Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrotek Tropika

PENGARUH GULUDAN DAN PUPUK ORGANONITROFOS TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI PADA PERTANAMAN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) MUSIM TANAM KEENAM Ropiyanto, Ahmad; Banuwa, Irwan Sukri; Aini, Septi Nurul; Afandi, Afandi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5904

Abstract

Ubi kayu dianggap sebagai tanaman yang menguruskan tanah, karena banyak mengambil unsur hara dan dianggap kurang mampu melindungi tanah dari pukulan air hujan sehingga menjadikan lahan ubi kayu peka terhadap erosi. Tindakan konservasi tanah berupa pembuatan guludan dan pemberian pupuk organonitrofos merupakan upaya untuk mengurangi laju aliran permukaan dan erosi khususnya pada lahan pertanaman singkong varietas Gajah (Manihot esculenta Crantz). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh guludan dan pupuk organonitrofos terhadap aliran permukaan dan erosi pada pertanaman singkong. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari hingga Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 2 x 2, dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 satuan percobaan. Faktor pertama adalah tindakan konservasi yang terdiri dari G1 (guludan searah lereng) dan G2 (guludan memotong lereng), dan faktor kedua meliputi pemberian pupuk organik organonitrofos yang terdiri dari P0 (tanpa pupuk organonitrofos) dan P1 (pupuk organonitrofos dengan dosis 40 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan guludan memotong lereng lebih baik dalam mengurangi aliran permukaan dan erosi dibandingkan guludan searah lereng pada pertanaman singkong Gajah. Aliran permukaan 279,44 mm menjadi 213,68 mm (23,53%) dan erosi 35,30 ton ha-1 menjadi 9,54 ton ha-1 (72,97%). Selain itu, Pemberian pupuk organonitrofos 40 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih baik dalam mengurangi aliran permukaan dan erosi dibandingkan tanpa pupuk organonitrofos. Aliran permukaan 286,42 mm menjadi 206,69 mm (27,83%) dan erosi 27,19 ton ha-1 menjadi 17,65 ton ha-1(35,08%). 
PENGARUH GULUDAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP KEHILANGAN HARA DAN C-ORGANIK AKIBAT EROSI PADA PERTANAMAN SINGKONG (MANIHOT ESCULANTA CRANTZ) TAHUN KEDELAPAN Janata, Muhammad Frayoga; Banuwa, Irwan Sukri; Aini, Septi Nurul; Afandi, Afandi; Afrianti, Nur Afni
Jurnal Agrotek Tropika Vol 13, No 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025 (ON PROGRESS)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.10647

Abstract

Singkong varietas gajah (Manihot esculanta Crantz) merupakah ialah satu varietas dari banyaknya umbi singkong yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Upaya konservasi tanah dilaksanakan dengan cara penggunaan guludan dan pengaplikasian pupuk guna menghambat erosi dan lajunya aliran permukaan dengan harapan mampu meminimalisir hilangnya unsur hara pada tanah. Penelitian ini bertujuan guna melihat dampak penggunaan guludan dan pengaplikasian pupuk dalam hilangnya unsur hara dan C-organik yang disebabkan oleh erosi. Penelitian dijalankan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung sejak bulan Februari sampai November  2022. Penelitian ini menerapkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu penggunaan guludan dan pemupukan yang dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian memperlihatkan jika penggunaan guludan memotong lereng (G2) mempunyai hasil yang lebih baik dalam meminimalisir kehilangan hara dan C-organik akibat terjadinya erosi dibanding dengan penggunaan guludan mengikuti arah lereng (G1). Perlakuan pemberian  pupuk (P1) memberikan hasil yang lebih baik dalam menghambat kehilangan hara dan C-organik dibanding dengan tanpa pemberian pupuk (P0) akibat erosi. Hubungan antara penggunaan guludan dan pemupukan memiliki nilai tidak berpengaruh nyata pada setiap variabel yang diamati.
PENGARUH GULUDAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP KEHILANGAN HARA DAN C-ORGANIK AKIBAT EROSI PADA PERTANAMAN SINGKONG (MANIHOT ESCULANTA CRANTZ) TAHUN KEDELAPAN Janata, Muhammad Frayoga; Banuwa, Irwan Sukri; Aini, Septi Nurul; Afandi, Afandi; Afrianti, Nur Afni
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.10647

Abstract

Singkong varietas gajah (Manihot esculanta Crantz) merupakah ialah satu varietas dari banyaknya umbi singkong yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Upaya konservasi tanah dilaksanakan dengan cara penggunaan guludan dan pengaplikasian pupuk guna menghambat erosi dan lajunya aliran permukaan dengan harapan mampu meminimalisir hilangnya unsur hara pada tanah. Penelitian ini bertujuan guna melihat dampak penggunaan guludan dan pengaplikasian pupuk dalam hilangnya unsur hara dan C-organik yang disebabkan oleh erosi. Penelitian dijalankan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung sejak bulan Februari sampai November  2022. Penelitian ini menerapkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor yaitu penggunaan guludan dan pemupukan yang dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian memperlihatkan jika penggunaan guludan memotong lereng (G2) mempunyai hasil yang lebih baik dalam meminimalisir kehilangan hara dan C-organik akibat terjadinya erosi dibanding dengan penggunaan guludan mengikuti arah lereng (G1). Perlakuan pemberian  pupuk (P1) memberikan hasil yang lebih baik dalam menghambat kehilangan hara dan C-organik dibanding dengan tanpa pemberian pupuk (P0) akibat erosi. Hubungan antara penggunaan guludan dan pemupukan memiliki nilai tidak berpengaruh nyata pada setiap variabel yang diamati.