Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Gejala Faringitis Kronik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2021 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Mega A, Avionika; Wardhana, Arroyan; Arsyad, Muhammad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.537

Abstract

Latar Belakang: Faringitis kronik adalah suatu inflamasi kronik pada mukosa faring akibat dari infeksi, alergi atau iritasi kronik. Tanda dan gejala faringitis kronis yaitu rasa kering atau gatal pada tenggorokan, nyeri saat menelan dan rasa seperti terdapat benda asing. Makanan cepat saji dapat diartikan sebagai makanan yang dapat dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu seminimal mungkin atau juga dapat diartikan sebagai makanan yang dikonsumsi secara cepat. Dalam Islam kita di haruskan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak di haram kan menurut syariat agama. Selain itu kita juga diwajibkan untuk mengkonsumsi makanan yang baik, baik disini diartikan sebagai makanan terebut dapat meniliki manfaat yang baik bagi tubuh.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian gejala faringitis kronik.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021 dengan jumlah sampel 252 responden. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat.Hasil: Dari 252 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021, hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa terdapat hasil tertinggi berdasarkan analisis bivariat adalah 43 responden (19,5%) mengalami gejala faringitis kronik setelah mengkonsumsi makanan cepat saji. Hasil uji statistik Chi-square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,026 dimana p<0,05 yang artinya terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala faringitis kronik.
Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Gejala Tonsilitis Kronik Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2021 Dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Nurrifki, Chika; Wardhana, Arroyan; Arsyad, Muhammad
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i02.538

Abstract

Latar Belakang: Tonsilitis kronik merupakan penyakit peradangan kronik pada tonsil yang merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil. Tanda dan gejala dari tonsilitis kronik yaitu demam, sakit tenggorokan, sulit menelan, bau mulut, dan hilang nafsu makan. Makanan cepat saji adalah jenis makanan yang mudah dikemas, mudah disajikan, praktis, dan juga memilki cita rasa yang gurih. Rasulullah menekankan pentingnya umat Islam mengatur makanan agar tidak lebih dan tidak kurang. Baik secara agama maupun secara ilmiah sikap berlebihan mengkonsumsi makanan dan minuman merupakan sebuah tindakan yang tidak baik juga dapat menimbulkan murka Allah SWT Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, data yang dikumpulkan menggunakan kuisioner dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021 dengan jumlah sampel 252. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat.Hasil: Dari 252 responden yang merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021, hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan bahwa terdapat hasil tertinggi berdasarkan analisis bivariat adalah 30 responden (13,6%) mengalami gejala tonsilitis kronik setelah mengkonsumsi makanan cepat saji. Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai Continuity Correction = 0,033 dimana p < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kejadian gejala tonsilitis kronik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI angkatan 2021.