Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah Bahasa dan Sastra

ERGATIFITAS DALAM PEMBERITAAN KEBAKARAN GEDUNG KEJAKSAAN AGUNG Herpindo, Herpindo; Yusdi, Muhammad
Salingka Vol 18, No 2 (2021): SALINGKA, Edisi Desember 2021
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v18i2.542

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk menguraikan sisi lain dari konstruksi ergatif dengan diatesis anti-pasif pada pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung yang selama ini hanya dilihat sebagai konstruksi nominatif akusatif yang berdiatesis aktif-pasif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak terhadap penggunaan konstruksi ergatif dalam pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung. Tata Bahasa Grammatikal Transformatif Grammatical Transformative Approach dengan struktur pohon sintaksis digunakan sebagai analisis data. Hasil analisis data menunjukkan semua transitif setelah S yang tidak memiliki pemarkah morfologis meN- merupakan verba ergatif yang anti pasif. Konstruksi ergatif ditandai dengan transitif + ꝋ, intransitif + ꝋ, dan intransitif ke – an. Dengan kata lain penggunaan konstruksi ergatif dalam pemberitaan kebakaran Gedung Kejaksaan Agung bertujuan untuk membuat bangunan sintaksis yang mengedepankan peran objek sebagai inti kalimat dengan perlakuan FN S sama dengan FN O berbeda dengan FN A dengan pivot S/O.
Gangguan Bipolar Episode Depresi dalam Kajian Leksiko-Semantik: Studi Kasus Neurolinguistik herpindo, herpindo
Salingka Vol 15, No 2 (2018): SALINGKA, Edisi Desember 2018
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v15i2.165

Abstract

Penelitian ini fokus mengkaji gangguan bipolar episode depresi melalui metode pemberian stimulus leksiko-semantis kepada subjek tunggal berinisial RR. Penelitian ini adalah studi kasus neurolinguistik yang melibatkan metode kualitatif bertipe eksperimental. Dalam penelitian ini EEG (electroencephalograph) digunakan untuk mengukur aktivasi gelombang di sejumlah titik sebagai proses validasi dan konfirmasi terhadap kegagalan pemahaman leksiko-semantis dan linguistik kognitif yang ditemukan setelah pemberian stimulus kepada subjek RR.
MORFOFONOLOGI KATA POLIMORFEMIK BERKONSTRUKSI MORFEM TERIKAT {məN-} DAN MORFEM DASAR BERFONEM AWAL /k, p, s, t/ DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SECARA INDUKSI Yani, Sofi Andri; Yusuf, Cahyo; Herpindo, Herpindo
Salingka Vol 20, No 1 (2023): SALINGKA, Edisi Juli 2023
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v20i1.808

Abstract

This study aims to: (1)  described the morphophonological process of polymorphemic words consisting of bound morphemes {məN-} and basic morphemes starting with phonemes /k,p,s,t/ if it is studied by induction, (2) prove the position of nasal-consonant sound segments /ŋ, m, ɲ, n/ abstracted by the nasal N when proven by the Praat program tool. Provision of data using the listening method followed by fishing, recording, and note-taking techniques.  Data recording in this study using the speech analizier praat. Furthermore, the data were analyzed using the induction method (decline) and continued with the jabar-comparison technique. The results of this study presented that (a) the position of the consonant-nasal sound segment /ŋ, m, ɲ, n/ abstracted from nasal N was in the energy unit of the second syllable and was rigid at the onset of the second syllable as in the word polymorphemic [mə.ŋa.lah],  polymorphemic words, for example  [mə.րan.tap] was derived in bound morpheme {məN-} and base morpheme with initial phoneme /s/ including  {(s)antap}. The construction of polymorphemic word sounds is compared with its derivative morphemes, phonological/morphophonological symptoms are found, among others: (1) shift of nasal consonants /ɲ/ which were initially at the onset of the syllables of the two polymorphemic words [mə.րan.tap] shifted to the coda of the first syllable in the bound morphemes of the form {məր-}, (2) consonant increased /s/ was the result of polymorphemic words [mə.րan.tap], and (3) changes in nasal consonants [ ɲ] coda first syllable allomorphs  {məր-} were abstracted into N nasals so that the derived bound morpheme became {məN-}.