Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Aulad : Journal on Early Childhood

Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak Usia Dini Dengan Gejala ADHD Nurputeri, Recka Andhara; Djoehaeni, Heny; Romadona, Nur Faizah
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 7 No. 3 (2024): September-December 2024
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v7i3.772

Abstract

Peran orang tua sangat signifikan dalam membantu anak-anak dengan ADHD untuk mengelola gejalanya dan beradaptasi dalam lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran orang tua dalam mendampingi anak usia dini dengan gejala ADHD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang terkumpul dianalisis secara tematik untuk mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pengalaman dan strategi yang diterapkan oleh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan ADHD cenderung memiliki kesulitan dalam bersosialisasi, sering kali lebih suka bermain sendiri, serta mengalami tantangan dalam bermain kelompok. Upaya terapi yang diterapkan berupa modifikasi perilaku melalui penguatan positif, seperti pemberian hadiah atas perilaku yang sesuai dan hukuman yang edukatif, terbukti efektif dalam mengurangi gejala hiperaktif. Selain itu, aktivitas fisik seperti bermain di luar rumah menjadi salah satu cara yang efektif untuk membantu anak dalam mengatasi emosinya. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya dukungan lingkungan dan edukasi kepada masyarakat terkait ADHD, serta perlunya peran aktif orang tua dalam memberikan terapi dan dukungan emosional yang konsisten kepada anak.
Permainan Inklusif: Solusi untuk Anak dengan Keterlambatan Perkembangan Emosi Nurussakinah, Thiana; Romadona, Nur Faizah
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 7 No. 3 (2024): September-December 2024
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v7i3.843

Abstract

Anak usia dini memiliki karakteristik bermain yang dominan, sehingga bermain menjadi metode penting untuk mendukung perkembangan mereka. Permainan inklusif, yang melibatkan anak-anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus, memberikan kesempatan untuk mematahkan stereotip, membangun persahabatan, dan meningkatkan keterampilan sosial serta emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana permainan inklusif dapat memfasilitasi kegiatan bermain dan belajar yang menyenangkan sekaligus mendukung terapi kuratif dan rehabilitatif bagi anak-anak dengan keterlambatan emosi. Penelitian ini dilakukan dengan meninjau literatur dari penelitian sebelumnya, artikel ini membahas manfaat, tantangan, serta hasil dari penerapan permainan inklusif. Temuan memperlihatkan kalau anak-anak dengan keterlambatan emosi yang berpartisipasi pada program permainan inklusif menyadari dalam memahami dan mengekspresikan emosi mereka, keterampilan sosial, serta interaksi positif dengan teman sebaya. Permainan inklusi dan terapi bermain saling berkaitan sebagai solusi kuratif dan rehabilitatif untuk anak usia dini dengan keterlambatan emosi.  Penelitian ini merekomendasikan pendekatan permainan inklusif sebagai strategi efektif bagi pendidik dalam mendukung pembelajaran dan perkembangan anak berkebutuhan khusus.  
Komunikasi Interpersonal Guru Taman Kanak-kanak Luar Biasa dalam Mengenalkan Emosi Kepada Anak Usia Dini dengan Autisme Prasasti, Putri; Romadona, Nur Faizah
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 8 No. 2 (2025): May-Agustus 2025
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v8i2.946

Abstract

Komunikasi interpersonal yang efektif antara guru dan anak autis merupakan kunci keberhasilan dalam proses pengembangan anak, khususnya dalam mengenalkan emosi kepada anak autism. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal guru TK-LB (Luar Biasa) dalam mengenalkan emosi kepada anak autis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan informan yaitu guru TK-LB. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa, komunikasi interpersonal guru dalam mengenalkan emosi kepada anak autis yaitu menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, berikan pujian kepada anak, menggunakan alat bantu visual seperti kartu bergambar atau buku cerita bergambar, dan berdiskusi sederhana dengan menanyakan perasaan anak. Implikasi penelitian ini yaitu guru dapat memperoleh panduan praktis tentang cara menggunakan bahasa verbal dan nonverbal, ekspresi wajah, dan media visual untuk membantu anak memahami dan mengekspresikan emosi.
Sibling Rivalry dan Implikasinya terhadap Perkembangan Anak Usia Dini di Keluarga Muda Pendidikan Rendah Aziza, Ismi; Syaodih, Ernawulan; Romadona, Nur Faizah
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 8 No. 2 (2025): May-Agustus 2025
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v8i2.1221

Abstract

Sibling rivalry merupakan isu penting dalam dinamika keluarga yang berdampak langsung pada perkembangan emosional, sosial, dan psikologis anak. Persaingan ini umumnya dipicu oleh pola asuh tidak adil, perbedaan gender, dan jarak kelahiran yang terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna sibling rivalry berdasarkan pengalaman orang tua dalam konteks keluarga muda dengan pendidikan rendah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi literatur. Data dikumpulkan melalui pencarian sistematis dan dianalisis secara tematik berdasarkan subjek, temuan, dan keterkaitan antar artikel. Hasil menunjukkan bahwa sibling rivalry cenderung lebih intens pada anak-anak yang diasuh secara otoriter atau permisif, serta pada keluarga dengan keterbatasan pendidikan. Rivalitas ini dapat menyebabkan stres, agresivitas, dan gangguan relasi sosial pada anak. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya penguatan pengetahuan dan keterampilan pengasuhan, terutama bagi orang tua muda.