Latar Belakang: Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Salah satu agen penyebab diare adalah Shigella flexneri. Berdasarkan penelitian yang ada, kesum memiliki potensi untuk dijadikan sebagai pengobatan alternatif infeksi bakteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi metanol daun kesum (Polygonum minus Huds.) sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Shigella flexneri. Metodologi: Daun kesum diesktraksi secara maserasi dengan pelarut metanol, kemudian difraksinasi dengan pelarut metanol. Fraksi yang diperoleh, diskrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakterinya dengan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 1,25%, 2,5%, 5%, dan 10%. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin 5µg/sumuran dan kontrol negatif menggunakan DMSO 10%. Hasil: Fraksi metanol daun kesum mengandung senyawa fenol, flavonoid, tanin dan terpenoid. Fraksi metanol daun kesum memiliki aktivitas terhadap Shigella flexneri pada konsentrasi 5% dan 10%. Konsentrasi 10% menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar daripada konsentrasi yang lainnya, tetapi siprofloksasin 5µg memiliki aktivitas antibakteri lebih baik bila dibandingkan dengan konsentrasi 10%. Kesimpulan: Fraksi metanol daun kesum memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Shigella flexneri pada konsentrasi 5% dan 10%.