuan kondisi individu, keluarga, dan masyarakat saat memelihara kondisi sehat dan berperan aktif untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat di mulai dari observasi pra kegiatan, beraudiensi dengan mitra, memulai melakukan edukasi sebagai peningkatan kapasitas kader posyandu yang didalamnya ada pemaparan materi dan diskusi, evaluasi dan monitoring. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan pemahaman tentang gizi balita dan ibu hamil dilihat dari monitoring kegiatan pada tanggal 26 November 2020, kader posyandu mampu menjelaskan pentingnya mengikuti kegiatan posyandu tiap bulannya, guna melihat perkembangan kesehatan balita dan ibu hamil menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal, mitra juga sudah mampu untuk menimbang berat dan mengukur lingkar kepala bayi dengan baik. Pengisian KMS pun sudah ditulis dengan tepat, ini menandakan adanya peningkatan kemampuan dan ketrampilan kader posyandu