Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekam Medic

Tinjauan Sistem Penjajaran Rekam Medis di RSU Bhakti Asih Tangerang Putri, Alifatul Aulia Sagita; Dewi, Deasy Rosmala; Indawati, Laela; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5163

Abstract

Pendahuluan:Penyimpanan rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing. Pada sistem penjajaran adalah penyimpanan rekam medis di rak,maka kita menjajar dengan cara tertentu di rak penyimpanan. Rumah Sakit ini beralamat di Jl. Raden Saleh No.10, RT.001/RW.004, Karang Tengah, Kec.Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan rekam medis pasien yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih pada bulan Januari 2021 berjumlah 17,572 rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo bagaimana sistem penjajaran rekam medis di RSU Bhakti Asih Tanggerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis kualitatif yaitu dengan cara observasi langsung dan menjelaskan hasil yang didapat secara lengkap mengenai pelaksanaan sistem penjajaran di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Observasi dan wawancara. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menggunakan sistem penjajaran Terminal Digit Filling (TDF) dan penyimpanan secara sentralisasi. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian pada bulan Januari 2021 jumlah kunjungan pasien rawat jalan 18,444 dengan rata-rata 594,9 pasien,rekam medis yang terkirim pada bulan Januari 2020 sebanyak 18,377 dengan rata-rata 592,8. Rekam medis yang ditemukan sebanyak 99,6% (18.377 dokumen rekam medis), tidak ditemukan dengan persentase 0,4 % (67 dokumen rekam medis) yang disebabkan oleh beberapa faktor sepertim faktor man (petugas), faktor money, faktor matherial, faktor mechine, dan faktor methode.
Ketepatan Kodefikasi Sebab Dasar Kematian pada Sertifikat Kematian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Dwijayanti, Risma Mei; Indawati, Laela; Dewi, Deasy Rosmala; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5191

Abstract

Pendahuluan: Sebab Dasar Kematian adalah sebab-sebab kematian sebagai segala penyakit, kondisi sakit atau luka yang menyebabkan atau turut menyebabkan kematian jika tidak diderita oleh pasien maka ia tidak akan meninggal. Dalam menentukan kode penyebab dasar kematian, petugas harus memperhatikan prosedur atau aturan yang telah ditetapkan WHO dalam ICD-10 volume 2. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persentase akurasi kodifikasi penyebab utama kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan dan deskripsi yang lengkap tentang ketepatan kodifikasi dasar penyebab kematian pada akta kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Populasi penelitian adalah 165 rekam medis pasien yang meninggal pada tahun 2019. Jumlah sampel adalah 62 rekam medis kematian yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil: Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, ICD-10. Persentase akurasi kode penyebab kematian di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019 menunjukkan akurasi kode 82% akurat dalam menentukan penyebab kematian dan 18% tidak akurat karena tidak ada cross check pada tabel MMDS . Lebih baik mengkodekan semua diagnosis dalam sertifikat kematian dan menggunakan aturan kematian, baik Prinsip Umum, Aturan 1, 2 dan 3 dan merujuk ke tabel MMDS untuk memberikan kode yang akurat. Kesimpulan: Faktor faktor yang menyebabkan Ketidaktepatan Kodefikasi sebab dasar Kematian pada Sertifikat Kematian, Petugas Koding kematian mendapatkan file sertifikat medis penyebab kematian salinan ke tiga sehingga tulisan diagnosis dokter kurang jelas. Tulisan dokter yang sering kali tidak terbaca. Tidak adanya SPO khusus untuk koding kematian. Kurangnya SDM khusus koding  kematian.
Tinjauan Kelengkapan Pengisian Formulir Laporan Operasi di RSUD Koja Jakarta Utara Athiyyah, Hanifatul; Fannya, Puteri; Indawati, Laela; Dewi, Deasy Rosmala
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5129

Abstract

Pendahuluan: Laporan operasi merupakan catatan medis mengenai prosedur pembedahan terhadap pasien yang mendapat tindakan pembedahan. Laporan operasi harus segera dibuat oleh dokter ahli bedah dengan lengkap dan jelas setelah dilakukannya pembedahan dan dimasukkan ke rekam medis pasien. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran hasil kelengkapan pengisian formulir laporan operasi di RSUD Koja. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1197 formulir laporan operasi dngan besar sampel yang didapat adalah 101 formulir laporan operasi menggunakan teknik simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di RSUD Koja belum memiliki SPO khusus untuk pengisian laporan operasi serta belum dilakukannya kegiatan analisis kuantitatif pada laporan operasi. Angka kelengkapan yang didapat dari 94 laporan operasi sebesar  90,20% dan tidak lengkap sebesar 11,19%. Komponen yang dianalisis meliputi identifikasi pasien 98,67%, catatan yang penting 90,66%, autentikasi penulis 96,63%, dan catatan yang baik 74,82%. Kesimpulan: Belum adanya SPO khusus untuk pengisian laporan operasi serta belum dilakukannya kegiatan analisis kuantitatif pada laporan operasi dapat mempengaruhi kelengkapan pengisian laporan operasi sehingga hasil angka kelengkapan yang didapat masih dibawah 100%.
Tinjauan Kebutuhan Tenaga Bagian Penyimpanan Rekam Medis Berdasarkan Beban Kerja dengan Metode Full Time Equivalent di RS Bhakti Kartini Bekasi Ramadhan, Rizal; Siswati, Siswati; Rumana, Nanda Aula; Indawati, Laela
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5172

Abstract

Pendahuluan: Dengan bertambahnya jumlah pasien dari tahun ke tahun maka beban kerja disetiap kegiatan semakin meningkat. Sehingga perlu adanya penyesuaian anatara jumlah tenaga kerja dengan beban kerja khususnya di bagian penyimpanan rekam medis di RS Bhakti Kartini. Tujuan: untuk mengetahui prediksi beban kerja 5 tahun kedepan berdasarkan beban kerja di bagian penyimpanan RS Bhakti Kartini Tahun 2016-2020. Metode: Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara kepada Kepala RM dan petugas penyimpanan rekam medis. Hasil: penelitian RS Bhakti Kartini sudah mempunyai prosedur tetap tentang penyimpanan rekam medis. Berdasarkan hasil prediksi jumlah kunjungan pasien poli jantung tahun 2021 adalah  11.100 pasien. Berdasarkan perhitungan dengan metode FTE tahun 2021 di RS Bhakti Kartini membutuhkan 1,5 dibulatkan menjadi 2 petugas penyimpanan rekam medis. Sebaiknya perlu menambahkan petugas agar tidak terjadi penumpukan rekam medis dan pelayanan tidak terhambat. Kesimpulan: SPO Penyimpanan di RS Bhakti Kartini sudah ditetapkan dan petugas mengerjakan kegiatan penyimpanan sesuai dengan prosedur,  
Tinjauan Pelaksanaan Penyusutan Rekam Medis Inaktif di RSU Bhakti Asih Tangerang Rahmawati, Rena Maulina; Indawati, Laela; Putra, Daniel Happy; Fannya, Puteri
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5159

Abstract

Pendahuluan: Rekam medis adalah berkas yang terdiri dari catatan dan dokumen yang berisi hasil pemeriksaan, identitas pasien, tindakan, pelayanan serta pengobatan yang telah diberikan oleh Rumah Sakit kepada pasien. Rekam medis inaktif adalah rekam medis yang tidak digunakan selama 5 tahun terkahir. Pelaksanan penyusutan rekam medis inaktif mempunyai beberapa tahap, dimulai dari pemilahan, pemindahan, penilaian, dan pemusnahan. Tujuan: pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan penyusutan rekam medis inaktif di RSU Bhakti Asih Tangerang. Metode: penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif artinya peneliti melakukan observasi dan wawancara terkait pelaksanaan penyusutan rekam medis. Hasil: penelitian RSU Bhakti Asih Tangerang sudah memiliki SPO penyusutan rekam medis inaktif yang mencakup pelaksanaan pemilahan, pemindahan, penilaian, dan pemusnahan, serta adapula SPO pemusnahan. Dalam pelaksanaan penyusutan rekam medis inaktif di RSU Bhakti Asih Tangerang masih terdapat beberapa yang belum sesuai dengan SPO penyusutan dan kebijakan surat edaran dirjen yanmed tentang penyusutan rekam medis inaktif. Kendala dalam pelaksanaanya yaitu SDM, alat pengalihmediaan, sistem pada komputer, sarana dan prasarana, serta lokasi ruang penyimpanan rekam medis. Saran: untuk penyusutan rekam medis di RSU Bhakti Asih yaitu sebaiknya SPO penyusutan disesuaikan lagi dengan kebijakan surat edaran dirjen yanmed terkait penyusutan rekam medis inaktif sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik dan benar.
Tinjauan Duplikasi Penomoran Rekam Medis Pasien di RSU Bhakti Asih Tangerang Amnur, Alvina Salsabila; Dewi, Deasy Rosmal; Indawati, Laela; Widjaya, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5162

Abstract

Pendahuluan: Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama. Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, dalam melayani pasien terdapat duplikasi penomoran rekam medis. Sistem penomoran merupakan hal utama dalam pengelolaan rekam medis. Berulang kali ditemukan duplikasi penomoran rekam medis pasien rawat jalan di RSU Bhakti Asih Tangerang, sehingga menyebabkan pelayanan menjadi terganggu, rak rekam medis menjadi terlalu penuh serta riwayat pasien yang tidak terkendali. Tujuan: Untuk mendapatkan output satu rekam medis untuk satu pasien, mengidentifikasi SPO Pemberian Penomoran Rekam Medis Rawat Jalan, mengidentifikasi kejadian duplikasi penomoran, dan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi penomoran rekam medis rawat jalan RSU Bhakti Asih Tangerang. Metode: Metode yang digunakan penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. 56 sampel pasien yang memiliki dua nomor rekam medis yang sama. Hasil: Faktor – faktor yang menyebabkan terjadi duplikasi penomoran rekam medis, yaitu latar belakang pendidikan petugas pendaftaran, pasien yang tidak membawa kartu identitas pribadi, petugas yang kurang teliti dalam melayani pasien. Kesimpulan: dari 7975 pasien baru rawat jalan RSU Bhakti Asih Tangerang terdapat 56 duplikasi penomoran rekam medis yang terjadi. Dengan persentase bulan April 5,5% dengan 218 pasien baru, Mei 9% dengan 107 pasien baru dan Juni 0,4% dengan 7650 pasien baru.  Saran petugas melakukan Cross Check data pasien pada master index pasien baik pada pasien baru maupun pasien lama, petugas pendaftaran perlu pelatihan dan seminar agar dapat meningkatkan wawasan tentang sistem penomoran rekam medis.