Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KUALITAS HIDUP EKS PEKERJA MIGRAN LINTAS NEGARA DI DUSUN PUSAKAJATI DESA PUSAKARATU KECAMATAN PUSAKANAGARA KABUPATEN SUBANG Utami, Briyanwidi; Kardeti, Denti; Subardhini, Meiti
Pekerjaan Sosial Vol 18, No 2 (2019): PEKSOS
Publisher : Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.941 KB) | DOI: 10.31595/peksos.v18i2.201

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami eks pekerja migran lintas negara setelah kembali ke daerah asal di Dusun Pusakajati Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang ?Kualitas Hidup Eks Pekerja Migran Lintas Negara di Dusun Pusakajati Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini aalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan Samepl Wilayah dengan jumlah sasaran 57 jiwa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket/kuesioner, wawancara tidak terstruktur, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dilakukan menunjukkan bahwa Kualitas Hidup Eks Pekerja Migran Lintas Negara berada pada tingkatan sedang atau cukup berkualitas hal tersebut ditunjukkan oleh total skor dari empat aspek. Aspek hubungan sosial termasuk dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 72,73 persen. Rekomendasi program untuk pemecahan permasalahan yaitu Pengembangan Kapasitas Eks Pekerja Migran Lintas Negara melalui Pembentukkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri atas penyuluhan mengenai pemberian motivasi serta strategi pemasaran, pelatihan dan produksi Abon Lele serta pembentukkan KUBE. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas eks pekerja migran lintas negara dalam memperoleh penghasilan melalui pemanfaatan waktu luang dan usaha bersama.
STRATEGIES TO FULFILL FAMILY NEEDS IN SOCIOECONOMICALLY VULNERABLE WOMEN Kardeti, Denti; Agiati, R. Enkeu; Widiowati, Didiet; Rusmana, Aep; Rustanto, Bambang; Irianti, Decky; Sari, Raysha Pamela
Sosiohumaniora Vol 26, No 2 (2024): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, JULY 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v26i2.56753

Abstract

This study aims to explore the strategies used by socioeconomically vulnerable women who are heads of low-income families to meet their family's needs. The research was conducted with four socioeconomically vulnerable women who are heads of low-income families in Pasanggrahan Village, Garut. The research data were collected through semi-structured interviews and observations from June-July 2023. The results showed that the participants used the same strategy template to fulfill the needs of their low-income families. Fulfilling economic needs is done by selling snacks in the market. Then, they save food to meet their daily needs and set aside a little money to fulfill other needs. They borrow from mobile banks when facing emergencies to fulfill daily expenses and trading capital and pay health costs when experiencing illnesses that must be treated. This strategy is carried out because the income generated by poor women's family heads or family members can only partially fulfill the family's basic needs. The poverty experienced by the participants was inherited from their families. However, this can be overcome by providing training to improve community entrepreneurship skills and competencies through utilizing village funds.
Efikasi Diri Mantan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Keluarga Kardeti, Denti; Dimyati, Faris Naufal Fadhil
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 24 No 1 (2025): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v24i1.1491

Abstract

Efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap diri sendiri dan kejadian dilingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk keyakinan responden dalam menghadapi berbagai tingkat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh 20 orang responden yang dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa mantan warga binaan pemasyarakatan di Desa Sindangsari, Kabupaten Garut memiliki rasa kurang yakin dalam menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga. Rasa kurang yakin tersebut mencerminkan bahwa efikasi diri pada mantan warga binaan pemasyarakatan tergolong rendah dari setiap aspek efikasi diri, yaitu berdasarkan aspek tingkat (level) yaitu keyakinan responden dalam menghadapi berbagai tingkat kesulitan, kemudian aspek kekuatan (strength) yaitu keyakinan responden mengenai kekuatannya dalam melaksanakan tugas, serta aspek generalisasi (generality) yaitu keyakinan responden akan kemampuannya dalam melaksanakan tugas diberbagai aktifitas, dari ketiga aspek tersebut, skor menunjukan bahwa efikasi diri yang dimiliki mantan warga binaan pemasyarakatan tersebut rendah. Berdasarkan temuan penelitian diperlukan program pengembangan softskill pada mantan warga binaan pemasyarakatan agar meningkatkan kepercayaan diri dan memiliki keyakinan dalam pemenuhan kebutuhan dasar keluarga.
Perundungan Maya: Refleksi Nilai Moral pada Era Pandemi Covid-19 di Sekolah Menengah Pertama Kardeti, Denti; Deswanti, Arini Dwi; Susanto, Eri; Hidayat, Rahmat Syarif; Muthia, Nisrina
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 2 (2025): Volume 10, Nomor 2 - Desember 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i2.12150

Abstract

Perundungan maya merupakan tindakan menyakiti atau mempermalukan seseorang secara berulang melalui media elektronik dan sosial. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran empiris mengenai karakteristik siswa serta bentuk-bentuk perundungan maya seperti flaming, impersonation, harassment, denigration, outing and trickery, exclusion, dan cyberstalking di SMPN 2 Pasar Kemis selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi dokumentasi, dengan uji validitas menggunakan face validity. Hasil analisis terhadap 55 siswa menunjukkan bahwa tingkat perundungan maya tergolong rendah, dengan skor aktual 7.907 dari skor ideal 11.550. Bentuk yang paling dominan adalah exclusion, flaming, dan harassment. Temuan ini mencerminkan kurangnya internalisasi nilai moral seperti empati, rasa hormat, dan tanggung jawab sosial di kalangan siswa. Sebagai solusi, peneliti mengusulkan Program Bersama Tolak Perundungan Maya Siswa (BERTOMAS) dengan pendekatan Social Groupwork yang mengintegrasikan teknik Logical Discussion, Reflection, serta Reward and Punishment untuk menanamkan kembali nilai-nilai moral dalam interaksi digital siswa.
Kelekatan Emosional dan Pendidikan Karakter: Studi Empiris pada Anak Binaan di Sentra Handayani Jakarta Kardeti, Denti; Susila, Nandang; Pratiwi, Dyah Asri Gita; Hayati, Keumala; Megasari, Suci Dwi
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 1 (2025): Volume 10, Nomor 1 - Juni 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i1.12151

Abstract

Kelekatan emosional (attachment) merupakan ikatan psikologis yang terbentuk antara anak dan pengasuh, berperan penting dalam pembentukan karakter, khususnya di lingkungan pengasuhan alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris mengenai kualitas kelekatan anak binaan dengan pengasuh di Sentra Handayani Jakarta, khususnya dalam aspek kepercayaan, komunikasi, dan keterasingan. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik total sampling terhadap 23 anak usia 12-17 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berbasis skala Likert, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Validitas instrumen diuji menggunakan validitas muka, sedangkan reliabilitas diuji dengan rumus Cronbach Alpha. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas kelekatan anak berada pada kategori sedang, dengan skor aktual kepercayaan 634 (sedang), komunikasi 493 (sedang), dan keterasingan 478 (tinggi). Tingginya tingkat keterasingan serta rendahnya komunikasi dan kepercayaan menunjukkan adanya tantangan serius dalam relasi emosional anak dengan pengasuh. Simpulan dari penelitian ini adalah perlunya program intervensi yang terstruktur untuk memperkuat aspek kelekatan emosional, khususnya melalui pendekatan “Care Kids (Peduli Anak)” guna mendukung pendidikan karakter anak binaan secara lebih optimal.
Vocational Training in Food Service to Promote Independence for People with Sensory Disabilities in Ear and Speech Syahabuddin, Qurratul A’yun; Kardeti, Denti; Susila, Nandang
Journal La Sociale Vol. 6 No. 6 (2025): Journal La Sociale
Publisher : Borong Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journal-la-sociale.v6i6.2549

Abstract

This research aims to investigate the process of culinary vocational training in fostering independence for deaf and speech-impaired individuals at Sentra Mulya Jaya, East Jakarta. The study was conducted using a descriptive qualitative approach. The research was held at Sentra Mulya Jaya, with informants including three trainees, one vocational instructor, and one social worker. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation, with analysis following the interactive model of Miles and Huberman. The findings show that the training effectively promotes independence across emotional, economic, intellectual, and social aspects. It provides technical skills and a supportive environment, enabling trainees to manage emotions, earn income, and interact socially without over-reliance on others. The conclusion is that vocational training is an effective strategy for empowering deaf and speech-impaired individuals and promoting their self-reliance