Lama rawat inap merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan rumah sakit. Faktor gizi, termasuk penurunan berat badan, dapat mempengaruhi durasi perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hasil screening penurunan berat badan dengan lama rawat inap pasien di Rumah Sakit Umum Puri Husada Tembilahan. Penelitian menggunakan desain kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 31 pasien rawat inap di ruang interne pada periode 18 Juni–1 Juli 2025. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 responden (51,61%) mengalami penurunan berat badan tidak signifikan (<5% dalam 6 bulan) dan 15 responden (48,39%) mengalami penurunan berat badan signifikan (≥5% dalam 6 bulan). Hasil uji chi-square diperoleh p-value = 0,366 (p>0,05), OR = 1,929 (95% CI: 0,462–8,053), yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang menghasilkan antara hasil screening penurunan berat badan dengan lama rawat inap. Disimpulkan bahwa penurunan berat badan tidak berhubungan secara signifikan dengan lama rawat inap di RSUD Puri Husada Tembilahan. Rumah sakit diharapkan meningkatkan pemantauan gizi pasien melalui pemeriksaan berkala agar risiko malnutrisi dapat dicegah lebih dini