Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DI SMA NEGERI 5 BAUBAU SULAWESI TENGGARA S. Hafidhawati Andarias; Agus Slamet; Dyah Pramesthi Isyana Ardyati; WD. Syarni Tala; Tika Amalia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10195

Abstract

Abstrak: Sampah merupakan material sisa dari suatu proses atau aktivitas. Meskipun demikian, sampah dapat didaur ulang menjadi bentuk lain yang bernilai. Hampir seluruh aktivitas manusia, baik secara sadar ataupun tidak sadar menghasilkan sampah, salah satunya dari sampah rumah tangga. Selain itu, sampah juga dapat terbentuk dari guguran daun tumbuhan. Pengolahan dan pemanfaatan sampah dapat dimulai dari lingkungan kita sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa mengenai cara pemanfaatan dan pengolahan sampah organik di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan sampah ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Baubau pada 10 Juli 2021. Peserta kegiatan adalah perwakilan dari siswa kelas X, XI, dan XII yang tergabung dalam kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 5 Baubau sebanyak 24 orang siswa. Tahapan kegiatan ini meliputi prestest, pemaparan materi, tanya jawab, praktik langsung oleh peserta, dan posttest. Para siswa terlihat cekatan mempraktikkan pembuatan masing-masing olahan berdasarkan metode kerja yang telah disampaikan saat pemaparan materi. Para siswa juga menyampaikan keinginannya untuk mempraktikkan kembali metode pengolahan sampah seperti yang disajikan dalam kegiatan ini di tempat tinggal mereka . Evaluasi hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman peserta terkait topik yang disajikan mengalami peningkatan dari 38% menjadi 87%.Abstract : Waste is residual material from a process or activity. However, waste can be recycled into other viable forms. Almost all human activities, both consciously and unconsciously, produce waste, like from household waste. In addition, waste can also be formed from plant leaf fall. Waste processing and utilization can be started from our own environment.This activity aims to provide information to students about how to use and process organic waste in their neighborhood. The socialization and assistance for the use of waste was carried out at SMA Negeri 5 Baubau on July 10, 2021. There are 24 participants were representatives from class X, XI, and XII students who were members of the Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) of SMA Negeri 5 Baubau. The stages of this activity include are pretest, material presentation, discussion, direct practice by participants, and posttest. The students seemed deft in practicing the making of each preparation based on the work method that had been conveyed during the presentation of the material. The students also expressed their desire to re-practice the waste management methods as presented in this activity in their homes. The results of the evaluation showed that participants' understanding of the topics presented had increased from 38% to 87%. 
SOSIALISASI DAN PENANAMAN MANGROVE DI SULAWESI TENGGARA S. Hafidhawati Andarias; La Aba; Fahmil Ikhsan Taharu; Jumiati Jumiati; Yanti Yanti; Asraf Tamsara Badaraf; Mila Hartati; Jamaludin Jamaludin
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.15880

Abstract

Abstrak: Mangrove atau hutan bakau sangat penting dalam hal ekologi dan keanekaragaman hayati dengan manfaat seperti perlindungan garis pantai, tempat pembibitan biota laut, serta menangkap dan menyimpan karbon. Hutan bakau dapat hilang akibat gangguan antropogenik dan variasi lingkungan. Upaya rehabilitasi hutan bakau dapat mengembalikan berbagai fungsinya terutama bagi wilayah pesisir. Di Desa One Waara, pemukiman warganya memanjang di sepanjang garis pantai dengan kondisi tanaman bakau yang kurang terawat bahkan terdapat lokasi yang hampir tidak ditemukan bakau di pesisir pantainya. Hal ini tentu sangat mengkawatirkan karena ketiaadaan fungsi hutan bakau bagi daerah tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya peranan mangrove sehingga dapat berpartisipasi dalam penanaman, pemeliharaan, dan pengelolaannya. Kegiatan ini melibatkan 34 mahasiswa dan dosen program studi pendidikan biologi, 15 mahasiswa KKA UM. Buton serta 43 orang warga Desa One Waara sebagai mitra. Pelaksanaannya meliputi: sosialisasi, penanaman, pemeliharaan mangrove, dan evaluasi secara lisan dan tulisan melalui wawancara dan kuesioner. Evalusi menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat dari 74% menjadi 87,4%. Wujud kesadaran dan kepedulian masyarakat terlihat dari partisipasinya dalam kegiatan ini.Abstract: Mangroves are important for ecology and biodiversity, with benefits such as shoreline protection, marine life nursery, and carbon capture and storage. Mangrove forests can be lost due to anthropogenic disturbances and environmental variations. Mangrove forest rehabilitation efforts can restore its various functions, especially in coastal areas. In One Waara Village, settlements extend along the coastline with less well-maintained mangroves, and there are even locations where there are almost no mangroves on the coastline. This is certainly very concerning because of the absence of mangrove forest functions in the area. The purpose of this activity is to raise public awareness about the important role of mangroves so that they can participate in planting, maintaining, and managing them. This activity involved 34 students and lecturers of the biology education study programme, 15 Community Service Program of UM. Buton, and 43 villagers of One Waara village community as partners. The implementation includes socialisation, planting, mangrove maintenance, and verbal dan written evaluation through interviews and questionnaires. The evaluation showed an increase in community understanding from 74% to 87.4%. Community awareness and concern can be seen from their participation in this activity.