Pembelajaran geografi di tingkat SMA, khususnya pada materi abstrak seperti litosfer dan batuan, sering mengalami kendala akibat pendekatan konvensional yang minim pengalaman langsung. Penelitian ini mengkaji pengaruh model pembelajaran experiential learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas X di SMAN 16 Surabaya melalui kegiatan praktikum batuan yang mengikuti empat tahapan pembelajaran Kolb: pengalaman konkret, refleksi, konseptualisasi, dan eksperimen aktif. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain eksperimen semu, hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan antara nilai pretest dan posttest. Peserta didik dengan gaya belajar converging dan assimilating mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibanding gaya lainnya. Selain meningkatkan pemahaman konseptual, model ini juga mendorong keterlibatan aktif dan koneksi materi dengan kehidupan nyata.