Denpasar merupakan daerah terpadat penduduknya di Bali. Hal ini juga membuat banyak infrastruktur dibangun di daerah ini. Sebagai kota yang rawan terhadap bencana gempabumi Kota Denpasar harus memiliki peta Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). Jika ditinjau dari gempabumi signifikan yang mengguncang Denpasar berada pada zona Benioff atau deep background dengan kedalaman gempabumi berada lebih dari 50 km. Penelitian ini mengambil wilayah kajian di Kota Denpasar dan sekitarnya. Radius yang diambil sebesar 500 km diukur dari Stasiun Geofisika Denpasar yang berada di pusat Kota Denpasar yaitu pada koordinat 6,68 LS dan 115,21 BT sehingga diperoleh batasan koordinat 12,96 LS – 5,50 LS dan 110,66 BT – 119,75 BT. Analisis seismik hazard dilakukan dengan bantuan program USGS-PSHA dengan memperhatikan sumber-sumber gempabumi yang terjadi di wilayah Bali dan sekitarnya. Hasil analisis perhitungan PSHA menunjukan bahwa semakin panjang rentang waktu pengukuran maka nilai guncangan yang diperoleh akan semakin tinggi. Nilai percepatan tanah maksimum di batuan dasar wilayah Denpasar dalam radius 500 km untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun berkisar 0,05 g - 0,4 g. Kota Denpasar memiliki nilai PGA untuk T=1s pada rentang 0,1-0,15 g dan untuk T=0,2s pada rentang 0,3-0,4 g. Terdapat sedikit perbedaan antara hasil penelitian dengan Peta Gempa Indonesia 2017 sekitar 0,1 g. Hal ini karena terdapat perbedaan data yang digunakan.