Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap Q.S. Al-Hujurat/49:13 dan hadis tentang keragaman melalui penerapan model pembelajaran kontekstual di kelas IV SDN 7 Pesisir Situbondo. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I hanya 35% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus II terjadi peningkatan dengan 70% siswa mencapai KKM, dan pada siklus III seluruh siswa (100%) berhasil mencapai KKM dengan hasil yang optimal. Penerapan model pembelajaran kontekstual terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, diskusi kelompok, dan simulasi peran (role play) mampu meningkatkan partisipasi aktif siswa, pemahaman konsep, serta kemampuan berkolaborasi. Dengan demikian, model pembelajaran kontekstual dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk mengajarkan konsep keragaman dan toleransi. This study aims to enhance students' understanding of Q.S. Al-Hujurat/49:13 and the Hadith on diversity through the implementation of a contextual learning model in Grade IV at SDN 7 Pesisir. This research utilizes the Classroom Action Research (CAR) method conducted in three cycles, each consisting of planning, implementation, observation, and reflection phases. Results indicate that in Cycle I, only 35% of students met the Minimum Mastery Criteria (KKM), while in Cycle II, 70% of students reached the KKM. In Cycle III, all students (100%) successfully achieved the KKM with optimal results. The implementation of the contextual learning model proved effective in improving students' understanding of the taught material. The use of varied learning media, group discussions, and role-play simulations significantly enhanced students' active participation, conceptual understanding, and collaborative skills. Thus, the contextual learning model can be considered an effective alternative in Islamic Education for teaching concepts of diversity and tolerance.