Penelitian ini menganalisis kemampuan solvabilitas dan profitabilitas dalam memprediksi pertumbuhan harga saham perusahaan LQ45 periode 2018–2023. Latar belakang penelitian berangkat dari paradoks meningkatnya partisipasi masyarakat di pasar modal, namun harga saham justru tertekan akibat kenaikan suku bunga The Fed yang melemahkan sentimen global. Sampel terdiri dari 10 perusahaan LQ45 dengan variabel independen Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE), serta variabel dependen berupa pertumbuhan harga saham. Analisis menggunakan regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik untuk memastikan validitas model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik DER maupun ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan harga saham. Temuan ini mengindikasikan bahwa pergerakan harga saham lebih dipengaruhi faktor makroekonomi dan perilaku investor dibandingkan rasio keuangan semata. Implikasi penelitian menekankan pentingnya mengombinasikan analisis fundamental dengan pemantauan kondisi makro dan indikator sentimen pasar.